11+ Adab Menuntut Ilmu dalam Islam

SIPINTAR.NET – Apakah kalian sudah mengerti tentang apa saja adab yang ada saat menuntut ilmu? Saat proses mencari ilmu itu tidak hanya sekedar mencari ilmu saja, tapi ada adab-adab yang harus dilakukan untuk mendapatkan ilmu yang manfaat dan berkah.

Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan dengan secara detail tentang apa itu agam Islam beserta ajaran-ajarannya. Dalam proses menuntut ilmu, Nabi SAW juga memberikan adab atau akhlak yang harus dilakukan saat mencari ilmu.

Berikut ini akan saya jelaskan tentang apa saja adab-adab menuntut ilmu yang harus dilakukan.

Adab Adab Menuntut Ilmu dalam Islam Harus Kita Lakukan

Adab Menuntut Ilmu dalam Islam

1. Niat Karena Allah SWT Dan Ikhlas

Adab Menuntut ilmu yang pertama adalah kita harus menanamkan dalam hati niat yang dilandasi semata-mata hanya karena Allah SWT, dan kita niatkan menuntut ilmu dalam rangka menghilangkan kebodohan yang ada dalam diri kita. Jika kita sudah menanamkan niat ini dalam setiap kegiatan menuntut ilmu Insyaallah akan diberikan kemudahan dari Allah SWT.

Niat karena Allah juga terdapat dalam surat Al-Bayyinah ayat 5.

Karena semua yang kita lakukan jika tidak dilandasi niat karena Allah, maka hanya niat yang kamu pikirkan saja yang akan diberikan oleh Allah SWT. Beda lagi, jika kita niat karena Allah SWT, biasanya hal yang tidak kita minta juga akan diberikan oleh Allah SWT.

Berikut satu kalimat motivasi buat kalian dalam menuntut ilmu:

Uang bilang dapatkan aku lupakan segalanya, Waktu bilang ikuti aku lupakan segalanya, Masa depan bilang perjuangkan aku lupakan segalanya, Allah bilang dekati aku, kuberikan segalanya.

Oleh sebab itu, masalah niat dalam semua tuntunan agama Islam pasti akan ada di awal pembahasan, jika niat kalian masih belum benar, maka perbaikilah mulai sekarang.

Adab menuntut ilmu yang kedua adalah menghormati guru. Semua guru merupakan suri tauladan atau contoh untuk kita, siapapun dia yang pernah memberikan sedikit ilmu kepada kita, maka itu juga termasuk guru kita. Oleh sebab itu, jika kamu ingin mendapatkan ilmu yang manfaat dan berguna, maka hormatilah gurumu sebagaimana kamu menghormati orangtuamu.

Secara tidak langsung, para guru juga termasuk orangtua bagi kita, karena telah membimbing kita dari yang awalnya tidak mengerti apa-apa hingga akhirnya faham tentang baik dan buruk.

Jika guru-guru kita tidak ikhlas dalam memberikan ilmu pada kita, maka yang terjadi adalah tidak akan menjadi manfaat ilmu yang kita dapat. Walaupun kita sepintar apapun dalam menuntut ilmu, jika kita durhaka dengan yang menyampaikan ilmu, kelak ilmu yang kita dapatkan tidak ada gunanya dan sia-sia.

Orang hebat bisa melahirkan banyak karya bermutu, tapi guru yang bermutu akan melahirkan ribuan orang-orang hebat.

3. Istiqomah Berdoa Kepada Allah SWT

Adab menuntut ilmu yang selanjutnya adalah istiqomah berdoa kepada Allah SWT. Sebaiknya dalam menuntut ilmu kita harus senantiasa di imbangi dengan doa, agar diberikan ilmu yang manfaat dan berguna. Apa gunanya, jika usaha tidak kita imbangi dengan doa, akan lebih dipermudah oleh Allah SWT jika kita memintanya dengan cara baik-baik.

Nabi Muhammad SAW, menganjurkan kepada kita agar selalu memohon ilmu yang bermanfaat kepada Allah SWT dan berlindung kepadanya dari ilmu yang tidak bermanfaat, karena banyak kaum Muslimin yang bahkan mempelajari ilmu yang tidak bermanfaat.

Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras, Tidak ada keberhasilan tanpa kerja sama, Tidak ada kemudahan tanpa doa.

4. Besungguh-Sungguh Dalam Belajar

Adab menuntut ilmu selanjutnya adalah pada saat menuntut ilmu sebaiknya kita harus bersungguh-sungguh dan selalu antusias untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Seakan-akan kita tidak pernah puas dengan ilmu yang sudah kita miliki, sebaiknya kita memiliki keinginan untuk senantiasa menambah ilmu yang kita punya.

Rasulullah bersabda: “ Dua orang yang rakus yang tidak akan pernah kenyang: yakni (1) orang yang rakus terhadap ilmu dan tidak pernah kenyang dengannya dan (2) orang yang serakah  terhadap dunia dan tidak pernah kenyang dengannya.” (HR. Al-Baihaqi).

5. Sopan Ketika Bertanya

Dengan bertanya akan memudahkan kita untuk memahami ilmu yang disampaikan oleh guru, juga dengan bertanya akan menjadikan kita selalu ingat dengan jawaban yang telah diberikan saat sulit memahami ilmu yang disampaikan.

Tapi perlu diketahui, dalam proses bertanya pagi pencari ilmu ada beberapa adab yang harus dijalankan. Sebaiknya ketika kita ingin bertanya di sampaikan dengan tenang, penuh kelembutan, jelas, singkat, dan padat.

Satu hal yang harus diingat, jangan tanyakan pertanyaan yang sudah kita ketahui jawabannya karena pada intinya itu sama saja kita menguji kemampuan yang menyampaikan ilmu.


Baca Juga: Tulisan Arab Bismillah


6. Menjauhi Maksiat

Jika pada seseorang yang mencari ilmu terdapat banyak dosa maksiat kepada Allah SWT, yakinlah ilmu yang kalian dapatkan tidak akan pernah bertahan lama pada ingatan kalian, karena ilmu tidak akan masuk kepada jiwa-jiwa orang yang terdapat banyak maksiat atau dosa.

Oleh sebab itu, sebaiknya hal ini harus kita hindari sebagai seorang pencari ilmu. Jagalah sebisa mungkin diri kita dari segala perbuatan dosa, mulai dari yang kecil sampai dosa yang besar. Dengan begitu Insyaallah akan dipermudah oleh Allah SWT dalam setiap proses menuntut ilmu yang kita lakukan.

Ketika kita berbicara dengan seseorang yang telah memberikan kita ilmu atau kebaikan, alangkah baiknya jika kita lebih menerapkan sopan santun yang lebih terhadap orang tersebut. Contohnya dari Imam Abu Hanifah ketika belajar kepada Imam Malik, Imam Abu Hanifah jika berdiri di depan Imam Malik layaknya seorang anak di hadapan ayahnya.

Contoh lainnya terdapat pada para sahabat-sahabat Rasulullah SAW, mereka tidak pernah memotong ucapannya atau mengeraskan suara dihadapan Rasulullah SAW. Khalifah Umar bin Khattab yang terkenal dengan ketegasan dan kekerasannya tidak pernah menarik suaranya ketika didepan Rasulullah SAW.

Dalam pepatah ini menganjurkan untuk selalu menjaga lisan dalam berbicara kepada siapapun, karena kita tidak akan tahu kata-kata yang mana yang akan melukai hatinya.

8. Mencatat Ilmu Yang Disampaikan

Ketika saat menuntut ilmu, alangkah baiknya kita mencatat apa yang telah disampaikan oleh guru. Jika kita tidak sanggup mencatat semua , bisa saja kita mencatat poin-poin penting yang disampaikan oleh guru.

Hal ini akan sangat berguna dan membantu apabila pada suatu saat kita lupa tentang ilmu tersebut, kita bisa membuka catatan yang telah kita tulis dan mempelajarinya kembali. Setiap orang memiliki daya ingatan tersendiri, hal ini sangat membantu bagi kita yang mempunyai kelemahan dalam mengingat sesuatu.

Imam Syafi’i mengatakan:

Ilmu itu bagaikan binatang buruan, dan tulisan bagai tali pengikatnya.

9. Mendoakan Untuk Yang Memberi Ilmu

Adab menuntut ilmu selanjutnya ialah sebagai rasa terima kasih kepada orang yang telah memberikan ilmunya kepada kita, alangkah baiknya kita membalas jasa atau ilmu yang telah diberikan. Jika kita tidak bisa membalas dengan materi ,balaslah dengan cara mendoakan untuk kebaikan sang pemberi ilmu.

Pada umumnya guru yang memberi kita ilmu itu tidak mengharapkan imbalan materi dari kita, mereka dengan ikhlas mengajar kita karena sebagai salah satu amal jariyah yang akan mereka dapatkan. Tapi disamping itu jangan lupa untuk selalu mendoakannya dalam hal kebaikan.

10. Duduk Sopan Ketika Dalam Majelis Ilmu

Syaikh Bakr Abu Zaid r.a di dalam kitabnya Hilyah Tolibil Ilm mengatakan, “Pakailah adab yang terbaik pada saat kau duduk bersama syaikhmu, pakailah cara yang baik dalam bertanya dan juga mendengarkannya.”

Lalu ditambahkan oleh Syaikh Utsaimin “Duduklah dengan duduk yang beradab, tidak membentangkan kaki, juga tidak bersandar, apalagi saat berada di dalam majelis.”

Mungkin uraian perkataan diatas dapat memberikan gambaran kepada kalian tentang bagaimana adab ketika duduk dalam majelis ilmu.


Baca Juga: Adab Ziarah Kubur


11. Mendengarkan Ilmu Dengan Baik

Coba bayangkan, apa yang kalian rasakan ketika kalian berdiri didepan dan menyampaikan sesuatu tapi tidak ada yang mendengarkan? Pasti sakit bukan. Itu juga yang dirasakan guru ketika mereka menyampaikan pelajaran dan tidak ada yang memperhatikan. Mungkin ini juga yang mempengaruhi ilmu yang kita dapatkan susah untuk diterima dan  tidak bermanfaat.

Pada agama Islam tidak ada ajaran yang menuntun seperti itu, tidak ada adab seperti itu ditemui didalam kalangan para salaf.

Maka dari itu jadilah pendengar yang baik bagi siapapun dan dimanapun selagi tidak bertentangan dengan syari’at agama Islam. Terlebih lagi ketika dalam menuntut ilmu, harus wajib memakai adab untuk mendengarkan dengan baik.

Ketika dalam menuntut ilmu kuatkanlah sabar kalian, jangan mudah putus asa. Jangan ketika kalian merasa tidak bisa memahami satu ilmu langsung bersifat malas. Sungguh Allah tidak suka dengan hambanya yang pemalas.

Mungkin kita sudah sering mendengar salah satu pepatah yang berbunyi “ usaha itu tidak akan menghianati hasil“. Ya mungkin itu sudah sering kalian dengar, kalian harus menerapkan makna dari pepatah ini.

Sebodoh-bodohnya orang jika dia mau berusaha tidak akan menutup kemungkinan akan diberikan yang lebih dari Allah SWT, tunggu saja hasilnya. Ibarat berjalan menuju salah satu tempat yang belum kita ketahui sebelumnya, padahal kita sudah akan sampai hanya kurang beberapa meter saja. Kita sudah berpikir pesimis dan sudah berpikir menyerah, padahal tempat yang kita targetkan sudah dekat.

Mulai dari sekarang latihlah kekuatan sabar kalian untuk dapat menerima ilmu yang manfaat dan berkah. Hal ini juga termasuk ke dalam adab-adab menuntut ilmu yang sebaiknya sobat ilmunik terapkan.

Jika sabarmu masih ada batasnya, maka tambahlah lagi kesabaranmu.

13. Selalu Rendah Hati

Sebagai seseorang yang mencari ilmu, hindarilah sifat sombong dalam diri kita. Sifat sombong akan menyebabkan gagalnya kita untuk mendapatkan ilmu yang manfaat dan berkah, hilangkan sampai dengan akarnya sifat sombong dalam segala hal tidak hanya dalam menuntut ilmu saja.

Selalu rendah hati bisa kita terapkan untuk kegiatan sehari-hari dan kegiatan bermasyarakat, karena orang yang tidak sombong itu akan dipermudah urusannya oleh Allah SWT.

Dalam sebuah hadist yang di riwayatkan oleh Imam Bukhari yang berbunyi:

“Seseorang  yang tidak belajar ilmu: orang pemalu dan orang yang sombong” (HR. Bukhari secara muallaq).

14. Mempelajari Ilmu Yang Didapatkan

Kita sebagai pencari ilmu jika ingin mudah mengingat pelajaran, maka jangan pernah bosan untuk memahami dan memperdalam ilmu yang sudah disampaikan guru kepada kita. Tujuannya agar kita bisa dengan mudah memberi penjelasan ketika ada yang bertanya tentang ilmu yang sudah kita dapatkan.

Jika kalian bisa cobalah untuk menghafalkan inti dari ilmu-ilmu yang sudah kalian pelajari, karena untuk memudahkan mencari pembahasan lanjutan ketika suatu saat kita mengalami lupa. Dengan kita sudah menghafal poin-poin dari ilmu yang didapat akan lebih mudah lagi bagi kita untuk mengingat-ingat pembahasan secara luasnya.

Rasulullah SAW bersabda:

“Semoga Allah memberikan cahaya kepada wajah orang yang mendengar perkataanku, kemudian ia memahaminya, menghafalkannya, dan menyampaikannya. Banyak orang yang membawa fiqih kepada orang yang lebih faham daripadanya” (HR. At-Tirmidzi).

15. Mengamalkan Ilmu Yang Didapatkan

Adab menuntut ilmu selanjutnya adalah dengan mengamalkan, setiap ilmu jika ingin mudah diingat dan berkembang, hal yang harus dilakukan adalah mengamalkannya. Akan percuma ilmu yang kita dapat jika hanya berhenti pada diri kita, walaupun hanya satu ilmu yang kita dapatkan maka amalkanlan ilmu tersebut. Siapa sangka dengan satu ilmu tersebut bisa menjadikan amal jariyah untuk kita.

Oleh sebab itu, barang siapa saja yang menuntut ilmu bukan untuk diamalkan, niscaya mereka diharamkan dari keberkahan ilmu, kemuliaan ilmu, dan pahala ilmu yang besar.

Rasulullah SAW bersabda:

“Perumpamaan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada manusia, kemudian ia melupakan dirinya (tidak mengamalkan ilmunya) adalah seperti lampu (lilin) yang menerangi manusia, namun membakar dirinya sendiri.” (HR. Ath-Thabrani).


Baca Juga: Tulisan Arab Taqabbalallahu Minna Wa Minkum


16. Selalu Meminta Doa Kepada Orangtua

Apakah kalian dalam melakukan apapun meminta restu orangtua? Apakah dalam menuntut ilmu juga meminta restu dari orangtua? Jika iya maka akan bertambah berkah ilmu yang kalian akan dapatkan.

Orangtua kita merupakan salah satu jalan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT, karena kita juga tahu bahwa ridho Allah tergantung dari ridho orangtua. Mintalah doa kepada mereka, orang yang telah merawat kita dari kecil hingga sampai besar dan dapat membedakan mana yang baik dan buruk.

Tidak bisa di ukur semua jasa yang telah orangtua kita berikan kepada kita, mereka tidak meminta balasan yang besar. Mereka hanya ingin kelak suatu hari nanti anak-anak mereka akan menjadi orang yang sukses dan berguna bagi agam dan negara.

Mulai dari sekarang mintalah restu dari orangtua ketika akan melakukan hal apapun, tak cukup hanya sampai restu saja, mintalah doa dari mereka karena doa mereka akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.


Mungkin hanya itu yang dapat saya bagikan, jika ada yang kurang tepat mohon dimaafkan. Semoga kita sebagai pencari ilmu dapat melaksanakan adab-adab menuntut ilmu ini dengan baik. Cukup sekian dan terimakasih.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”