Cara Menanam Kangkung yang Mudah untuk Pemula

Kangkung yang bernama ilmiah Ipomoea aquatica Forsk. merupakan jenis tanaman konsumsi yang banyak dijual di pasaran.

Kangkung banyak ditemukan di kawasan Asia dan bisa dibilang merupakan tanaman yang ada dimana-mana terutama pada kawasan berair.

Ada dua jenis Kangkung yang dijual di pasaran yaitu Kangkung berdaun licin dan berbentuk mata panah, berukuran sekitar 10 – 15 cm, dan berwarna pucat.

Sedangkan jenis yang kedua Kangkung berdaun sempit memanjang dan biasanya daunnya tersusun menyirip tiga.

Selain itu, Kangkung juga bisa dibedakan berdasarkan dari kelompok kultivar atau budidaya.

Jenis Kangkung yang paling terkenal di pasaran adalah Kangkung air (Ipomea aquatica) atau kelompok Lowland dan Kangkung darat (Ipomea reptans) atau kelompok Alba.

Kelompok kultivar Kangkung yang kurang familiar adalah Kangkung berdaun keunguan atau kelompok Rubra.

Sementara itu, kelompok yang terakhir adalah Kangkung kering atau kelompok Upland, yang biasa dikenal dalam bahasa Kanton sebagai hon ngung choi.

Kangkung biasa diolah menjadi menu cah kangkung atau tumis kangkung yang cukup populer di masyarakat Indonesia.

Cara menanam kangkung sebenarnya lebih mudah dibandingkan dengan cara menanam sayur lainnya, apalagi peminatnya juga cukup banyak.

Bagi Anda yang tertarik untuk menangkap peluang kebutuhan pasar akan Kangkung maka sebaiknya simak ulasan singkat sebagai berikut.

1. Jenis Kangkung

Jenis Kangkung

Ada baiknya sebelum mulai menanam Anda mengetahui jenis Kangkung terlebih dahulu.

Kangkung yang biasa dibudidayakan adalah Kangkung darat (Ipomea reptans) dan Kangkung air (Ipomea aquatica).

Keduanya memiliki ciri-ciri tersendiri yaitu sebagai berikut:

a. Kangkung darat (Ipomea reptans)

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

  1. Tumbuh di lahan kering.
  2. Batang lebih kecil dengan warna putih kehijauan.
  3. Daun lebih tipis dan lebih lunak.
  4. Warna bunga umumnya putih.

b. Kangkung air (Ipomea aquatica)

Kriterianya adalah sebagai berikut:

  1. Tumbuh di tempat basah seperti parit, genangan sawah, atau kolam.
  2. Batang lebih besar dan berwarna hijau pekat.
  3. Daun lebih lebar dan lebih keras.
  4. Warna bunga umumnya kemerahan.

2. Syarat Tumbuh Tanaman Kangkung

Syarat Tumbuh Kangkung

Untuk mendapatkan Kangkung yang tumbuh dan berkualitas baik Anda harus mengetahui syarat tumbuh tanaman Kangkung terlebih dahulu.

Syarat pertumbuhan tersebut juga akan membantu Anda menemukan lokasi yang tepat untuk menanamnya.

Diantaranya yaitu:

a. Ketinggian lahan

Kangkung akan tumbuh dengan ideal baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi atau berkisar dari mulai 100 – 2000 mdpl.

Baik jenis Kangkung darat maupun Kangkung air, keduanya bisa tumbuh dengan baik asal jangan dicampur adukkan.

b. Intensitas cahaya

Tanaman Kangkung juga membutuhkan sinar matahari yang cukup.

Sebab apabila ditanam di tempat yang terlindungi atau kurang mendapat sinar matahari, tanaman Kangkung justru akan mengalami etiolasi atau tumbuh memanjang dan kurus-kurus.

c. Iklim

Kangkung bisa tumbuh dengan baik sepanjang tahun dan lebih baik jika ditanam di iklim tropis. Curah hujan yang baik bagi pertumbuhan Kangkung adalah antara 500 – 5000 mm/tahun.

Kangkung juga tidak baik ditanam di tempat yang terlalu panas karena bisa membuat batangnya menjadi agak keras dan kurang disukai konsumen.

d. Tanah

Tanah yang baik bagi pertumbuhan Kangkung darat yaitu tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan datar agar bisa menahan air.

Kangkung tanah juga tidak baik ditanam pada tanah yang tergenang, berbeda dari Kangkung air. Kelebihan tanaman Kangkung adalah tidak dipengaruhi oleh kadar pH tanah.

3. Persiapan dan Pengolahan Lahan

Persiapan dan Pengolahan Lahan

Setelah menentukan lokasi yang tepat sesuai dengan syarat tumbuh Kangkung, maka Anda bisa memulai untuk menyiapkan dan mengolah lahan.

Lahan disiapkan dan diolah berdasarkan jenis Kangkung yang akan Anda tanam, cara-caranya adalah sebagai berikut:

a. Kangkung darat (Ipomea reptans)

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam menyiapkan dan mengolah lahan untuk menanam Kangkung darat, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Persiapan dan pengolahan lahan sebaiknya Anda lakukan sekitar 3 minggu sebelum siap tanam.
  2. Pertama bersihkan terlebih dahulu lahan yang akan ditanami dari sampah, gulma, dan sisa tanaman sebelumnya.
  3. Setelah itu gemburkan tanah dengan cangkul atau traktor sembari mencampurkan pupuk kandang sebanyak 10 ton setiap hektarnya.
  4. Buatlah bedengan atau gundukan tanah dengan lebar 0,8 – 1,2 meter dan panjang menyesuaikan dengan luas tanah, berilah jarak antar bedengan sepanjang 50 cm.
  5. Jarak antar bedengan tersebut bertujuan pula sebagai selokan atau drainase.

b. Kangkung air (Ipomea aquatica)

Untuk menanam Kangkung air pun ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam menyiapkan dan mengolah lahan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Persiapan dan pengolahan lahan sebaiknya Anda lakukan sekitar 3 minggu sebelum siap tanam.
  2. Bajaklah tanah dengan menggunakan tenaga hewan atau traktor, hingga menjadi gembur.
  3. Buatlah gundukan tanah dengan panjang menyesuaikan luas lahan dan lebar 2 – 3 meter.
  4. Buatlah pintu masuk air dan genangi tanah setinggi sekitar 6 cm.
  5. Diamkanlah selama kurang lebih 1 minggu.

4. Pembibitan Kangkung

Pembibitan Kangkung

Selagi menunggu tanah yang diolah siap untuk ditanami Kangkung, Anda dapat melakukan pembibitan terlebih dahulu.

Tidak ada perbedaan dalam melakukan pembibitan Kangkung darat dan Kangkung air, yang terpenting adalah bagaimana Anda memilih bibit berkualitas.

Pembibitan dapat diperoleh dari bibit Kangkung muda berkualitas yang biasanya berukuran 20 – 30 cm serta memiliki batang dan daun besar.

Bibit Kangkung bisa Anda peroleh dengan dua cara. Pertama yaitu dengan melakukan stek batang lalu ditancapkan ke dalam tanah.

Ketika menggunakan cara pertama tersebut, pastikan calon bibit yang akan dipilih berkualitas. Kriterianya adalah calon bibit Kangkung memiliki tekstur yang kuat dan tidak bolong serta berada dalam keadaan segar. Saat menyetek lakukanlah dengan hati-hati.

Cara selanjutnya adalah membeli bibit di tempat yang menjual bibit Kangkung.

Saat membeli, sebaiknya Anda pilih bibit yang berukuran seragam, segar, tidak disimpan lebih dari satu tahun, memiliki akar yang banyak, serta mempunyai daun dan batang yang kokoh.

Bibit juga bisa dihasilkan dari proses penyemaian benih atau biji Kangkung kering dan berkualitas baik yang biasa dijual di toko-toko pertanian.

Jangan lupa, benih yang dibeli harus dalam kemasan serta telah lolos uji sertifikasi resmi dari instansi yang bersangkutan.

Varietas benih Kangkung unggulan adalah Bangkok dan Sutera yang dikenalkan dari Kangkung Hawai pada tahun 1980 oleh Kementerian Pertanian.

Namun, saat ini benih yang banyak beredar adalah benih Kangkung keluaran dari produsen Panah Merah atau BISI.

5. Penyemaian Kangkung

Penyemaian Kangkung

Penyemaian dilakukan jika Anda melakukan pembibitan dengan membeli benih Kangkung berkualitas. Proses penyemaian dapat Anda lakukan pada media tanam seperti polybag.

Tahapan yang bisa Anda lakukan dalam melakukan penyemaian adalah sebagai berikut:

  1. Isilah media tanam atau polybag menggunakan campuran tanah, sekam atau arang, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1.
  2. Jika media tanam atau polybag telah siap maka tanamlah benih sedalam kira-kira 1 cm hingga muncul kecambah atau menjadi bibit.
  3. Siram media tanah atau polybag berisi benih Kangkung dengan air secukupnya.
  4. Tunggulah hingga benih berusia sekitar 1 minggu.
  5. Setelah itu, Anda bisa mulai melakukan pemindahan bibit ke lahan tanam.

6. Teknik Penanaman Kangkung

Teknik Penanaman Kangkung

Langkah berikutnya yang bisa Anda lakukan setelah lahan siap dan bibit yang berkualitas berhasil didapatkan adalah mulai menanam.

Penanaman juga dilakukan sesuai dengan jenis Kangkung yang akan Anda tanam, lebih jelasnya simak ulasan singkat berikut ini:

a. Kangkung darat (Ipomea reptans)

Dalam menanam Kangkung darat ada dua cara yang bisa Anda lakukan. Teknik penanaman tersebut disesuaikan dengan kemampuan Anda, diantaranya yaitu:

  • Penyebaran

Teknik tanam penyebaran dilakukan dengan cara menebar bibit di atas bedengan sehingga tidak memakan waktu lama.

Namun, hal ini hanya bisa diterapkan oleh pekerja terampil agar bibit bisa tersebar merata, sebab apabila tidak merata maka bibit yang tumbuh jadi tidak optimal.

  • Penugalan

Cara kedua adalah penugalan, dimana penanaman bibit Kangkung dilakukan satu per satu ke dalam lubang tanam berukuran dalam sekitar 5 cm dan berjarak sekitar 15 – 20 cm.

Setiap lubang pastikan hanya terdapat 3 – 5 bibit saja, agar Kangkung bisa tumbuh optimal.

b. Kangkung air (Ipomea aquatica)

Menanam bibit Kangkung air bisa dilakukan dengan cara menancapkan batang bibit Kangkung dengan jarak sekitar 1,5 x 1,5 cm layaknya menanam padi.

Jarak tersebut dibuat agar nantinya tanaman Kangkung bisa tumbuh dengan baik dan optimal.

Saat yang tepat untuk melakukan penanaman adalah pada waktu sore hari antara jam 4 hingga jam 6 sore.

Sedangkan musim yang tepat untuk menanam adalah musim penghujan. Hal tersebut berguna agar nantinya Kangkung tidak tumbuh dengan kondisi yang kering.

7. Pemeliharaan dan Perawatan

Pemeliharaan dan Perawatan Kangkung

Setelah bibit Kangkung ditanam maka Anda tingga mulai melakukan pemeliharaan dan perawatan agar tumbuh optimal dan hasilnya memuaskan.

Ada beberapa langkah dalam memelihara dan merawat Kangkung sesuai dengan jenisnya, diantaranya yaitu berikut ini:

a. Kangkung darat (Ipomea reptans)

Untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan Kangkung darat ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Pemupukan

Pemupukan susulan sebaiknya Anda berikan setiap 1 minggu sekali agar unsur hara dan kebutuhan nutrisi tanaman tercukupi.

Pupuk yang dapat Anda gunakan adalah pupuk urea yang dilarutkan ke dalam air, lalu diberikan ke setiap tanaman Kangkung.

  • Penyulaman

Perawatan dan pemeliharaan Kangkung juga tidak terlepas dari tahap penyulaman, yaitu pemilihan dan penggantian tanaman mati atau tidak tumbuh sempurna dengan bibit baru sehingga hasilnya bisa tetap optimal.

  • Penyiraman

Penyiraman haruslah disesuaikan dengan kondisi cuaca pada lahan tanam. Pada saat musim kemarau lakukan penyiraman 2 kali sehari, sedangkan saat musim penghujan penyiraman dilakukan hanya apabila tanah sudah kering terlalu lama.

Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pukul 7 pagi dan pada pukul 5 di sore hari.

  • Penyiangan

Pembersihan gulma atau penyiangan sebaiknya juga Anda lakukan setiap dua minggu sekali. Gulma yang tumbuh di sekitar bedengan dapat mengganggu penyerapan nutrisi tanaman Kangkung.

  • Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang sering menyerang Kangkung adalah hama seperti ulat berwarna putih dan belalang.

Pengendalian dapat dilakukan apabila serangan hama terlalu banyak, dengan menyemprot obat kimia pada sore hari sesuai dosis yakni 2 cc per liter. Selain itu, setelah membasmi hama sebaiknya keringkan lahan selama kurang lebih 4 – 5 hari.

b. Kangkung air (Ipomea aquatica)

Perawatan dan pemeliharaan Kangkung air relatif lebih mudah dibandingkan dengan Kangkung darat.

Untuk merawatnya Anda hanya perlu membersihkan lahan dari gulma atau rumput liar di sekitarnya. Pemeliharaan dari gangguan OPT juga penting.

OPT atau Organisme Pengganggu Tanaman yang biasa menyerang Kangkung air adalah ulat grayak, kutu daun, dan belalang. Jika ditemukan banyak hama lakukan pengendalian dengan menyemprot pestisida secara merata sesuai dengan dosis.

8. Panen

Panen Kangkung

Tahap terakhir dalam menanam Kangkung adalah panen. Tahapan tersebut bisa dilakukan saat tanaman Kangkung siap panen.

Ada beberapa tips untuk memanen, diantaranya yaitu:

  1. Tanaman Kangkung darat berusia 21 – 30 hari ketika akan dipanen, sedangkan Kangkung air berusia lebih dari 10 hari.
  2. Apabila ingin Kangkung yang berusia muda dan segar, Anda dapat memanen saat berusia 21 hari.
  3. Kangkung yang siap panen sebaiknya memiliki ukuran panjang batang antara 20 – 25 cm dan memiliki daun yang lebar.
  4. Panen bisa dilakukan dengan alat pemotong dengan menyisakan kira-kira 2 – 5 cm batangnya. Anda juga bisa mencabut seluruh tanaman hingga akarnya.
  5. Kangkung bisa dipanen setiap 2 – 3 minggu sekali.
  6. Waktu yang tepat untuk memanen Kangkung adalah sore hari saat lahan berada dalam kondisi yang basah atau lembab.
  7. Kangkung yang telah dipanen cucilah dengan air sampai bersih.
  8. Setelah itu ikat lah Kangkung sebanyak 15 – 20 batang per ikat.
  9. Usahakan Kangkung siap dipasarkan dalam keadaan segar, Anda bisa merendamnya terlebih dahulu ke dalam air tawar yang bersih lalu tiriskan.

Itulah cara menanam Kangkung yang bisa Anda lakukan agar mendapatkan hasil yang berkualitas.

Tanaman yang digemari masyarakat Indonesia untuk dijadikan olahan sayur tersebut memang memiliki potensi yang besar.

Selamat menanam dan salam budidaya!

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”