Cara Menanam Lidah Buaya Agar Subur dan Cepat Besar

Siapa yang tidak kenal tanaman Lidah Buaya?

Saya yakin hampir tidak ada yang asing lagi dengan tanaman bernama ilmiah Aloe Vera L. Webb tersebut.

Tanaman dengan daun berbentuk agak runcing, taji, tebal, dan berduri tepinya tersebut termasuk tanaman sukulen.

Lidah Buaya adalah tanaman yang berasal dari daerah Afrika yang memang telah dikembangkan sebagai tanaman obat sejak ratusan tahun silam.

Selain memperindah ruangan, Lidah Buaya juga memiliki berbagai macam khasiat serta manfaat bagi kecantikan.

Beberapa manfaat Lidah Buaya yang cukup terkenal di masyarakat yaitu sebagai perawatan rambut dan mengobati luka bakar pada kulit.

Bahkan kini Lidah Buaya juga bisa diolah menjadi kreasi kuliner yang lezat, misalnya yaitu diolah menjadi manisan Lidah Buaya.

Prospek budidaya tanaman Lidah Buaya juga terbilang menjanjikan, terutama mengingat manfaat yang dihasilkan oleh tanaman tersebut.

Seiring pemahaman masyarakat akan kegunaan Lidah Buaya permintaan pasar pun meningkat baik itu domestik maupun ekspor.

Beberapa jenis tanaman Lidah Buaya yang termasuk tinggi peminatnya adalah seperti Aloe Ferox dari Afrika, Aloe Barbadensis dari daerah Amerika, dan Aloe Sinensis yang berasal dari dataran China.

Aloe Barbadensis menjadi jenis yang unggul dan berukuran relatif besar.

Nah bagi Anda yang ingin menanam Lidah Buaya berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

1. Syarat Tumbuh Tanaman Lidah Buaya

Syarat Tumbuh Tanaman Lidah Buaya

Tanaman Lidah Buaya memiliki syarat tumbuh optimal dengan kriteria sebagai berikut:

a. Iklim

Lidah Buaya termasuk tanaman yang mampu tumbuh dalam berbagai iklim. Sebagai tanaman sukulen, Lidah Buaya juga terbukti mampu bertahan dalam kondisi kering.

Daun Lidah Buaya yang tebal mampu menyimpan air dan mengurangi penguapan.

Sementara itu, suhu optimum yang cocok untuk pertumbuhan Lidah Buaya adalah berkisar antara 28 – 32 °C.

b. Ketinggian

Lidah Buaya juga mampu tumbuh dengan baik pada daerah dataran tinggi maupun dataran rendah dengan ketinggian mencapai 1.500 mdpl.

Namun, tanaman Lidah Buaya lebih optimal jika ditanam pada daerah berketinggian kurang dari 1.000 mdpl.

c. Karakter Tanah

Tanah yang baik sebagai tempat menanam Lidah Buaya adalah tanah yang subur, kaya akan kandungan bahan organik, dan gembur.

Sehingga apabila ditanam pada daerah bertanah mineral maka diperlukan tambahan kompos agar bisa tumbuh baik.

Sementara itu kadar tanah yang baik untuk pertumbuhan Lidah Buaya haruslah memiliki kandungan pH berkisar antara 5,5 – 6.

Selain itu, sirkulasi udara dan drainase yang baik juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan Lidah Buaya.

2. Penentuan dan Persiapan Media Tanam

Setelah mengetahui syarat tumbuh tanaman Lidah Buaya tersebut maka Anda bisa mulai melakukan proses tanam.

Namun, sebelum mulai menanam sebaiknya Anda menyiapkan terlebih dahulu media tanam yang nantinya digunakan untuk tempat tumbuh Lidah Buaya.

Lidah Buaya dapat Anda tanam pada lahan terbuka maupun pada pot atau polybag.

Oleh sebab itu penentuan dan persiapan yang harus Anda lakukan akan berbeda tergantung dari media tanam dan lahan tumbuh Lidah Buaya. Nah, saya akan menguraikan satu per satu.

a. Media tanam pada pot atau polybag

Media tanam pada pot atau polybag

Jika Anda ingin menanam Lidah Buaya pada pot atau polybag, berikut langkah-langkahnya:

  1. Pertama siapkan pot atau polybag dengan ukuran ideal yaitu berdiameter 30 cm. (Karena Lidah Buaya bisa tumbuh berukuran besar maka usahakan ukuran ideal tersebut dijadikan sebagai ukuran minimal, jadi semakin besar pot akan lebih baik.)
  2. Selanjutnya siapkan media tanam berupa tanah, pasir, dan pupuk kandang atau kompos, dan sekam padi atau sekam arang. (Anda bisa memakai dua hingga tiga macam campuran, tetapi tanah dan pupuk kandang atau kompos wajib digunakan.)
  3. Campurkan media tanam tersebut dengan perbandingan 1:1:1 atau jika ingin lebih sederhana Anda bisa memakai tanah dan kompos saja dengan perbandingan 2:1 atau 1:1. (Jika memang terpaksa hanya menggunakan tanah saja juga tidak masalah.)
  4. Setelah media tanam selesai dicampur maka Anda tinggal memasukkannya ke dalam pot atau polybag yang sudah disiapkan sebelumnya, cobalah untuk mengisi pot atau polybag secukupnya dan tidak perlu memaksanya hingga terlalu penuh.

b. Media tanam pada lahan terbuka

Media tanam pada lahan terbuka

Jika Anda ingin menanam Lidah Buaya pada lahan terbuka, berikut langkah-langkahnya:

  1. Pertama siapkan lahan terbuka dengan karakter tanah yang sedikit berpasir dan lakukanlah pembajakan terlebih dahulu. (Selain untuk membersihkan tanah dari tanaman sebelumnya dan sampah, pembajakan juga berfungsi menyuburkan tanah.)
  2. Selanjutnya buatlah bedengan dengan parit atau drainase air di tengahnya. Bedengan dibuat berukuran sekitar 1 x 2 meter dengan tinggi bedengan berukuran 30 – 40 cm. Sementara itu panjang bedengan buatlah dengan menyesuaikan lahan.
  3. Setelah bedengan selesai dibuat, buatlah lubang tanam dan beri jarak antara masing-masing lubang sekitar 10 – 30 cm. Jarak tanam yang Anda buat tersebut akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang Lidah Buaya saat mulai besar.
  4. Lakukanlah pemupukan dasar dengan cara mengisi lubang tanam dengan menggunakan pupuk kandang atau kompos. Jika pH tanah cukup tinggi, Anda juga bisa menambahkan kapur pertanian atau dolomit hingga pH tanah kembali ideal.

Itulah proses penentuan dan persiapan media tanam yang dapat Anda lakukan. Jika Anda memiliki lahan luas sebaiknya gunakan metode tanam pada lahan terbuka.

Tetapi apabila Anda memiliki keterbatasan lahan menanam di pot atau polybag juga bisa menjadi solusi.

3. Pemilihan Metode Pembibitan Lidah Buaya

Pemilihan Metode Pembibitan Lidah Buaya

Ada dua cara yang bisa dipakai dalam metode pembibitan Lidah Buaya, pertama yaitu dengan menggunakan anakan atau tunas tanaman Lidah Buaya, cara tersebut cukup populer di masyarakat. Kedua yaitu pembibitan dengan memakai daunnya atau stek daun.

  • Sebagai catatan, metode pembibitan memakai daun Lidah Buaya atau stek daun memiliki tingkat keberhasilan yang relatif lebih kecil.

Selain itu waktu yang dibutuhkan untuk menanam dengan metode stek daun juga relatif lebih lama dibandingkan memakai anakan.

Saya akan menjelaskan kepada Anda satu per satu, saya mulai dari metode pembibitan yang pertama yaitu dengan menggunakan anakan atau tunas tanaman Lidah Buaya.

Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

a. Mencari anakan lidah buaya

Anda dapat memilih anakan Lidah Buaya yang berada di sekitaran pangkal tanaman. (Perlu diingat, anakan Lidah Buaya yang baik untuk ditanam memiliki ciri-ciri segar, dengan jumlah daun minimal empat, dan berukuran seperlima dari ukuran induknya.)

Pisahkan anakan Lidah Buaya dari tanaman induk. Jika anakan Lidah Buaya yang baik sudah Anda tentukan, selanjutnya pisahkan anakan tersebut dari tanaman induknya.

Anda dapat melakukan pemotongan dengan menggunakan alat pemotong yang tajam dan bersih. Setelah anakan Lidah Buaya berhasil dipotong biarkanlah beberapa hari agar luka potongan mengering.

Metode pembibitan yang kedua adalah dengan menggunakan daun Lidah Buaya atau stek daun. Meskipun metode tersebut relatif lebih susah dan lama namun bagi Anda yang ingin mencobanya berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan.

b. Memilih daun Lidah Buaya

Daun Lidah Buaya yang bisa Anda pilih dalam metode penanaman stek daun adalah daun Lidah Buaya yang memiliki ciri-ciri segar dan berukuran sekitar 8 cm.

Sebab daun yang berukuran lebih dari 8 cm termasuk daun yang usianya sudah matang.

c. Memotong daun Lidah Buaya

Jika daun Lidah Buaya sudah Anda tentukan, maka kemudian potonglah daun tersebut dengan menggunakan alat pemotong yang tajam dan bersih.

Pemotongan sebisa mungkin dilakukan dengan sudut mengarah ke bawah yaitu ke arah batang.

d. Meletakkan di tempat yang hangat

Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan yaitu meletakkan daun Lidah Buaya yang sudah Anda potong sebelumnya pada tempat yang hangat.

Tunggulah sampai ada lapisan-lapisan tipis yang muncul pada bagian potongan daun. Biasanya proses tersebut memakan waktu yang cukup lama yaitu berkisar hingga sekitar 2 mingguan.

Sebelum ditanam di media tanam pot atau polybag maupun pada lahan terbuka, terlebih dahulu bibit tersebut haruslah ditanam pada pada media tanam awal sekitar 3 – 4 bulan.

Oleh sebab itu Anda jangan langsung menanam bibit tersebut langsung pada media tanam.

4. Penanaman

Penanaman Lidah Buaya

Penanaman dilakukan setelah menunggu kurang lebih sekitar 3 bulan, barulah bibit Lidah Buaya dipindah dari media tanam awal biasanya pada polybag ke dalam pot atau lahan.

Dalam proses pemindahan tersebut lakukan dengan hati-hati agar tanahnya tidak pecah.

Selanjutnya Anda tinggal melakukan penanaman pada pot atau lubang tanam pada lahan yang telah disiapkan sebelumnya.

Kedalaman tanam usahakan jangan terlalu dalam atau dangkal, yaitu berukuran sekitar 10 cm, hal tersebut berguna untuk mencegah pembusukan.

5. Pemeliharaan dan Perawatan

Perawatan Lidah Buaya

Setelah penanaman selesai dilakukan maka Anda harus mulai melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman.

Tanaman Lidah Buaya relatif mudah dirawat dan dipelihara, namun Anda tetap harus melakukannya secara optimal yaitu dengan cara sebagai berikut:

a. Penyiraman

Proses penyiraman tanaman Lidah Buaya sebaiknya tidak usah Anda lakukan terlalu sering seperti tanaman lainnya.

Sebab pada dasarnya Lidah Buaya adalah tanaman yang mampu bertahan dalam kondisi kering dan beriklim panas seperti daerah tropis.

Oleh sebab itu sebaiknya berilah jeda beberapa hari sebelum Anda memberikan penyiraman pertama.

Hal ini juga bertujuan untuk mencegah terjadinya pembusukan akar. Lakukan penyiraman secukupnya saja untuk membantu proses pertumbuhan.

b. Penyulaman

Apabila setelah tanam ditemukan bibit yang mati atau tidak tumbuh, Anda bisa melakukan penyulaman atau penggantian bibit baru.

Perlu diingat, proses penyulaman sebaiknya Anda lakukan hanya pada usia 1 – 4 minggu setelah tanam.

Tetapi apabila setelah 4 minggu masih terdapat banyak bibit yang gagal tumbuh, pencabutan tanaman dan membakarnya adalah solusi yang tepat.

Hal tersebut terutama bertujuan untuk mencegah dan meminimalisir penularan penyakit tanaman.

c. Pemupukan

Untuk mencukupi nutrisi tanaman Lidah Buaya pemupukan susulan dapat Anda berikan sekitar 3 – 4 bulan setelah masa tanam.

Pupuk yang dapat Anda gunakan adalah campuran pupuk urea, TSP, dan KCL dengan perbandingan kira-kira 1:1:½.

Selain pemberian pupuk kimia tersebut, Anda juga dapat menambahkan pupuk kandang atau kompos untuk memperbaiki struktur media tanam.

Selain pemberian pupuk, kapur pertanian juga bisa Anda berikan untuk membantu pertumbuhan.

d. Pembumbunan dan Penyobekan

Pembumbunan atau peninggian media tanam atau bedengan dilakukan dengan tujuan untuk memperkokoh tanaman Lidah Buaya.

Hal tersebut dapat Anda lakukan saat tanaman Lidah Buaya berusia sekitar 3 bulan dari masa tanam pertama.

Sementara itu proses penyobekan atau pemisahan tanaman anakan Lidah Buaya dari tanaman induk dapat Anda lakukan saat tanaman Lidah Buaya berumur sekitar 5 – 6 bulan. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga pertumbuhan tanaman induk.

e. Penyiangan

Apabila Anda menanam menggunakan media tanam pada pot proses penyiangan relatif tidak perlu dilakukan karena minimnya gulma yang tumbuh.

Tetapi apabila Anda menanam pada media tanam lahan penyiangan harus Anda lakukan berkala.

f. Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)

Organisme pengganggu tanaman (OPT) yang biasa menyerang tanaman Lidah Buaya dapat berupa hama dan penyakit.

Hama yang sering mengganggu adalah ulat sedangkan penyakit yang biasa menyerang Lidah Buaya adalah jamur Fusarium Sp.

Jika Anda menemukan tanda-tanda serangan hama dan penyakit tersebut lakukanlah pengendalian baik itu secara manual atau jika memang sudah relatif parah, Anda bisa menyemprotkan insektisida maupun fungisida sesuai dosisnya.

6. Panen

Panen Tanaman Lidah Buaya

Masa panen pertama Lidah Buaya dapat Anda lakukan saat tanaman mencapai usia 8 – 12 bulan sejak masa tanam.

Setelah itu proses panen Lidah Buaya dapat Anda lakukan setiap satu bulan sekali. Proses panen tersebut dilakukan secara bergilir atau sesuai kebutuhan dan tidak serentak.

Sebaiknya waktu panen juga Anda lakukan saat pagi hari atau sore hari.


Itulah beberapa langkah dan panduan dalam menanam Lidah Buaya atau Aloe Vera. Dengan mengikuti cara tersebut Anda bisa menanam Lidah Buaya dengan baik.

Tentunya harus serta merta dibarengi ketekunan dan ketelitian agar Lidah Buaya bisa tumbuh optimal.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”