Tari Barong

Tari Barong – Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan banyak kebudayaannya, baik dalam negeri ataupun luar negeri. Bukan hanya sekedar dari gerak tariannya saja, namun makna yang terdapat di dalam setiap jenis kesenian tari Bali. Berbagai jenis kesenian tradisional Bali terkenal dengan makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya.

Salah satu kesenian tari Bali yang terkenal selain kecak, pendet, juga ada tari barong, dan lain-lain. Tarian barong merupakan salah satu kesenian pertunjukan khas Bali yang hingga saat ini masih tetap dilestarikan.

Tarian ini berawal dari kebiasaan masyarakat Bali Pra Hindu yang menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Tarian barong sendiri termasuk jenis tarian sakral, akan tetapi saat ini sudah menjadi bentuk tarian hiburan bagi masyarakat.

Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit memberikan informasi tentang tarian tradisional Bali yakni tarian barong. Mulai dari sejarah, fungsi, jenis, kostum dan juga perkembangannya selengkap mungkin.

Sudah penasaran atau belum? Yuk langsung saja kita masuk ke pembahasan utama.

Pengertian Tarian Barong Bali

Tarian barong Bali adalah penampilan pertunjukan seni paling populer di kalangan wisatawan lokal atau pun mancanegara. Jika dilihat secara sekilas, tarian ini tidak jauh berbeda dengan barongsai yang biasanya ditampilkan oleh masyarakat Cina. Namun yang menjadi pembeda adalah cerita yang diangkat di dalamnya relatif berbeda, yakni cerita pertarungan antara Barong dan Rangda serta tokoh lainnya.

Tarian ini mengangkat kisah yang tidak jarang juga diceritakan oleh berbagai elemen masyarakat, yakni antara kebaikan dan kejahatan. Untuk sifat baiknya digambarkan oleh sosok barong, yakni makhluk buas berkaki empat yang di dalamnya dikendalikan oleh dua orang penari.

Sementara untuk sifat jahatnya, akan diperankan oleh Rangda yakni perempuan menakutkan yang mempunyai dua taring besar pada mulutnya. Barong sendiri merupakan sosok yang sangat disakralkan oleh para penduduk Bali sebab pembuatan kostumnya terbuat dari kayu angker yang diperoleh dari tempat angker seperti kuburan.

Sejarah Tari Barong

Tari barong ini banyak di percayai oleh masyarakat Bali sebagai bentuk adopsi dari tari reog Ponorogo oleh Raja Airlangga pada saat mengungsi ke Pulau Bali untuk menyelamatkan diri. Bukan hanya itu saja yang dibawa, namun masih ada seni sastra, aksara Jawa, dan juga keagamaan.

Dalam masa perkembangannya, tarian reog Ponorogo kemudian dirubah dan ceritanya disesuaikan dengan kondisi masyarakat Bali. Tarian ini biasanya juga dipertunjukkan dalam kegiatan spiritual keagamaan.

Pengaruh dari kesenian ini dapat dilihat dari bentuk reog Ponorogo ketika tampil tanpa mahkota merak (kucingan). Serta dapat dilihat juga dari topeng Rangda yang mendapat pengaruh dari topeng bujang ganong.

Terdapat juga sekelompok orang yang mendalami ilmu kesaktian pada orang tua dan mendapat pengaruh pada perilaku kegiatan nyata. Orang itu adalah warok muda dan warok tua yang sakti mandraguna, serta masih tetap terjadi di Ponorogo. Oleh sebab itu munculah barong Bali dengan kepala Babi, gajah, anjing dan burung.

Fungsi Tari Barong

Tarian Barong Bali ini selain bersifat sakral, bisa juga menjadi bentuk hiburan bagi masyarakat. Untuk jenis tarian barong yang ditampilkan sebagai bagian dari upacara di Pura, biasanya dilakukan dengan serius. Sebab berhubungan dengan makna spiritual yang ada, sehingga dilakukan secara sakral.

Sementara untuk tari barong yang ditampilkan untuk hiburan semata, biasanya akan di selingi dengan adegan-adegan yang lucu. Selain itu, terdapat juga penampilan atraktif dari para penari, seperti pertunjukan ilmu kekebalan yang akan membuat kagum para penonton.

Kostum Tari Barong

Kostum yang biasa digunakan penari pada setiap jenis tarian barong berbeda-beda, sebab setiap jenis barong mempunyai perwujudannya sendiri-sendiri. Untuk pakaian barong ket, berupa perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Kostum jenis tarian barong ini biasanya akan digunakan oleh dua orang penari, sama halnya dengan barongsai, namun bentuk kostumnya saja yang berbeda.

Pada kostum bagian badan, akan dihiasi oleh ornamen dari kulit, potongan kaca atau cermin dan bulu-bulu yang terbuat dari serat tanaman jenis pandan atau bulu gagak. Sementara untuk bagian kepala menggunakan topeng yang terbuat daru kayu.

Jenis kayu yang umumnya dipergunakan untuk membuat topeng tari barong ini adalah kayu khusus yang biasanya diambil dari berbagai tempat angker. Oleh sebab inilah kostum tarian barong dianggap benda yang sakral.

Jenis Tari Barong

Keanekaragaman jenis juga ikut mewarnai keberadaan tarian barong di Pulau Bali ini. Banyaknya jenis tarian ini disebabkan oleh masing-masing kawasan yang ada di daerah Bali, mempunyai roh penjaga tersendiri yang kemudian digambarkan dalam bentuk satwa-satwa tertentu.

Berikut ini jenis-jenis tari barong di Bali:

  • Barong Ket

Jenis tarian barong ket atau keket merupakan jenis yang paling umum ditampilkan di Balu dan yang paling lengkap dalam pembendharaan gerak tari. Di dalam jenis ini, barong memadukan bentuk singa, macan, sapi dan naga.

Pada bagian badannya, akan dihias oleh kulit berukir rumit dengan ratusan kaca cermin berukuran kecil yang terlihat seperti permata kecil ketika tersorot cahaya. Jenis barongan ini biasanya dibawakan oleh dua orang penari yakni juru saluk dan juru bapang.

Pada saat pertunjukannya, tarian ini biasanya akan di pasangkan dengan Rangda. Pertunjukan tarian barong jenis ket dan Rangda ini adalah penggambaran dari pertempuran abadi antara dua hal yang berlawanan (kebaikan dan keburukan) dengan diiringi oleh gamelan semar pangulingan.

  • Barong Bangkel

Jenis tarian barong kedua ini adalah barong bangkal atau barong bangkung yang bentuknya menyerupai babi dewasa, babi dewasa jantan, di Bali disebut dengan Bangkal, sedangkan untuk betina disebut Bangkung.

Jenis tarian barong ini pada umumnya akan dipentaskan pada saat ada perayaan galungan-kuningan. Biasanya dilakukan dengan cara ngelelawang atau berkeliling desa daro pintu ke pintu dengan diiringi oleh gamelan batel atau tetamburan.

  • Barong Landung

Jenis barongan landung ini sekilas hampir mirip dengan ondel-ondel, yang merupakan tarian tradisional khas Betawi. Serta memiliki ciri khas sebuah lubang di bagian perut sebagai celah pandangan bagi sang penari.

Di berbagai tempat di Pulau Bali, ada barong landung yang tidak hanya sepasang serta masing-masing diberikan peran seperti mantri (raja), galuh (permaisuri), limbur atau dayang dan lain-lain. Tarian barong landung ini biasanya dipentaskan dengan iringan musik gamelan batel.

  • Barong Macan

Tidak jauh berbeda dengan barong landung, tarian barong macan ini berbentuk mirip dengan macan yang ditarikan dengan cara ngelelawang atau dari pintu ke pintu. Tidak jarang juga tarian jenis ini dipentaskan dengan dilengkapi dramatari semacam arja atau Opera Tradisional Bali.

Jenis tarian barong ini biasanya dibawakan oleh dua orang penari dengan iringan musik gamelan batel.

  • Barong Kedingkling

Jenis tari barong kedingkling (blasblasan) memiliki bentuk yang sangat jauh berbeda dari jenis barong lainnya. Bentuknya menyerupai kostum topeng dengan masing-masing karakter ditarikan oleh seorang penari saja.

Untuk cerita dan tokoh-tokohnya sama persis dengan yang ada di dalam Wayang Wong. Hampir sama dengan jenis barong bangkal dan macan, jenis barong ini di tarikan dengan cara ngelelawang berkeliling desa dalam perayaan galungan dan kuningan. Iringan yang digunakan berupa gamelan batel dan babonangan.

  • Barong Gajah

Tidak jauh berbeda dari namanya, jenis barong ini memiliki bentuk yang sama seperti gajah dan termasuk langka dan di keramatkan. Tarian ini biasanya dibawakan oleh dua orang penari pada saat-saat khusus dengan cara ngelelawang dari pintu ke pintu berkeliling desa dengan iringan gamelan batel atau tetamburan. Jenis barongan gajah ini terdapat di Gianyar, Tabanan, Badung, Bangli.

  • Barong Asu

Jenis barong yang menyerupai bentuk anjing ini termasuk langka, sama seperti jenis barong gajah dan hanya terdapat di beberapa desa di daerah Tabanan dan Bangli. Biasanya tarian ini ditampilkan dengan cara ngelelawang pada hari-hari tertentu dengan iringan gamelan batel, tetamburan, atau baleganjur.

  • Barong Bruntuk

Jenis barong bruntuk ini juga termasuk tari barong Bali yang cukup langka, serta hanya dipentaskan pada acara-acara khusus saja. Bentuk barong ini lebih primitif jika di bandingan dengan barong jenis lainnya.

Topeng barong yang digunakan terbuat dari batok kelapa dan kostumnya terbuat dari keraras atau daun pisang yang sudah kering. Jenis barong ini melambangkan makhluk-makhluk suci (para pengiring Ida Ratu Pancering Jagad) yang beristana di Pura Pancering Jagat, Trunyan.

Para penari tarian barong jenis ini adalah remaja-remaja yang telah disucikan, yang masing-masing akan membawa cambuk yang dimainkan sambil berlari-lari mengelilingi Pura. Jenis barong ini biasanya dipentaskan dengan iringan gamelan baleganjur atau bebonangan serta hanya terdapat di daerah Trunyang-Kintamani, Bangli.

Kesimpulan

Mungkin hanya itu saja informasi yang dapat saya berikan salah satu tarian tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Bali.

Semoga dengan sedikit informasi yang saya berikan ini dapat membantu dan menambah pengetahuan Anda. Cukup sekian dan salam dari penulis untuk kalian dimanapun Anda berada.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”