Cara Menanam Buah Naga yang Benar Agar Cepat Berbuah

Buah Naga pada mulanya diperkenalkan oleh bangsa Perancis yang membawa Buah Naga ke Vietnam sebagai tanaman hias.

Karena buahnya yang terasa manis, maka kemudian Buah Naga menjadi semakin populer terutama di daerah Vietnam hingga dataran Tiongkok.

Tanaman dari marga Hylocereus dan Selenicereus tersebut pada mulanya memang kerap diletakkan di atas altar di antara dua patung naga hijau.

Kebiasaan tersebut lalu oleh orang Vietnam yang terpengaruh budaya China dikenal sebagai “Thang Loy” alias Buah Naga.

Pada tahun 2000 Buah Naga mulai menjadi populer di Indonesia. Apalagi kondisi iklim Indonesia yang mendukung untuk pertumbuhan Buah Naga.

Rasanya yang manis, segar, dan memiliki kandungan air tinggi juga membuatnya semakin laris di pasaran Indonesia.

Melihat keunikan dan peluang dari Buah Naga tersebut, banyak orang yang kemudian mencoba untuk budidaya Buah Naga.

Namun karena minimnya informasi mengenai cara menanam Buah Naga yang baik dan benar, tak sedikit orang yang akhirnya malah gagal.

Oleh sebab itu, pada artikel ini saya akan memberikan panduan dan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menanam Buah Naga.

Mari kita mulai dari pertama dengan mengenal syarat tumbuh Buah Naga.

1. Syarat Tumbuh Buah Naga

Syarat Tumbuh Buah Naga

Agar tanaman Buah Naga yang ditanam dapat tumbuh secara maksimal. Maka perhatikanlah beberapa syarat tumbuh dari tanaman Buah Naga tersebut. Syarat tumbuh tersebut akan sangat bergantung kepada faktor alam dan lingkungan, antara lain adalah;

a. Iklim dan Cuaca

Untuk pertumbuhan Buah Naga yang optimal dibutuhkan iklim dan cuaca yang sesuai.

Beberapa kriteria iklim dan cuaca untuk pertumbuhan Buah Naga yaitu:

  1. Daerah dengan iklim kering dengan suhu udara relatif panas atau berkisar antara 26 – 36 Derajat Celcius.
  2. Intensitas sinar matahari sebesar 70 – 80%.
  3. Kelembaban udara cukup tinggi atau sekitar 70% hingga 90%.
  4. Curah hujan berkisar antara 60 mm/bulan atau sekitar 720 mm/tahun.
  5. Tipe iklim C3, D3 atau E, dengan kata lain yaitu penampang acuan tanah kering selama lebih dari 90 hari dalam setahun.

b. Tanah

Faktor kedua yang mempengaruhi pertumbuhan Buah Naga adalah jenis dan karakteristik tanah.

Kriteria tanah yang cocok untuk menanam Buah Naga yaitu:

  • Karakteristik tanah yang baik adalah tanah yang agak berpasir dan liat atau lempung berpasir dengan skala pH 6,5 hingga 7.

c. Ketinggian

Pertumbuhan tanaman Buah Naga juga akan sangat dipengaruhi dari faktor ketinggian lahan.

Kriteria ketinggian lahan untuk menanam Buah Naga yaitu:

  • Ketinggian yang mencukupi kebutuhan iklim mikro dan makro Buah Naga adalah pada ketinggian lahan antara 0 – 350 mdpl.

2. Jenis Jenis Buah Naga

Jenis Buah Naga

Selain memperhatikan syarat tumbuh tanaman Buah Naga, Anda juga perlu memperhatikan jenis dari Buah Naga yang akan ditanam.

Ada banyak jenis Buah Naga yang biasa dibudidayakan di Indonesia.

Jenis-jenis Buah Naga tersebut antara lain yaitu:

a. Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)

Buah Naga Merah memiliki daging yang berwarna merah pula, namun lebih cocok dikatakan merah keunguan.

Buah Naga Merah lebih disukai oleh banyak orang karena rasanya yang legit dan manis jika dibandingkan dengan daging warna putih.

Hal tersebut terutama karena dipengaruhi oleh batang yang lebih kekar dan kuat.

Sayangnya Buah Naga Merah cenderung memiliki produktivitas yang rendah dengan tingkat keberhasilan bunga hanya mampu mencapai sekitar 50%.

b. Buah Naga Merah Daging Putih (Hylocereus undatus)

Buah Naga dengan daging berwarna putih umumnya memang lebih banyak dijumpai.

Awal mula kemunculan Buah Naga di Indonesia juga merupakan yang berdaging putih. Buah Naga Merah daging putih ini berukuran relatif lebih besar.

Berat dari buahnya bisa mencapai sekitar 400 gram hingga 650 gram.

Selain itu, produktivitas dari Buah Naga Merah berdaging putih ini juga menjadi yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis Buah Naga lainnya.

c. Buah Naga Kuning Daging Putih (Selenicereus megalanthus)

Buah Naga Kuning berdaging putih adalah salah satu yang mungkin terkesan cukup asing.

Buah Naga Kuning juga memang memiliki tampilan yang berbeda dari jenis yang lain karena memiliki kulit buah yang bertonjol-tonjol namun tidak bersisik.

Selain itu, Buah Naga Kuning tersebut juga bisa dibudidayakan pada lahan yang cukup tinggi.

Anda bisa membudidayakan Buah Naga Kuning dengan daging berwarna putih tersebut pada ketinggian lahan di atas 800 mdpl dengan iklim dingin.

3. Persiapan dan Pengolahan Tanah

Setelah Anda mengetahui syarat tumbuh Buah Naga serta mengetahui jenis-jenis dari Buah Naga, sekarang, Anda bisa mulai dengan menyiapkan dan mengolah lahan terlebih dahulu, agar nantinya saat bibit Buah Naga sudah siap bisa langsung Anda tanam pada lahan.

Berikut ini beberapa langkah-langkah untuk menyiapkan dan mengolah lahan.

Antara lain yaitu sebagai berikut:

a. Pembuatan tiang panjat

Dalam menanam Buah Naga, Anda akan membutuhkan tiang panjat yang bertujuan untuk menopang tanaman tersebut.

Tiang panjat tersebut bisa Anda buat secara permanen maupun semi-permanen dengan berbentuk pilar, segi empat, atau silinder.

  1. Diameter dari tiang panjat dibuat berukuran sekitar 10 – 15 cm. Sementara itu tinggi dari tiang panjat biasanya berukuran antara 2 meter hingga 2,5 meter.
  2. Tiang panjat tersebut juga harus Anda tanam ke dalam tanah sekitar 50 cm agar bisa kuat berdiri.
  3. Kemudian di ujung bagian atas tiang panjat berikanlah penopang berupa batang kayu atau besi membentuk plus.
  4. Setelah itu, tambahkan lah besi berbentuk lingkaran atau Anda juga bisa menggunakan ban bekas untuk ditaruh di atas tiang panjat.
  5. Tiang panjat tersebut buatlah secara berbaris dengan jarak tiang per baris sekitar 2,5 meter dengan jarak antar baris kurang lebih 3 meter.
  6. Jarak tersebut juga sekaligus menjadi jarak tanam Buah Naga, pada jarak antar baris buatlah parit sedalam 25 cm.

b. Pengolahan tanah

  1. Setelah Anda berhasil membuat tiang panjat, selanjutnya lakukan lah pengolahan tanah dengan membuat lubang tanam berukuran 60 x 60 cm dengan kedalaman 25 cm.
  2. Tiang panjat nantinya diposisikan persis berada di tengah-tengah lubang tanam.
  3. Kemudian campurkan 10 kg pasir dengan tanah galian untuk menambah porositas tanah.
  4. Lalu Anda tambahkan pupuk organik atau kompos sebanyak 10 – 20 kg. Jangan lupa tambahkan pula dolomit sebanyak kira-kira 300 gr, lalu diaduk merata.
  5. Selanjutnya timbun kembali lubang tanam dengan campuran yang sudah dibuat sebelumnya.
  6. Kemudian siram dengan air hingga basah namun jangan sampai air menggenang.
  7. Biarkanlah media tanam tersebut kering oleh bantuan sinar matahari.
  8. Pada saat hari kedua atau ketiga berikanlah pupuk TSP sebanyak 25 gram.
  9. Pemberian pupuk tersebut dilakukan melingkari tiang panjat berjarak sekitar 10 cm dari tiang panjat.
  10. Biarkanlah selama kurang lebih 1 hari dan lubang siap ditanami.

4. Pembibitan Buah Naga

Pembibitan Buah Naga

Setelah media tanam selesai dibuat dan disiapkan, selanjutnya Anda bisa menyiapkan bibit Buah Naga.

Jika Anda baru saja mau menanam Buah Naga dan belum memiliki indukan pohon, sangat disarankan untuk membeli bibit di toko pertanian atau langsung ke petani.

Nah, saat akan membeli bibit tersebut Anda patut memperhatikan ciri-ciri bibit Buah Naga yang baik.

Hal tersebut tentu saja agar nantinya tanaman bisa tumbuh dengan optimal.

Ada beberapa ciri-ciri dari bibit Buah Naga yang baik, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki tunas minimal berjumlah 4;
  2. Umur bibit Buah Naga berusia sudah 2 bulan atau lebih;
  3. Ketinggian bibit diukur dari tunas baru minimal sekitar 50 cm, akan lebih bagus lagi jika berukuran sekitar 80 cm.
  4. Memiliki batang berwarna hijau sehat, tidak cacat, serta tanpa adanya tanda-tanda kemunculan penyakit;
  5. Induk bibit Buah Naga yang baik biasanya telah berbuah minimal sebanyak 3 kali.

Selain melakukan pembibitan dengan membeli langsung di toko pertanian atau ke petani, Anda juga bisa melakukan pembibitan Buah Naga dengan metode stek.

Untuk melakukan pembibitan dengan metode stek, perhatikanlah beberapa tata cara dan langkah berikut ini:

  1. Carilah induk Buah Naga yang baik, disarankan yang sudah pernah berbuah 4 kali.
  2. Memiliki diameter yang besar berukuran kurang lebih 8 cm dengan panjang minimal 80 cm.
  3. Batang berwarna hijau kelabu, sehat, keras, berusia tua, serta tidak busuk dan berpenyakit.
  4. Setelah itu potonglah batang tersebut dengan menyisakan setidaknya 20% dari bagian pohon induk agar tetap bisa tumbuh.
  5. Bagian yang sudah anda potong sebelumnya akan dijadikan sebagai bibit serta usahakan memiliki 4 calon tunas.
  6. Potonglah bagian batang tersebut dengan panjang masing-masing antara 20 – 30 cm.
  7. Pada bagian atas batang potonglah secara merata, sementara bagian bawahnya dibentuk meruncing. Bagian yang runcing tersebut nantinya akan ditanam ke tanah.
  8. Untuk menghindari terkena penyakit, sebaiknya bagian bawah potongan batang tersebut dicelupkan cairan fungisida.
  9. Jika tidak ada cairan fungisida Anda bisa menggunakan alternatif lain dan menggantinya dengan bawang merah.

Tahap selanjutnya yaitu Anda tinggal menancapkan potongan batang tersebut ke dalam gundukan tanah atau polybag berisi media tanam sedalam kira-kira 5 cm.

  1. Jangan lupa oleskan terlebih dahulu obat perangsang akar pada bagian pangkalnya.
  2. Buatlah pelindung menggunakan plastik atau keramba untuk menutupi stek batang Buah Naga tersebut dari sengatan terik matahari.
  3. Lakukan perawatan dengan menyiram stek secara rutin minimal 2 kali sehari.
  4. Saat sudah berumur 3 minggu dan mulai tumbuh tunas, bukalah pelindung yang Anda berikan sebelumnya. Hal tersebut bertujuan agar tunas terkena sinar matahari.
  5. Saat tunas sudah berusia sekitar 2 bulan dan memiliki ketinggian sekitar 50 cm hingga 80 cm, Anda bisa memindahkannya ke lahan dan tiang panjat.
  6. Jika setelah 2 bulan bibit masih tetap berukuran kecil, tunggulah hingga 3 bulan.
  7. Namun jika tunas tetap tidak tumbuh maka bisa dipastikan stek tersebut tidak berhasil alias gagal.

5. Proses Tanam Buah Naga

Proses Tanam Buah Naga

Setelah Anda menyiapkan tiang panjat, mengolah lahan tanam, dan mendapatkan bibit Buah Naga yang baik.

Selanjutnya Anda bisa melanjutkan ke tahap penanaman bibit pada lahan yang telah disiapkan sebelumnya.

Ikutilah langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Untuk satu tiang panjat, dibutuhkan sekitar 4 bibit buah naga.
  2. Tanamlah bibit mengitari tiang panjat dengan ukuran bibit sekitar 10 cm.
  3. Galilah tanah sedalam kurang lebih 10-15 cm atau menyesuaikan ukuran bibit.
  4. Tanamlah bibit pada galian tersebut lalu ditimbun menggunakan tanah.
  5. Setelah ke-4 bibit selesai ditanam, ikatlah batang bibit tersebut pada tiang panjat.
  6. Lakukan pengikatan rutin setiap tanaman menjalar sepanjang 20-30 cm.
  7. Perhatikan pula ikatan, jangan terlalu kencang untuk memberi gerak pertumbuhan tanaman dan tidak melukai batang.

6. Pemeliharaan dan Perawatan

Ada beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk melakukan pemeliharaan dan merawat tanaman Buah Naga.

Berikut ini beberapa hal yang harus Anda lakukan untuk menjaga agar tanaman Buah Naga bisa tumbuh secara optimal.

Antara lain yaitu sebagai berikut:

a. Pemupukan

Saat masa awal pertumbuhan, pupuk yang dibutuhkan harus banyak mengandung unsur nitrogen (N).

Saat mulai berbunga gunakan pupuk dengan kandungan fosfor (P) dan kalium (K) yang banyak. Cobalah untuk tidak menggunakan pupuk urea.

Pemupukan dengan pupuk organik atau kompos bisa Anda lakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis 5 – 10 kg per lubang tanam.

Lalu pada saat berbunga dan mulai berbuah tambahkan pupuk NPK dan ZK masing-masing 50 dan 20 gr/lubang tanam.

Memasuki tahun berikutnya, cobalah untuk memperbanyak dosis pemberian pupuk dengan menyesuaikan ukuran tanaman.

Anda bisa juga memberikan pupuk tambahan berupa pupuk organik cair, pupuk hayati, atau hormon perangsang buah.

b. Penyiraman

Selain pemupukan, jangan lupa juga untuk memberikan penyiraman air secara rutin dan berkala.

Penyiraman bisa Anda lakukan dengan mengaliri parit-parit atau drainase sudah dibuat. Bisa juga dengan menggunakan gembor atau irigasi tetes.

Untuk penyiraman dengan drainase, lakukan perendaman parit kurang lebih sekitar 2 jam.

Sedangkan jika menggunakan gembor atau irigasi tetes, setiap lubang disiram dengan air sebanyak 4 – 5 liter.

Lakukan 3 kali sehari saat musim kering atau sesuai dengan kondisi tanah.

Proses penyiraman bisa Anda kurangi jika tanaman Buah Naga sudah mulai berbunga dan berbuah.

Hal tersebut bertujuan untuk menekan pertumbuhan tunas baru, sehingga buah bisa maksimal.

Jagalah penyiraman apabila tanah kering dan tanaman terlihat layu kurang air.

c. Pembersihan gulma

Supaya Buah Naga yang Anda tanam bisa cepat berbuah, perhatikanlah penyerapan nutrisinya.

Salah satu alasan Buah Naga tidak berbuah optimal adalah karena gangguan gulma.

Maka cobalah untuk membersihkan dan mencabut gulma tersebut.

d. Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)

Salah satu hal utama yang wajib anda perhatikan pula dalam menanam Buah Naga adalah pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).

Sebab hama dan penyakit yang menyerang tanaman Buah Naga dapat mempengaruhi keberhasilan.

Lakukan proses pencegahan hama dan penyakit dengan menjaga kebersihan lahan, menjaga kelembaban, serta mensterilkan alat atau mesin pertanian yang digunakan.

Sebaiknya jauhkan pula bahan-bahan kimia yang dapat mengganggu ekosistem.

Sedangkan untuk pengendalian hama dan penyakit harus menyesuaikan dengan penyebabnya.

Jika hama berupa tikus, dapat dengan memberikan sarang burung hantu atau jebakan tikus di lahan.

Apabila terkena penyakit, lakukan penyemprotan fungisida jika diakibatkan jamur dan bakterisida jika diakibatkan bakteri.

5. Pemangkasan

Selama proses menanam Buah Naga, setidaknya dilakukan tiga macam pemangkasan, yaitu pemangkasan untuk membentuk batang pokok, pemangkasan untuk membentuk cabang produksi, serta terakhir pemangkasan untuk peremajaan.

Pemangkasan untuk membentuk batang pokok dapat Anda lakukan pada batang bibit tanaman Buah Naga.

Pilihlah tunas yang tumbuh pada bagian atas batang awal dan pangkas tunas yang di bawahnya. Tanaman yang baik akan memiliki batang yang besar dan kokoh.

Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dilakukan pada tunas yang tumbuh pada batang pokok.

Anda bisa memilih 3 – 4 tunas untuk ditumbuhkan, nantinya tunas tersebut akan menjadi batang produksi dan tumbuh menjuntai ke bawah.

Sebaiknya tumbuhkan tunas yang ada di bagian atas sekitar 30 cm dari ujung.

Pemangkasan untuk peremajaan dapat Anda lakukan pada cabang produksi yang kurang produktif atau biasanya sudah berbuah 3 – 4 kali.

Hasil dari proses pemangkasan untuk peremajaan tersebut juga bisa menjadi salah satu sumber bibit Buah Naga.

7. Panen dan Pasca-panen

Setelah usaha penanaman Buah Naga telah Anda lakukan semaksimal mungkin, jangan lupa untuk selalu berdoa pada Yang Maha Kuasa.

Selanjutnya, Anda bisa memanen Buah Naga sewaktu telah memenuhi beberapa kriteria dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Buah Naga bisa dipetik setelah 50 – 55 hari setelah berbunga.
  2. Kulit buah terlihat mengkilap dengan adanya perubahan warna.
  3. Mahkota buah ukurannya menjadi mengecil.
  4. Kedua ujung pangkal buah menjadi kering dan keriput.
  5. Buah Naga memiliki ukuran besar dan bulat sempurna dengan berat sekitar 400 gram hingga 700 gram.
  6. Buah Naga yang baik apabila ditaruh pada suhu luar ruangan mampu bertahan hingga 10 hari dan mampu bertahan 1 bulan saat ditempatkan di dalam lemari es.

Produktivitas tanaman Buah Naga akan sangat bervariasi, utamanya karena faktor-faktor seperti kondisi lahan, iklim, cuaca, dan varietas.

Biasanya produktivitas tanaman Buah Naga bisa mencapai 15 – 20 tahun. Namun, produktivitas panen pertama biasanya tidak optimal.

Tanaman Buah Naga biasanya pertama kali panen pada bulan ke-10 hingga bulan ke-12 dari masa tanam.

Namun apabila ukuran bibit Buah Naga relatif lebih kecil, maka panen pertamanya bisa mencapai 1,5 tahun atau bahkan 2 tahun terhitung dari masa tanam.

Satu tanaman biasanya akan menghasilkan 1 kg buah dan pada setiap tiang panjat terdapat 4 tanaman.

Sementara itu, setelah sukses panen pertama Anda bisa memanen Buah Naga setiap 6 bulan sekali. Buah Naga yang sukses tanam bisa hasil lebih dari 50 ton/Ha/tahun.

Kegiatan pasca-panen yang bisa Anda lakukan adalah melakukan pemupukan dengan campuran kapur pertanian atau dolomit setelah 2 bulan pada saat panen.

Setelah panen Anda bisa melakukan pembibitan lagi atau memasarkan Buah Naga yang berkualitas tinggi.


Demikianlah langkah-langkah dalam melakukan penanaman Buah Naga. Cita rasa dan warna Buah Naga menjadi primadona bagi banyak orang.

Menanam Buah Naga bisa Anda lakukan dalam skala mikro maupun makro, dengan mengikuti langkah-langkah tersebut.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”