Tari Lenso

Tari Lenso – Merupakan salah satu kesenian tari tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Maluku. Tarian ini biasanya akan dibawakan oleh para penari wanita dengan menggunakan sapu tangan atau selendang sebagai ciri khas dari tarian ini. Tarian lenso juga termasuk salah satu kesenian tari tradisional yang cukup terkenal di Provinsi Maluku.

Tarian ini sering ditampilkan di dalam berbagai acara yang bersifat adat, hiburan atau pun acara pertunjukan seni budaya di daerah tersebut. Nah bagaimana? Penasaran bukan tentang tarian ini, hehe.

Pada artikel kali ini, saya akan sedikit membagikan informasi seputar tari lenso yang berasal dari Maluku ini. Mulai dari sejarah, properti, hingga perkembangannya saat ini selengkap mungkin.

Yuk langsung saja kita masuk ke pembahasan utama.

Sejarah Tari Lenso

Berdasarkan catatan sejarahnya, tarian lenso ini sudah ada sejak bangsa Portugis datang ke Maluku. Menurut kabarnya, tarian ini dulunya adalah tarian yang berasal dari bangsa Portugis, kemudian dikembangkan dan diadaptasi dengan budaya masyarakat lokal didaerah tersebut.

Setelah bangsa Portugis meninggalkan daerah Maluku, tari ini masih terus di tarikan oleh masyarakat Maluku. Hingga pada akhirnya tarian ini menjadi suatu tradisi dan berkemban seperti saat ini.

Istilah kata “lenso” sendiri berasal dari bahasa setempat yang berarti “sapu tangan“. Sebab di dalam tarian lenso ini para penarinya menggunakan sapu tangan sebagai kelengkapan atribut dalam setiap penampilan tari lenso, sehingga banyak menyebutnya dengan tari lenso.

Tarian ini bukan hanya dikenal di masyarakat Maluku saja, namun dikenal di kalangan masyarakat Minahasa, Sulawesi Utara. Akan tetapi tarian lenso di daerah Minahasa dan Maluku terdapat sedikit perbedaan.

Tarian lenso yang ada di Minahasa, ini biasanya dibawakan oleh para penari pria dan wanita, untuk kelengkapan aksesorisnya biasanya menggunakan selendang. Untuk tarian lenso yang ada di Maluku biasanya hanya di tarikan oleh para penari wanita saja, dan atribut yang digunakan berupa sapu tangan.

Fungsi Dan Makna Tari Lenso

Tari lenso sendiri di daerah Maluku lebih difungsikan sebagai jenis tarian penyambutan. Tarian ini biasanya dimaknai sebagai ungkapan selamat datang dan rasa gembira masyarakat Maluku dalam menyambut tamu tersebut.

Hal ini dapat dilihat dari ekspresi dan gerakan tari yang lemah lembut, serta menggambarkan kesantunan, rasa hormat,dan juga penerimaan dengan tulus kasih.

Iringan Tari Lenso

Pada saat penampilan tarian lenso, biasanya akan menggunakan musik pengiring berupa alat musik tradisional. Di daerah Maluku sendiri, tarian ini biasanya akan diiringi oleh alunan musik tradisional seperti totobuang dan tifa.

Untuk irama yang digunakan adalah irama bertempo sedang dan menggambarkan keceriaan.

Kostum Tari Lenso

Ketika pementasannya, para penari tarian lenso biasanya akan menggunakan kostum adat khas Maluku. Untuk kostum bagian atasnya biasanya menggunakan baju sejenis kebaya berwarna putih. Sementara pada bagian bawahnya akan menggunakan kain panjang khas Provinsi Maluku.

Untuk tata rias para penarinya, di bagian rambut biasanya akan digulung atau disanggul kemudian diberi hiasan bunga sebagai pemanis. Penari juga akan menggunakan perlengkapan menarinya dan menjadi ciri khas tarian ini, yakni sapu tangan.

Pertunjukan Tari Lenso

Seperti yang telah sedikit saya jelaskan diatas, bahwa tarian ini biasanya akan dibawakan oleh para penari wanita saja. Sedangkan untuk jumlah penarinya sendiri berkisar antara 6 hingga 9 orang penari.

Pada saat pertunjukan, para penari biasanya akan menggunakan pakaian adat mereka dan ditambah sapu tangan sebagai atribut menarinya. Gerakan yang ada di dalam tarian ini biasanya lebih didominasi oleh gerakan tangan yang melambai ke depan dan gerakan kaki melangkah.

Pada saat penampilan tarian lenso, terdapat 3 gerak utama, yakni gerak maju, gerak jumput dan gerak mundur. Ketiga gerakan tersebut tentunya akan disesuaikan dengan irama musik pengiringnya.

Untuk penjelasan ketiga gerak tersebut sebagai berikut:

  • Gerak Maju

Pada gerak maju ini, kaki dan tangan kanan bersamaan maju, kemudian akan di ikuti oleh kaki dan tangan kiri dengan hitungan 4 dalam berirama 4/4. Untuk posisi badannya sedikit agak merendah, posisi lutut ditekuk, bahu digoyang perlahan, kemudian akan mengikuti irama. Sedangkan tangan yang disejajarkan dengan pinggang, telapak tangan keatas serta lenso menjutai ke bawah.

Untuk posisi bagian kepala para penari di miringkan kearah dalam dengan dagu sedikit bersandar pada bahu yang tangannya berada di depan. Gerakan ini biasanya digunakan oleh para penari untuk bergerak membuat pola lantai yang telah ditentukan.

  • Gerak Jumput

Pada gerak jumput ini, lutut para penari ditekuk rendah sehingga posisi badan sama seperti sedang duduk. Kemudian tangan kanan dan kiri maju kedepan secara bergantian. Untuk tangan yang berada didepan diangkat setinggi dada, sedangkan tangan yang dibawah, sikunya sedikit ditekuk. Lalu disambung dengan gerakan telapak tangan diputar dari dalam ke luar.

Gerakan ini kemudian di lanjut dengan berputar semaksimal mungkin, sehingga lenso ikut berputar juga. Untuk posisi bahu para penari akan diputar kearah kiri dan kanan secara bergantian, membuat sudut putaran kira-kira 90 derajat. Semua gerakan ini dilakukan dalam hitungan 4.

  • Gerak Mundur

Sementara gerakan mundur adalah kebalikan dari gerakan maju, berfungsi dalam pembentukan pola lantai. Pada saat sekarang ini sudah banyak terjadi modifikasi gerakan yang disesuaikan dengan tempat dan kondisi saat tarian ini dibawakan.

Properti Tari Lenso

Setiap tarian tradisional pastinya memiliki properti yang digunakan untuk melengkapi dalam setiap penampilannya. Sama halnya dengan tarian lenso ini yang terdiri dari 2 properti utama, yakni selendang dan sapu tangan.

Berikut ini penjelasan tentang 2 properti utama dalam tarian lenso:

  • Sapu Tangan

Sapu tangan yang digunakan dalam tarian lenso adalah sama seperti sapu tangan yang sering kita jumpai. Hanya saja yang membedakan adalah warnanya merah atau putih. Properti ini biasanya akan diselipkan di antara jari tangan para penari, dan akan ikut melambai seiring dengan gerakan tangan para penarinya.

  • Selendang

Seperti yang telah sedikit saya jelaskan diatas, bahwa tarian lenso bukan hanya berkembang di Maluku saja, akan tetapi di Minahasa yang memiliki sedikit perbedaan. Perbedaan yang paling jelas adalah pada properti yang digunakan pada setiap penampilan.

Untuk para penari lenso perempuan di Minahasa sama halnya dengan penari lenso di Maluku, yakni menggunakan properti sapu tangan. Sedangkan untuk para penari lenso di Minahasa akan menggunakan properti berupa selendang.

Perkembangan Tari Lenso

Dalam hal perkembangannya, tarian ini masih dilestarikan dan semakin berkembang hingga saat ini. Banyak variasi dan kreasi yang ditambahkan dalam setiap pertunjukannya agar terlihat lebih menarik, akan tetapi tidak meninggalkan ciri khas dan keasliannya.

Tarian ini juga masih sering ditampilkan di berbagai acara adat, seperti pernikahan, penyambutan, pesta rakyat dan acara adat lainnya. Selain itu, tarian lenso juga sering  ditampilkan di dalam berbagai perayaan budaya seperti seni, festival budaya, dan promosi pariwisata.

Kesimpulan

Nah, mungkin hanya itu saja informasi yang dapat saya bagikan tentang salah satu tarian tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Maluku, yakni tari lenso.

Semoga dengan sedikit informasi ini dapat membantu dan menambah pengetahuan sobat semua. Cukup sekian dan salam dari penulis untuk kalian dimanapun Anda berada.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”