Adab Ziarah Kubur

SIPINTAR.NET – Apakah kalian sudah pernah melakukan ziarah kubur? Kalau sudah apakah kalian sudah mengerti apa saja tata cara dan adab ziarah kubur? Dalam kegiatan ziarah kubur tidaklah sembarangan ketika berada di pemakaman. Terdapat aturan-aturan yang dianjurkan oleh agama untuk mendapat nilai kebaikan dalam ziarah kubur.

Pada kesempatan ini saya akan sedikit menjelaskan semua tentang itu. Semoga setelah membaca artikel ini bisa menerapkan apa yang sudah agama Islam anjurkan.

Yuk simak langsung ke pembahasan utama mengenai adab adab ziarah kubur.

Pengertian Ziarah Kubur

Ziarah kubur adalah mengunjungi makam dengan niat mendoakan para penghuni kubur, serta mengambil pelajaran dari keadaan mereka. Dalam arti lain ziarah kubur bisa diartikan sebagai, kegiatan mendatangi kuburan atau pemakaman dengan tujuan untuk mendoakan ahli kubur dan sebagai (ibrah) bagi peziarah bahwa tidak lama lagi akan menyusul mereka.

Ziarah kubur juga sebagai pengingat untuk diri sendiri untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jadi kegiatan ziarah kubur jika diniatkan dengan hal yang positif akan memberikan banyak manfaat bagi para peziarah, karena akan selalu mengingat kematian semakin dekat.

Adab Melakukan Ziarah Kubur

Adab Ziarah Kubur

Setiap melakukan ziarah kubur, tentu harus memperhatikan aturan-aturan hukum yang telah ditentukan. Tujuannya adalah ketika melakukan ziarah kubur sudah sesuai dengan tuntunan agama yang bernilai ibadah.

Nah, oleh sebab itu untuk mencapai nilai ibadah ada adab-adab tertentu saat melakukan kegiatan ziarah kubur.

Berikut ini adalah adab-adab ziarah kubur yang harus diperhatikan:

1. Memahami Tujuan Ziarah Kubur

Adab ziarah kubur yang pertama adalah ketika melakukan ziarah kubur sebagaimana yang dijelaskan pada hadist-hadist diatas, kegiatan ziarah kubur bertujuan untuk mengambil pelajaran dan mengingat akan datangnya kematian. Tujuan utama ini harus dipahami dengan betul-betul agar tidak terjadi salah penafsiran dalam kegiatan ziarah kubur.

Kegiatan ziarah kubur sejatinya membuat diri kita untuk senantiasa ingat bahwa terbatasnya hidup manusia dan kembalinya ke kuburan tidak akan membawa harta apapun kecuali amalan yang tidak akan terputus yang sudah dijelaskan agama Islam. Kita sebaiknya mengingat ketika ziarah kubur bahwa, semuanya akan kembali sebagaimana terlahir tidak membawa apa-apa, jasad terurai dan ruh akan dimintai pertanggungjawaban.

2. Mengucapkan Salam Ketika Masuk

Adab ziarah kubur yang kedua adalah mengucapkan salam. Sama seperti halnya dalam tata cara melakukan ziarah kubur Rasulluah menganjurkan untuk mengucapkan salam terlebih dahulu:

“Dari Buraidah R.A dahulu Rasulullah SAW mengajarkan mereka (para sahabat) jika mereka keluar menuju pekuburan agar mengucapkan “Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum mu’minin dan muslimin, mudah-mudahan Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kita dan orang-orang yang belakangan, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian, kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian”.

3. Tidak Memakai Sandal

Adab ziarah kubur yang selanjutnya adalah tidak memakai sandal ketika saat melakukan ziarah kubur. Hal ini juga sebgai tanda hormat kita kepada makhluk sesama yang sudah mendahului kita. Dalam sebuah hadist yang berbunyi sebagai berikut:

“Wahai pemakai sandal, celakalah engkau! Lepaskan sandalmu!” Lalu orang tersebut melihat (orang yang meneriakinya). Tatkala ia mengenali (kalau orang itu adalah) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia melepas kedua sandalnya dan melemparnya,” (HR. Abu Dawud).

4. Tidak Duduk Dan Menginjak Kuburan

Pada pembahasan adab ziarah kuburan ini sama dengan tata cara diatas, hal ini sebagai rasa sopan dan rasa hormat kita kepada mereka yang pernah hidup juga. Sebagaimana hadist dibawah ini:

“Janganlah kalian shalat (memohon) kepada kuburan, dan ja-nganlah kalian duduk di atasnya.” (HR. Muslim).

5. Mendoakan Mayit

Adab ziarah kubur untuk mendoakan mayit adalah salah satu perbuatan yang dianjurkan oleh agama, karena berharap untuk simayit agar diampuni segala dosanya dan kesalahan yang pernah dia lakukan ketika didunia. Anjuran mendoakan si mayit dalam hal kebaikan apalagi ketika si mayit adalah bagian dari keluarga kita sendiri. Oleh sebab itu, alangkah baiknya kita mendoakan yang baik dan menyelamatkan mayit tersebut dari siksa kubur.


Baca Juga: Tulisan Arab Bismillah


6. Menjaga Ucapan

Adab ziarah kuburan dengan menjaga ucapan dan sikap yang tercela ditegaskan oleh Syaikh Al Albani mengatakan: “Tidaklah samar lagi bahwa apa yang orang-orang awam lakukan ketika berziarah semisal berdo’a pada mayit, beristighotsah kepadanya, dan meminta sesuatu kepada Allah dengan perantaranya, adalah termasuk al hujr yang paling berat dan ucapan bathil yang paling besar.

Jadi ketika malakukan ziarah kubur sebaiknya hindari kata-kata kotor dan perbuatan-perbuatan yang tidak ada manfaatnya dan cenderung kepada hal yang tidak disukai oleh Allah SWT.

7. Diperbolehkan Menangis Tapi Tidak Boleh Meratapi Mayit

Adab ziarah kubur yang terakhir adalah menangis diperbolehkan asal yang wajar saja, sebagaimana Nabi SAW menangis ketika menziarahi kubur ibu beliau sehingga membuat orang-orang disekitar beliau ikut menangis.

Namun, jika sampai tingkat meratapi mayit, menangis dengan histeris, menampar pipi, merobek kerah, maka hal ini diharamkan.

Hukum Ziarah Kubur

Hukum ziarah kubur menurut pandangan agama Islam merupakan sesuatu yang diperbolehkan salah satunya yang memperbolehkan adalah Nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itu, Ziarah kubur menjadi salah satu kegiatan yang berhukum mubah, dalam artian tidak wajib atau  tidak juga menjadi suatu hal yang berhukum haram.

Pada saat melakukan ziarah kubur akan mendapatkan hikmah dan bernilai. Namun, dalam hal waktu pelaksanaannya tidak diatur oleh agama Islam, tergantung dari masing-masing orang yang akan melakukan ziarah kubur tersebut. Untuk pelaksanaaan ziarah kubur tidak selalu saat idhul fitri atau akan menjelang ramadhan, karena dalam Al-Qur’an tidak ada aturan yang menekankan.

Hukum Ziarah Kubur Bagi Wanita

Mungkin kalian pernah mendengar pertanyaan tentang ziarah kubur bagi wanita apa hukumnya? Dan bagaimana hukumnya wanita yang sedang haid melakukan ziarah kubur? Sudah tidak asing pertanyaan ini di telinga kalian.  Terdapat perbedaan pendapat dalam hal ini, ada ulama yang mengharamkan secara mutlak, ada yang dengan persyaratan, juga ada yang mubah.

Para ulama yang mengharamkan ziarah bagi wanita seperti ulama madzab Imam Hambali yang dipakai Arab Saudi, mereka berlandaskan dengan hadist Rasulullah SAW yang berbunyi:

  • Dari Ibnu Abbas RA, “Rasulullah melaknat para wanita yang menziarahi kubur dan menjadikannya masjid dan memberikan penerangan di atasnya.” (HR Abu Daud).
  • “Bahwa Nabi SAW telah melaknat para wanita yang berziarah kubur.” (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Tirmidzi).
  • “Bukan dari kami orang yang menampar pipi, menyobek baju, dan mencaci dirinya dengan cacian jahiliyah.” (HR Bukhari).

Ketiga hadis diatas mengharamkan secara mutlak baik menimbulkan fitnah maupun kemudharatan atau tidak.

Namun Ulama lain ada yang memperbolehkan atau menghukumi makruh tetapi dengan ada syaratnya, landasan hadist yang digunakan antara lain:

“Kami dahulu dilarang untuk mengikuti jenazah, namun hal itu tidak dipastikan kepada kami.” (HR Bukhari Muslim).

Untuk wanita yang sedang mendapatkan haid juga diperbolehkan untuk melakukakn ziarah kubur asal dengan tujuan yang benar dan tidak menimbulkan fitnah, ini juga berlaku bagi semua wanita yang ingin melakukan ziarah kubur.

Pada dasarnya dalam semua hal tentang agam Islam banyak terjadi perbedaan pendapat mengenai masalah hukum, jika kalian ingin mengerti apa saja hukum yang ada pada agama Islam, silahkan baca penjelasan tentang sumber-sumber hukum Islam.


Baca Juga: Cara Mendidik Anak Menurut Islam


Tata Cara Melakukan Ziarah Kubur

Saat melakukan ziarah kubur tidak semena-mena atas kemauan kita sendiri, ada aturan atau tata cara yang harus dijalankan saat akan melakukan ziarah kubur, tata cara ziarah kubur sebagai berikut:

1. Berwudhu Terlebih Dahulu

Tata cara berziarah yang baik adalah dengan berwudhu terlebih dahulu. Sebelum pergi dari rumah usahakan untuk dalam keadaan suci (berwudhu), sebab alangkah baiknya jika kita melakukan kegiatan apapun dengan badan yang bersih tidak menyandang hadast kecil maupun besar.

2. Membacakan Salam

Tata cara berziarah selanjutnya adalah dengan membacakan salam kepada semua ahli kubur yang ada pada tempat pemkaman tersebut. Rasulullah SAW mengajarkan untuk mengucapkan salam ketika akan memasuki area pemakaman:

“Semoga keselamatan dicurahkan atasmu wahai para penghuni kubur, dari orang-orang yang beriman dan orang-orang Islam. Dan kami, jika Allah menghendaki, akan menyusulmu. Aku memohon kepada Allah agar memberikan keselamatan kepada kami dan kamu sekalian (dari siksa).” (HR Muslim).

3. Tidak Duduk di Atasnya Dan Menginjaknya

Untuk menghormati mereka yang sudah dipanggil oleh Allah SWT lebih dulu, alangkah baiknya jika kita sopan terhadap mereka yang pernah hidup dengan cara tidak duduk dan menginjak kuburannya. Terdapat salah satu hadist yang menjelaskan tentang larangan untuk meminta dan duduk diatas kuburan.

“Janganlah kalian shalat (memohon) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya.” (HR. Muslim).

4. Tidak Membaca Al-Qur’an di Kuburan

Agama Islam tidak pernah menganjurkan untuk membaca Al-Qur’an di kuburan, karena dirasa tidak sesuai dengan syariat dan tidak shahih. Tujuan kita di kuburan hanyalah untuk berziarah dan mendoakan kepada ahli kubur dan mendapatkan berkah dari doa yang kita baca. Berziarah juga sebagai media kita untuk mengingat akan datangnya hari kematian pada kita.

5. Tidak Memohon Pertolongan Pada Mayit

Perlu diingat, ketika kita berziarah di kuburan pada dasranya hanya untuk mendoakan dan tidak ada maksud tujuan lainya, apalagi meminta sesuatu dari kuburan tersebut. Pada dasarnya semua yang ada di dunia ini hanyalah milik Allah SWT maka mintalah sesuatu hanya kepadanya.

Seperti apa yang terdapat dalam surat Yunus ayat 106 yang artinya:

“Dan janganlah kamu menyembah apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sehingga kalau kamu begitu termasuk orang-orang zalim”.

Sebab banyak juga pada akhir zaman yang melakukan perbuatan yang tidak di perintahkan oleh Allah SWT.


Baca Juga: Adab Menuntut Ilmu dalam Islam


Hikmah Ziarah Kubur

Ziarah kubur memiliki tujuan supaya manusia mengingat akan kematian yang sudah pasti terjadi pada dirinya suatu saat nanti. Nah, disini posisinya manusia yang berziarah hanyalah menunggu antrian kematian yang datangnya juga tidak dapat diprediksi. Sebab kematian merupakan rahasia illahi.

Seraya sebagai pengingat kematian, manusia diharapkan sadar bahwa dia akan luruh membusuk di dalam tanah dan ruhnya akan dimintai pertanggungjawaban di hari pembalasan nanti. Sebab itu, kita bisa mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya berupa amal kebaikan yang akan menolong kita di hari pembalasan.

Melalui berziarah akan membuat manusia tidak terlena dengan fatamorgana kehidupan dunia yang hanya sementara ini. Untuk orang yang beriman berziarah dapat memperkuat dan menambah keimanan dalam hatinya. Tetapi, bagi orang tertentu justru sebagai bahan kemusyrikan seperti pesugihan atau permintaan pertolongan pada arwah yang jelas-jelas sudah tidak bernyawa.

Kita sebagai warga Indonesia yang mayoritas beragama Islam rasanya kurang lengkap jika kita tidak mengetahui awal mula perkembangan masuknya agama Islam di Indonesia, Oleh sebab itu pelajari juga artikel tentang sejarah Islam di Indonesia.


Nah mungkin itu saja sedikit pembahasan tentang ziarah kubur, adab ziarah kubur, beserta tata caranya yang dapat saya bagikan untuk sobat ilmunik. Semoga dengan penjelasan ini dapat membantu dan menambah pengetahuan Anda.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”