Panduan Cara Menanam Buah Melon yang Benar untuk Pemula

Melon adalah tanaman dari suku labu-labuan atau Cucurbitaceae yang memiliki nama ilmiah Cucumis melo L..

Buahnya segar dan mengandung banyak air, biasanya dimakan segar atau dibuat sebagai jus. Tekstur buahnya lunak, serta biasanya berwarna putih atau merah.

Tumbuhan Melon termasuk dalam tanaman semusim, merambat tetapi menjalar dan tidak memanjat.

Daunnya berbentuk menjari dengan lekukan seperti lingkaran bersudut. Batangnya umumnya berkayu sedangkan bunganya ada tipe jantan dan juga hermafrodit.

Melon amat beragam terutama jika dilihat dari bentuk buahnya. Ada dua subspesies yaitu melo dan agrestis, serta sepuluh kelompok kultivar.

Kelompok kultivar yang paling populer adalah Cantalupensis, Reticulatus, Inodorus, termasuk Dudaim yang buahnya juga dimakan.

Awalnya Melon berasal dari dataran rendah Persia, kemudian menyebar ke beberapa wilayah di dunia seperti Eropa, Amerika, hingga Asia dan juga Indonesia.

Buah Melon memang digemari karena cita rasanya yang segar serta kaya akan nutrisi dan juga manfaat.

Budidaya Melon memang penuh potensi apalagi karena waktu panen yang relatif singkat, permintaan di pasaran cukup tinggi, harga jual tinggi, serta banyak digunakan untuk kebutuhan Industri. Alhasil menanam Melon secara intensif bisa mendatangkan keuntungan.

Bagi Anda yang tertarik untuk membudidayakan Melon, ada baiknya jika Anda mempelajari terlebih dahulu cara menanam Melon yang baik dan benar.

1. Syarat Tumbuh Melon

 

Setelah mengenal jenis kultivar buah Melon maka selanjutnya Anda juga wajib mengetahui syarat tumbuh tanaman Melon. Hal tersebut juga penting, apalagi sebagai acuan untuk menentukan lokasi tanam buah Melon.

Syarat tumbuh tanaman Melon diantaranya adalah:

a. Ketinggian lahan

Melon akan tumbuh dengan optimal pada ketinggian lahan 200 – 2000 mdpl serta pada lahan yang kecepatan anginnya tidak terlalu tinggi.

Meskipun pada ketinggian lebih dari 2000 mdpl Melon pun bisa tumbuh, namun produksinya tidak akan optimal.

b. Iklim

Melon idealnya ditanam di daerah beriklim panas dengan penyinaran matahari penuh selama pertumbuhan Melon dan curah hujan 1500 – 2500 mm/tahun.

Oleh sebab itu sebaiknya Melon ditanam waktu musim kemarau agar hasilnya optimal.

c. Kelembaban

Tingkat kelembaban yang dikehendaki dalam pertumbuhan Melon adalah sekitar 50 – 70%. Sedangkan suhu rata-rata yang cocok untuk budidaya Melon antara 12 – 30 °C.

Kualitas Melon semakin baik jika perbedaan suhu malam dan siang cukup signifikan.

d. Kondisi tanah

Karakter tanah yang baik bagi pertumbuhan Melon adalah tanah liat berpasir dan banyak mengandung bahan organik, serta memiliki pengairan yang baik . Sementara itu, kadar keasaman atau pH tanah yang tepat untuk budidaya Melon yaitu 5,8 – 7,2.

2. Jenis Melon

 

Jenis buah Melon sangat beragam, tetapi setidaknya ada 3 jenis kultivar yang populer untuk dibudidayakan.

Mengetahui ragam jenis Melon penting agar Anda bisa menentukan jenis Melon yang sesuai untuk ditanam.

Jenis Melon tersebut diantaranya yaitu sebagai berikut:

a. Reticalatus

Jenis kultivar Melon Reticalatus merupakan salah satu yang paling populer. Bentuknya bulat dengan kulit buah berwarna hijau dan teksturnya menyerupai jala, seperti berlapis jaring.

Daging buahnya memiliki warna hijau muda hingga orange.

b. Inodorus

Kultivar Melon berjenis Inodorus memiliki kulit buah yang mulus dan tidak seperti jala dan berbentuk bulat atau lonjong.

Warna kulit buahnya kuning hingga kuning pucat kehijauan. Daging buahnya tidak beraroma dan warnanya hijau, orange, atau putih.

c. Cantalupensis

Berbeda dari dua kultivar sebelumnya, jenis Cantalupensis memiliki kulit yang bergelombang layaknya labu atau dikenal dengan istilah berjuring.

Daging buahnya berwarna kuning atau orange dan aromanya sangat kuat. Contohnya adalah blewah.

Selain mengetahui jenis kultivar Melon, Anda juga perlu mempertimbangkan jenis Melon yang tepat sesuai dengan lokasi tanamnya.

Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Lokasi dengan ketinggian kurang dari 200 mdpl dengan suhu rata-rata 26 – 30 °C sebaiknya jenis Melon yang ditanam yaitu, Oriental Sweet Melon dan Musk Melon.
  2. Lokasi dengan ketinggian antara 200 – 650 mdpl dengan suhu rata-rata 23 – 26 °C sebaiknya jenis Melon yang ditanam yaitu, Golden Light, Jade, Silver Light, dan Cantaloupe jenis Halest Best.
  3. Lokasi dengan ketinggian antara 650 – 1000 mdpl dengan suhu rata-rata 18 – 23 °C sebaiknya jenis Melon yang ditanam yaitu, Casaba melon serta Melon Honey Dew dan Jade Dew.
  4. Lokasi dengan ketinggian lebih dari 1000 – 2000 mdpl dengan suhu rata-rata 12 – 18 °C maka sebaiknya jenis Melon yang ditanam yaitu, Casaba Melon dan Cantaloupe.

3. Pembibitan Melon

 

Apabila Anda telah menentukan lokasi dan jenis yang Melon yang tepat untuk ditanam. Selanjutnya Anda bisa mulai melakukan pembibitan.

Biasanya Melon diperbanyak secara generatif, yang artinya menggunakan biji atau benih. Benih yang baik adalah benih hibrida.

Tanaman Melon yang berasal dari benih hibrida memiliki tingkat kemurnian minimal 95%, tidak kadaluarsa, daya kecambah minimal 80%, serta benih sehat, tidak cacat, dan bebas dari hama penyakit. Hal tersebut untuk menjaga kualitas buah Melon yang akan ditanam.

Sebagai patokan, apabila Anda ingin menanam Melon pada lahan seluas satu hektar, maka diperlukan bibit tanaman sekitar 16.000 – 20.000 bibit atau setara dengan 500 – 700 gram benih per hektarnya.

Untuk melakukan pembibitan, berikut cara-cara yang bisa dilakukan:

  1. Benih Melon hibrida unggulan dapat Anda peroleh dari toko pertanian.
  2. Setelah benih Melon didapatkan, rendamlah selama 4 – 12 jam pada larutan air dan campuran fungisida serta bakterisida sesuai dosis.
  3. Selanjutnya rendamlah benih ke dalam air hangat selama sekitar 6 – 8 jam.
  4. Kemudian balut benih dengan kain atau kertas basah selama 1 – 2 hari untuk merangsang proses perkecambahan, jangan lupa jagalah kelembabannya.
  5. Siapkan media tanam seperti polybag untuk melakukan penyemaian.
  6. Isi media tanam atau polybag dengan campuran tanah dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1.
  7. Benamkanlah benih Melon ke dalam media tanam atau polybag yang sudah disiapkan sebelumnya sedalam 1 – 2 cm.
  8. Pada saat penyemaian sebaiknya dilindungi dengan atap plastik atau pada tempat yang teduh dan terlindungi dari sinar matahari langsung serta air hujan.
  9. Siram media tanam secara teratur tetapi jangan sampai terlalu basah.
  10. Proses penyemaian berlangsung hingga 10 – 14 hari atau bisa juga ditandai dengan kemunculan 2 – 3 helai daun.
  11. Setelah itu bibit bisa dipindahkan ke dalam lahan tanam.

4. Persiapan dan Pengolahan Lahan

 

selagi menunggu proses pembibitan selesai, ada baiknya Anda melakukan persiapan dan pengolahan lahan tanam terlebih dahulu.

Sehingga nantinya saat bibit telah siap Anda tinggal memindahkan ke lahan tanam.

Cara persiapan dan pengolahan lahan diantaranya:

  1. Bersihkan lahan tanam dari gulma atau rumput liar, sampah, sisa tanaman musim sebelumnya dan objek yang menghalangi sinar matahari.
  2. Lakukan penggemburan tanah dengan menggunakan cangkul atau traktor.
  3. Buatlah bedengan atau gundukan tanah dengan ukuran lebar 100 – 120 cm, tinggi 30 – 50 cm, dan panjang bisa disesuaikan dengan luas lahan, jarak antar bedengan dibuat berukuran 50 – 60 cm.
  4. Apabila pH tanah kurang dari 5 maka sebaiknya berikan kapur pertanian seperti dolomit sebanyak 2 ton/hektar campurkan dengan tanah bedengan setidaknya 2 – 3 hari sebelum dilakukan pemupukan dasar.
  5. Setelah itu lakukan pemupukan dasar berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15 – 20 ton/hektar. Selain itu, tambahkan pula ZA, KCL, dan SP-36 masing-masing sebanyak 375 kg, 375 kg, dan 250 kg untuk setiap hektarnya.
  6. Campurkan pupuk tersebut pada bedengan yang telah dibuat sampai merata dengan tanah, kemudian diamkan selama 4 – 5 hari.
  7. Selanjutnya tutup bedengan dengan plastik mulsa hitam perak, dengan warna hitam menghadap ke tanah dan warna perak sebagai bagian luarnya.

Penutupan mulsa minimal haruslah dilakukan 2 hari sebelum penanaman.

Buatlah lubang tanam di atas mulsa tersebut dengan membuat dua baris pada setiap bedengan. Jarak antar barisnya berukuran 60 cm dan jarak antar lubang tanam dalam setiap barisnya adalah 60 – 70 cm

5. Penanaman

 

Ketika bibit dan lahan telah siap maka mulailah untuk melakukan penanaman. Anda dapat memindahkan bibit pada media persemaian ke lahan yang telah diolah dan disiapkan sebelumnya.

Proses penanaman bisa Anda lakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

  1. Pindahkan bibit dari media persemaian ke lahan tanam secara hati-hati dan jangan sampai merusak akar.
  2. Tanam bibit melon ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan sedalam kurang lebih 1 cm kemudian tutuplah dengan tanah hingga kokoh berdiri.
  3. Berikan pupuk kandang atau bisa juga menggunakan larutan NPK 16-16-16 dan jika perlu tambahkan pula insektisida pada setiap lubang tanam.
  4. Penanaman sebaiknya dilakukan saat pagi hari sebelum pukul 10 pagi, setelah itu bisa dilanjutkan lagi di atas pukul 2 siang hingga sore hari.
  5. Lakukan penyiraman sesegera mungkin setelah semua bibit ditanam.
  6. Sebaiknya agar perakaran tanaman Melon yang masih muda tetap terjaga, Anda sebaiknya memasang ajir atau tongkat secepatnya setelah tanam.

6. Perawatan dan Pemeliharaan

 

Selesai menanam Melon maka tugas Anda selanjutnya untuk menjaga pertumbuhannya adalah melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman.

Ada beberapa langkah yang sebaiknya Anda lakukan selama proses perawatan dan pemeliharaan tersebut, yaitu:

a. Pemasangan ajir

Ajir atau tongkat berfungsi dalam menopang tanaman Melon agar bisa menghasilkan buah yang baik.

Fungsinya adalah agar buah tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Ajir bisa Anda buat dengan menggunakan bilah bambu, kayu, atau juga besi.

Pemasangan ajir sebaiknya dilakukan saat Melon berusia 3 hari agar tidak mengganggu sistem perakaran.

Ajir dibuat sepanjang sekitar 1,5 m, lalu tancapkan pada lubang tanam secara menyerong dan saling bersilangan seperti huruf X, lalu letak kan dan ikat lah tongkat yang lebih panjang secara horisontal di atas silangan.

b. Penyiraman

Penyiraman dalam budidaya Melon sebaiknya Anda lakukan dengan teratur dan berkala. Sebaiknya berikan penyiraman setiap sore hingga tanaman mencapai umur 1 minggu.

Setelah itu Anda kemudian bisa melakukan penyiraman tiap 2 hari sekali.

Ketika musim penghujan mungkin Anda tidak akan terlalu sering melakukan penyiraman. Tetapi justru Anda harus membuat agar drainase berfungsi dengan baik, sebab Melon tidak menghendaki lahan yang terlalu basah apalagi tergenang.

c. Pemupukan susulan

Saat tanaman berumur 1 minggu Anda bisa mulai melakukan pemupukan susulan.

Pupuk yang diberikan sebaiknya berbentuk cair atau jika berbentuk padat maka bisa dilarutkan terlebih dahulu. Pupuk bisa berupa pupuk organik atau juga pupuk kimia.

Apabila Anda menggunakan pupuk kimia maka berikan sebanyak 6 kali. Larutkan lah pupuk pada air kemudian siramkan pada tanaman Melon.

Dosis pemupukan yang digunakan adalah 200 – 250 ml/tanaman atau menyesuaikan umur dan kondisi lahan.

d. Penyerbukan buatan

Apabila Anda menanam sewaktu musim kemarau, penyerbukan akan dilakukan oleh bantuan serangga.

Namun saat menanam di musim penghujan biasanya serangga penyerbuk akan berkurang, sehingga Anda perlu melakukan penyerbukan buatan.

Penyerbukan buatan dilakukan pukul 10 saat pagi hari. Lakukan lah penyerbukan pada bunga betina terutama yang ada pada cabang ke-9 hingga ke-13. Selain itu, dalam satu pohon setidaknya bisa ditumbuhkan 3 – 4 calon buah menjadi 1 – 2 buah.

e. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Budidaya Melon pada iklim tropis termasuk rentan terhadap serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) baik hama atau penyakit.

Hama yang biasa menyerang adalah kutu daun, lalat buah, ulat daun, thrips, dan tungau. Sedangkan penyakit yang biasa menyerang yaitu antraknosa, busuk buah, dan busuk batang.

Untuk menghindari serangan hama dan penyakit Anda bisa mencegah dengan melakukan kultur teknis atau rotasi tanaman, pemupukan berimbang, serta menjaga sanitasi.

Tetapi apabila telah terdapat gejala serangan hama dan penyakit, Anda bisa menyemprotkan pestisida atau obat kimia sesuai dengan dosis yang ditetapkan.

7. Panen

 

Anda akan siap melakukan panen buah Melon saat tanaman berumur 3 bulan.

Ciri-ciri buah Melon yang siap panen biasanya terlihat kematangan buah sesuai dengan jenis melon yang ditanam, Anda bisa mengetahuinya berdasarkan tanda-tanda dari jenis kultivar buah Melon.

Pemetikan atau panen bisa dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan pisau atau gunting.

Tangkai dipotong menyerupai huruf T, sehingga tangkai yang dipotong adalah yang mengarah pada daun bukan pada buah.

Lakukan panen pukul 8 – 11 saat pagi hari.

Buah Melon akan lebih baik dipetik pada tingkat kematangan 90% atau sekitar 3 – 7 hari sebelum benar-benar matang sepenuhnya.

Hal ini bertujuan agar memberikan waktu lebih selama distribusi melon sehingga saat sampai di pembeli berada dalam kondisi matang.

Itulah beberapa tahapan dalam menanam Melon yang bisa Anda praktekkan. Buah yang segar dan biasa dijadikan buah meja tersebut memang masih berpotensi untuk dibudidayakan.

Menanam buah Melon pun bisa menjadi salah satu sumber keuntungan.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”