Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman dari keluarga polong-polongan atau legum yang dibudidayakan.
Kacang tanah menjadi jenis kacang-kacangan terpenting kedua di Indonesia setelah kedelai, bahkan kini Kacang tanah ditanam di seluruh Indonesia.
Tumbuhan Kacang tanah bisa tumbuh hingga setinggi 30 – 50 cm dengan bentuk daun-daun kecil yang tersusun majemuk.
Berawal dari Brazil di Amerika Selatan, Kacang tanah kemudian menyebar ke seluruh dunia melalui pelayaran dan perdagangan pada abad ke-17.
Biji dari Kacang tanah dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati, minyak, dan sebagainya.
Biji Kacang tanah dapat dimakan mentah, direbus, digoreng, maupun disangrai. Sedangkan daun dan batang tanamannya seringkali dimanfaatkan sebagai makanan ternak.
Ada dua tipe Kacang tanah yang dibudidayakan di Indonesia, yaitu tipe tegak dan tipe menjalar.
Tipe tegak tumbuh lurus ke atas dan buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun. Sedangkan tipe menjalar tumbuh ke samping dan buahnya dekat dengan tanah.
Sementara itu, varietas Kacang tanah di Indonesia dapat dibagi menjadi Kacang Brol, Kacang Cina, dan Kacang Holle.
Budidaya Kacang tanah pun terbilang potensial dan menjadi salah satu komoditas penting untuk keperluan pangan, pakan ternak, atau industri.
Bagi Anda yang tertarik untuk menanam Kacang tanah maka simaklah ulasan singkat berikut ini.
1. Syarat Tumbuh Kacang Tanah
Langkah pertama dalam menanam Kacang Tanah adalah mengetahui terlebih dahulu syarat tumbuhnya.
Sebab hal tersebut akan membantu Anda dalam menentukan lokasi yang tepat untuk menanam Kacang Tanah dengan optimal, berikut beberapa syarat yang diperlukan:
a. Ketinggian lahan
Lahan yang optimal untuk ditanami Kacang Tanah harus berada pada ketinggian antara 0 – 500 mdpl atau pada dataran rendah.
Namun, Kacang Tanah juga masih mampu tumbuh baik pada lahan sampai dengan ketinggian sekitar 1500 mdpl.
b. Iklim
Iklim yang baik bagi pertumbuhan Kacang Tanah adalah daerah dengan curah hujan rata-rata 800 – 1300 mm/tahun, dengan suhu lingkungan sekitar 27 – 30 °C.
Selain itu diperlukan pula intensitas cahaya penuh agar dihasilkan Kacang Tanah berkualitas.
c. Kondisi tanah
Idealnya tanah yang cocok untuk menanam Kacang Tanah adalah tanah gembur, bertekstur ringan, memiliki drainase baik dan subur dengan pH tanah 6 – 6,5.
Meskipun ada beberapa varietas Kacang Tanah yang tahan terhadap tekstur basah.
2. Pembibitan Kacang Tanah
Setelah mengetahui syarat tumbuh Kacang Tanah, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembibitan atau menyiapkan benih.
Agar hasil Kacang Tanah berkualitas maka sebaiknya pilih benih yang berkualitas pula, ada beberapa kriteria yaitu sebagai berikut:
- Benih berasal dari varietas unggul, berproduksi tinggi, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, serta sebisa mungkin bersertifikat.
- Benih dipanen dari polong Kacang Tanah yang telah matang pada pohon yaitu berumur kurang lebih 100 hari, lebih baik lagi jika benih berasal dari Kacang Tanah yang baru saja dipanen.
- Kulit Kacang Tanah kering dan keras dengan kadar air sekitar 9 – 12%.
- Urat polong Kacang Tanah jelas dan bila ditekan maka akan mudah terbuka.
- Polong Kacang Tanah utuh, tidak pecah, dan tidak keriput.
- Polong Kacang Tanah terdiri atas 2 biji atau lebih.
- Kulit ari pada biji Kacang Tanah tipis dan terlihat mengkilap.
- Bentuk biji Kacang Tanah oval dan berukuran seragam.
- Benih Kacang Tanah berwarna coklat kehitaman.
- Untuk menjaga kualitas, benih sebaiknya Anda simpan hanya sekitar 3 – 6 bulan saja.
Apabila Anda telah memilih benih Kacang Tanah yang memiliki kriteria tersebut, selanjutnya Anda dapat mulai melakukan pembibitan.
Caranya yaitu dengan merendam Kacang Tanah pada pupuk organik atau larutan pupuk selama kurang lebih 3 – 5 jam sebelum ditanam.
Tujuan dari perendaman tersebut adalah untuk mencegah hama dan penyakit.
Selain itu, perendaman juga berfungsi untuk mempercepat proses perkecambahan, karena pupuk biasanya mengandung antibiotik yang berguna untuk menekan pertumbuhan patogen.
3. Persiapan dan Pengolahan Lahan Tanam Kacang Tanah
Jangan lupa sebelum menanam, Anda siapkan dan olah lahan yang telah ditentukan sesuai dengan lokasi yang tepat untuk menanam Kacang Tanah.
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat menyiapkan dan mengolah lahan tanam, diantaranya yaitu berikut ini:
- Bersihkan lahan tanam dari gulma, rumput liar, sampah, dan sisa tanaman musim sebelumnya untuk mencegah berkembangnya hama dan penyakit.
- Gemburkan tanah dengan menggunakan cangkul atau traktor secara merata.
- Buatlah bedengan dan saluran drainase yang baik untuk mencegah tergenangnya air.
- Bedengan dapat Anda buat dengan ukuran lebar 80 – 100 cm dan tinggi sekitar 20 – 30 cm serta panjang bisa menyesuaikan dengan luas lahan tanam.
- Jika kadar keasaman atau pH tanah diketahui berada di bawah 6 maka segera berikan kapur pertanian atau dolomit pada lahan tanam, taburkan tipis sebanyak 1 – 2 ton per hektar lahan lalu diamkan selama kurang lebih 5 hari.
- Selain itu untuk membantu kesuburan tanaman berikan pemupukan dasar berupa pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 10 ton setiap hektarnya.
4. Penanaman Tanaman Kacang Tanah
Setelah lahan tanam dan bibit benar-benar siap, maka Anda bisa lanjut untuk melakukan penanaman Kacang Tanah.
Buatlah lubang sedalam 3 cm kemudian dengan jarak tanam idealnya sekitar 40 cm x 20 cm atau 40 cm x 10 cm dimana setiap lubang diisi 1 benih saja.
Penanaman yang baik seharusnya juga harus mempertimbangkan rotasi tanam. Kacang Tanah sebaiknya Anda tanam setelah tanaman utama, yaitu pada awal atau akhir musim.
Untuk lebih jelasnya Anda bisa mempertimbangkan pola tanam diantaranya sebagai berikut:
a. Lahan sawah berpengairan
Kacang Tanah sebaiknya ditanam setelah tanaman utama pada lahan tersebut yaitu dilakukan pada awal atau akhir musim kemarau.
Pola tanamnya yaitu:
Padi – Padi – Kacang Tanah.
Padi – Kacang Tanah – Jagung.
Tebu – Kacang Tanah.
b. Lahan kering tadah hujan
Kacang Tanah sebaiknya ditanam setelah tanaman utama pada lahan tersebut yaitu dilakukan pada awal atau akhir musim penghujan.
Pola tanamnya yaitu:
Kacang Tanah – Jagung atau Kedelai.
Padi Gogo – Kacang Tanah.
Kacang Tanah – Kacang Tanah.
5. Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Kacang Tanah
Selanjutnya setelah penanaman selesai dilakukan maka selanjutnya Anda harus mulai melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman Kacang Tanah.
Hal tersebut berfungsi agar pertumbuhan Kacang Tanah bisa optimal dan menghasilkan, caranya yaitu berikut ini:
a. Pengairan
Pada masa awal setelah ditanam, Kacang Tanah memerlukan banyak air daripada jenis kacang lainnya.
Lingkungan lembab diperlukan sejak masa setelah tanam hingga berusia sekitar 2 minggu sebelum panen.
Oleh sebab itu, jika tanpa air hujan atau tidak ditanam pada musim penghujan berikan pengairan atau pengirigasian.
b. Penyiangan
Agar kebutuhan nutrisi tanaman Kacang Tanah tidak terganggu maka Anda harus rutin melakukan pembersihan lahan dari gulma dan tanaman pengganggu lainnya, yaitu dengan penyiangan.
Selama proses tersebut, Anda juga bisa sekaligus melakukan penggemburan tanah di antara barisan tanaman Kacang Tanah.
c. Pemupukan susulan
Produksi Kacang Tanah yang melimpah salah satunya dipengaruhi oleh kesuburan tanaman.
Maka dari itu, pemupukan susulan penting dilakukan pada tanaman Kacang Tanah, yaitu dengan memberikan pupuk Nitrogen (N), Fosfat (P), dan Kalium (K), selain itu Anda dapat pula menambahkan pupuk organik cair pada tanaman.
d. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Kacang Tanah akan mengalami produktivitas yang rendah jika terserang Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) baik itu berupa hama maupun penyakit.
Biasanya bagian tanaman yang sering terserang adalah bagian perakaran buah atau daunnya.
Anda bisa mengendalikannya dengan rutin melakukan monitoring tanaman atau jika memang diperlukan berikan penyemprotan insektisida atau obat kimia sesuai dosis.
6. Panen Kacang Tanah
Umur panen Kacang Tanah akan sangat bergantung pada varietas benih yang ditanam.
Sebaiknya Kacang Tanah varietas unggul dipanen saat berumur 3 bulan dan untuk varietas yang kurang bagus dipanen saat berusia 5 bulan.
Ciri Kacang Tanah yang siap panen yaitu:
- Batang tanaman mulai mengeras.
- Polong Kacang Tanah berwarna kehitaman.
- Sebagian besar daun sudah mulai menguning dan berguguran.
- Apabila Anda pegang, polong Kacang Tanah terasa keras dan berisi penuh.
- Panen sebaiknya dilakukan secara serempak.
Itulah langkah-langkah dalam menanam Kacang Tanah yang baik untuk Anda praktikan di lahan tanam.
Langkah tersebut tentunya tergantung dari keuletan dan keseriusan Anda dalam menanam Kacang Tanah, agar hasilnya optimal dan mendatangkan keuntungan.