Tari Cendrawasih

Tari Cendrawasih – merupakan salah satu tarian kreasi baru Indonesia yang berasal dari daerah Bali. Jika mendengar tarian cendrawasih, jangan dikira tarian ini berasal dari Papua ya, hehe. Meskipun burung cendrawasih sendiri sangat erat dengan burung khas tanah Papua.

Tarian ini merupakan bentuk penggambaran percintaan burung cendrawasih pada masa “mengawan” (musim perjodohan). Tarian ini biasanya ditampilkan oleh dua orang penari perempuan untuk memerankan burung jantan dan betina.

Sebagai bentuk penggambaran perkawinan khas burung cendrawasih yang mana sang pejantan membutuhkan persiapan dan latihan. Para penari pemeran burung jantan akan menari terlebih dahulu kemudian akan disusul oleh penari pemeran burung betina.

Pada artikel kali ini, saya akan memberikan sedikit informasi seputar tari cendrawasih ini, mulai dari sejarah hingga perkembangannya. Yuk langsung saja kita masuk ke pembahasan utama.

Sejarah Tari Cendrawasih

Berdasarkan catatan sejarahnya, tari cendrawasih merupakan jenis tarian kreasi baru berasal dari Bali yang diciptakan oleh I Gede Manik. Tarian ini pertama kali ditampilkan di subdistik Sawan Kabupaten Buleleng tahun 1920. Daerah ini memang tempat asal dari sejumlah tarian seperti Trunajaya, Wirangjaya, dan Palawakya.

Namun, versi ini mempunyai perbedaan yang signifikan dari tarian yang ditampilkan umumnya.

Pertunjukan tari cendrawasih saat ini berdasarkan koreografer dari N.L.M Swasthi Wijaya Bandem yang di aransemen dari penampilan pertamanya pada tahun 1988. Tarian ini pada dasarnya adalah penggambaran cerita atau kelakuan burung cendrawasih ketika memasuki musik kawin yang dikenal dalam bahasa Bali sebagai “manuk dewata“.

Jenis burung ini dikenal sangat suka menari dan menyanyi ketika sedang memasuki musim perkawinan. Tarian cendrawasih merupakan salah satu deri sekian banyaknya tari Bali yang terinspirasi oleh burung, seperti tari manuk rawa dan tari belibis.

Untuk koreografer dari tarian ini sendiri diizinkan untuk menginterprestasikan karya mereka sendiri. Tarian sering juga dipertunjukkan di luar Indonesia pada saat mempromosikan budaya Indonesia, seperti di Peru pada 2002, di Galero Seni Freer di Washington, D.C. pada 2008, Jepang pada 2008 dan Belanda 2008.

Gerakan Tari Cendrawasih

Sebagai salah satu dari sekian banyaknya tari Bali, tari cendrawasih memiliki ragam gerak yang tetap mengacu pada gerak tari tradisi Bali. Tarian ini sudah memenuhi 4 unsur pokok dalam tarian Bali, yakni agem, tandang, tangkis dan tangkep.

Walaupun demikian, tarian ini juga ditambahkan beberapa gerakan yang telah dikembangkan untuk menggambarkan perilaku burung cendrawasih ketika bertemu di musim perkawinan. Salah satu gerakan ciri khasnya adalah berupa unsur agem yang terbuka, tangan kanan agak lurus, sedangkan tangan kiri menyudut (agem kanan).

Telapak tangan penari akan dihadapkan ke belakang, pergelangan tangan ditekukkan dan jari tangan terbuka. Terdapat juga gerakan kecas-kecos dan maaras-arasan yang dilakukan dengan mengembangkan sayap. Berikut ini penjelasan lengkap tentang tarian ini:

#1. Papeson

Papeson penari 1:

  • Gerakan pepeson penari 1 adalah ngumbang, gelatik nut papah, agem kanan, sledet, nyregseg agem kiri, sledet.
  • Glatik nut papah, kipek-kipek, agem kanan sledet, dilakukan juga ke kiri. Lalu dilanjutkan dengan gerakan gandang uri, tanjek kanan, agem menghadap pojok kanan kiri depan, ngengsong, nyalud tanjek, sledet pojok.
  • Nyregseg dengan mengembangkan sayap, agem kanan dan kiri, anggut-anggut seperti mengusap-usap bulunya. Sedangkan pada bagian akhirnya berupa ngagem dan sledet, ngumbang kanan kiri, tanjek, ngegol, kecas-kecos, makesiab, ngagem.

Papeson penari 2:

  • Ngumbang maaras-arasan.

#2. Pengawak

Gerakan ini terdiri dari sogok kiri, ngagem, luk nglimat, makecos, gerak menjongkok seperti nginem yeh, loncat, gerakan kaki seperti ngehkeh, ngagem, mapincer dengan ngotag, kecas-kecas, ngengos, sogok, agem kiri, gerakan dilakukan ke kiri.

#3. Pangecet

  • Posisi penari berhadapan, ngegol bertukar arah, penari 1 ngagem, penari 2 mengembangkan sayap. Kemudian kembali ke tempat, penari 1 ngagem dan gerakan mencium penari 2 yang duduk.
  • Setelah itu, akan di lanjut dengan gerakan ngumbang maaras-arasan, tayung, penari 1 ngumbang ke kiri dan kanan dengan kipekan memperhatikan penari 2 yang ngegol memperlihatkan keindahan tubuh dan sayapnya.
  • Kemudian dilanjutkan dengan gerakan berputar, penari 2 duduk, penari 1 berdiri, berpindah-pindah tempat ke kiri dan ke kanan berlawanan. Untuk gerakan ini dilakukan pengulangan selama 3 kali menghadap ke belakang ke depan kembali ke belakang, kemudian diakhiri dengan ngengsong dan ngagem.

#4. Pakaad

  • Gerakan pakaad terdiri dari makesiab, ngebet, ngegol dengan menggunakan sayap, nyregseg, ngumbang, ngagem kanan, kiri, piles agem kanan, ngelayak, berputar, ambil sayap, ngumbang.

Kostum & Tata Rias Tari Cendrawasih

Para penari tari cendrawasih akan menggunakan tata rias dan kostum sedemikian rupa, guna untuk mewakili burung cendrawasih. Untuk bagian atasnya menggunakan kemben, sedangkan untuk bagian bawahnya menggunakan rok panjang dengan motif keemasan.

Selain itu, para penari juga akan menggunakan aksesoris tambahan lainnya, antara lain:

  • Mahkota berornamen jambul bergaya panji.
  • Gelang bahu.
  • Kalung emas.
  • Sampur.
  • Selendang untuk menggambarkan sayap.

Salah satu elemen yang cukup penting dalam permasalahan tata rias pada tarian ini adalah di bagian mata. Bagian mata akan dibalut oleh eye shadow hitam, riasan ini dibuat sedemikian mungkin agar bola mata penari terlihat lebih besar.

Elemen ini termasuk cukup penting untuk menunjukkan kesan kuat pada setiap gerakan bola mata. Gerakan bola mata adalah bagian utama serta paling menarik pada penampilan tarian cendrawasih ini.

Kesimpulan

Nah, mungkin hanya itu saja informasi yang dapat saya berikan tentang salah satu tarian kreasi baru Indonesia, yakni tari cendrawasih yang berasal dari daerah Bali. Semoga dengan sedikit informasi ini dapat membantu dan menambah pengetahuan Anda.

Jika ada kesalahan dan kekurangan informasi yang saya berikan mohon dimaklumi ya sob, sebab itu datangnya dari keterbatasan ilmu yang saya miliki. Cukup sekian dan salam dari penulis untuk kalian dimanapun Anda berada.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”