Pengertian Seni Lukis

SIPINTAR.NET – Melukis merupakan sebuah kegiatan untuk mengekspresikan sebuah seni, melalui lukisan tersebut akan tercipta sebuah karya seni lukis yang dibuat dengan teknik-teknik tertentu.

Ketika akan melukis maka perlu adanya sebuah konsep awal untuk dijadikan bahan dari lukisan itu nantinya.

Maka untuk itu, sebelum Anda membuat lukisan ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian seni lukis.

Berikut ini akan dijelaskan secara rinci tentang pengertian seni lukis. Selamat Membaca.

Pengertian Seni Lukis Secara Umum

Pengertian Seni Lukis

Seni lukis merupakan salah satu cabang seni yang masuk kedalam seni rupa murni dan didapatkan dari pengelolaan beberapa komponen seperti warna, teknik & bentuk.

Namun, pengertian seni lukis sendiri adalah sebuah hasil karya yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman melalui perantara bidang dua dimensi.

Para seniman pun memanfaatkan unsur bidang, warna, bentuk, tekstur, komposisi, ritme, dan nada serta ungkapan ide, gagasan, dan tema untuk membuat sebuah karya seni.

Pengertian Seni Lukis Menurut Para Ahlli

Aristoteles

Menurut Aristoteles, seni lukis merupakan sesuatu yang selain baik, juga menyenangkan.

Sukaryono (1998)

Menurut Sukaryono, seni lukis merupakan suatu ungkapan isi hati dan perasaan yang disebut dengan    bahasa seniman yang saling dihubungkan.

Myers (1962)

Menurut Myers, seni lukis merupakan nilai-nilai intelektual, emosional, simbolis, religius dan juga nilai-nilai subjektif yang lainnya.

Leo Tolstoy (2000)

Menurut Leo Tolstoy, seni lukis merupakan suatu ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan oleh orang lain agar mereka bisa merasakan apa yang dirasakan pelukis.

Harry Sulastianto

Menurut Harry Sulastianto, seni lukis merupakan salah satu cabang seni rupa murni yang memiliki wujud seperti 2 dimensi, dan biasanya dilakukan diatas kanvas dengan menggunakan cat minyak ataupun cat akrilik.

Herbert Read

Menurut Herbert Read, seni lukis merupakan sebuah aktivitas rohani yang merefleksikan pada jasmani, dan memiliki daya yang mampu membangkitkan perasaan ataupun jiwa.

Adler

Menurut M. Adler seni lukis dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang bisa memberikan perasaan kesenangan.

Suyanto (2014)

Menurut Suyanto, seni lukis merupakan karya seni rupa yang dituangkan dalam bentuk lukisan hasil dari ekspresi jiwa seorang seniman.

Soedarso SP (2002)

Menurut Soedarso SP, seni lukis merupakan sebuah karya manusia yang didalamnya terdapat pengalaman batinnya yang akan ditampilkan secara indah sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain yang menghayatinya.

Sudarmaji (1973)

Menurut Sudarmaji, seni lukis merupakan segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan media grafis, warna, tekstur, volume dan ruang.

Slamet Riyanto

Menurut Slamet Riyanto, seni lukis merupakan salah satu bagian dan ilmu desain grafis.

Bastomi (1992)

Menurut Bastomi, seni lukis merupakan sebuah hasil karya seni yang menggunakan kreativitas dari pencipta yang terwujud dalam bentuk kreasi dari hasil pengolahan yang kreatif dan menjadi salah satu sifat seni yang menonjol adalah kebaharuannya.

Thomas Munro (2002)

Menurut Thomas Munro, seni lukis merupakan sebuah alat buatan manusia untuk menciptakan efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya.

Cleaver (1966)

Menurut Cleaver, seni lukis merupakan suatu obyek yang memiliki kemampuan untuk mengungkapkan serta membangkitkan pengalaman dalam suatu disiplin.

Galeria Fasya Art Studio

Menurut Galeria Fasya Art Studio, seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa yang mana wujud dari lukis itu sendiri merupakan hasil karya 2 dimensi.

Tujuan Seni Lukis

  • Tujuan Religius: Sebagai bentuk pengabdian yang ditujukan kepada Tuhan.
  • Tujuan Simbolis: Menjadikan lukisan tersebut menjadi simbol tertentu seperti simbol kekuatan, simbol kepahlawanan, dll.
  • Tujuan Estetis: Lebih menekankan pada segi keindahan dan nilai estetika dalam membuat sebuah lukisan untuk dijadikan pajangan ataupun dekorasi.
  • Tujuan Komersial: Lebih mengutamakan selera pembeli untuk mendapat keuntungan komersial.
  • Tujuan Ekspresi: Untuk menunjukkan ekspresi atau emosi dalam diri pelukis.
  • Tujuan Kritik Sosial: Untuk menunjukkan kritik ataupun ketidakpuasan pada pemerintah maupun penguasa daerah setempat.

Komponen Seni Lukis

1. Komposisi

Komposisi merupakan cara menyusun unsur yang akan memberikan bentuk pada sebuah karya seni seperti garis, warna, bidang, ruang, gelap terang.

2. Balance

Balance merupakan keseimbangan yang artinya cara mengatur objek agar serasi saat dilihat oleh mata dan terlihat jelas. Keseimbangan yang simetris sendiri akan menggabungkan dua objek dengan membagi dua bidang secara bersamaan sedangkan keseimbangan asimetris menggabungkan unsur yang berbeda seperti jarak, ukuran agar terlihat cocok.

3. Proporsi

Proporsi merupakan perbandingan bentuk antara benda yang satu dengan benda yang lainnya. Hal ini ditujukan agar lukisan terlihat padu.

4. Irama

Irama merupakan kesan gerak yang dihasilkan oleh garis, warna, bentuk, tekstur secara berulang dan gerakan.

5. Unity

Unity atau kesatuan merupakan perpaduan unsur-unsur dari berbagai elemen yang ada dan saling berhubungan serta melengkapi sehingga menimbulkan kesan terbentuk dengan baik.

6. Aksentuasi

Aksentuasi merupakan unsur pembeda pada gambar agar tidak kelihatan monoton dan membosankan.

Unsur – Unsur Seni Lukis

Unsur Visual

  • Titik (point) : Merupakan elemen paling dasar pada seni lukis.
  • Garis (line) : Merupakan rangkaian titik yang terjalin memanjang menjadi satu.
  • Bidang (field) : Merupakan pertemuan antara garis dengan garis lainnya.
  • Ruang (space) : Merupakan pertemuan dari beberapa bidang yang terbentuk karena volume.
  • Warna (color) : Merupakan sebuah unsur untuk menambah keindahan dan nilai estetika pada lukisan.

Unsur Non-Visual

  • Imajinasi : Merupakan wujud gagasan dan khayalan dari dalam diri pelukis.
  • Pandangan hidup : Merupakan ideologi dan buah pemikiran pelukis terhadap suatu hal.
  • Pengalaman : Merupakan hal-hal yang telah dilalui oleh pelukis semasa hidupnya.
  • Konsep : Merupakan sketsa pertama dalam menggambarkan sebuah lukisan.
  • Sikap estetik : Merupakan kepekaan pelukis pada nilai estetika.

Alat & Bahan Seni Lukis

Dibutuhkan alat dan bahan ketika akan melukis, berikut perlengkapannya:

Alat:

  • Pisau Lukis efek timbul/muncul 3d.
  • Pisau Palet
  • Palet
  • Pensil
  • Cat yang berbasis minyak dan air.
  • Tinta Bak
  • Alat penambah cat khas/alternatif
  • Cat khas/alternative

Bahan: 

  • Media utama yang sering digunakan dalam melukis karena kanvas terhitung awet dan tahan lama.
  • Jangan menggunakan cat minyak pada media kertas, karena kertas akan tergerus oleh zat yang ada pada cat minyak. Pakailah cat air dan lapisi dengan pelapis cat agar kertas bertahan lama.
  • Media khas/alternatif.  Seperti, kaca, Lempengan kayu, lempengan logam, lempengan plastik, atau benda data 2d apapun bisa menjadi media lukis jika digunakan dengan tepat.

Teknik – Teknik Seni Lukis

1. Teknik Aquarel

Teknik Aquarel merupakan jenis teknik lukis yang memanfaatkan cat air sebagai bahan lukis dengan cara mengoleskan warna secara tipis. Hal ini dilakukan agar memperoleh hasil suatu gambaran yang terlihat transparan.

2. Teknik Plakat

Teknik Plakat merupakan teknik yang menggunakan bahan cat air, cat akrilik, dan cat minyak dengan mengoleskan warna secara tebal dengan komposisi cat yang lebih kental.

Adanya perbedaan dengan Teknik Aquarel mengenai cara mengoles dan komposisi catnya. Kelebihan menggunakan teknik aquarel, warna yang dihasilkan lebih kuat dan colorfull pada karya lukisan tersebut.

3. Teknik Pointillis

Teknik Pointilis merupakan teknik yang membutuhkan suatu kesabaran yang lebih dibandingkan teknik lukisanya. Hal ini dikarenakan Pointillis menggunakan teknik titik-titik agar menghasilkan tampilan lukisan yang indah dan menawan.

Biasanya pelukis akan memanfaatkan gradasi warna untuk mengatur unsur gelap dan terang pada lukisan tersebut.

4. Teknik Spray

Teknik Spray merupakan teknik lukis gaya baru dengan menyemprotkan cat ke papan/media lukis. Tujuan dari teknik lukisan ini ialah agar lukisan terlihat lebih halus dan lebih visual untuk dilihat. Teknik spray ini biasa digunakan untuk melukis gravity pada dinding-dinding.

5. Teknik Basah

Teknik Basah merupakan teknik melukis dengan teknik basah dilakukan dengan cara mengencerkan cat minyak menggunakan bahan-bahan tertentu seperti linseed oil. Jika cat minyak telah dicairkan dengan kekentalan tertentu, barulah cat tersebut dioleskan pada media lukis. Kuas yang digunakan untuk melukis dengan teknik ini ialah kuas dengan bulu panjang.

6. Teknik Kering

Teknik Kering merupakan teknik yang dilakukan tanpa menggunakan cat minyak. Teknik ini seringkali kita gunakan dengan hanya menggunakan alat pensil, crayon atau spidol. Untuk melukis yang lebih khusus, biasanya menggunakan kuas yang kering dan tidak berminyak.

Aliran Seni Lukis

Klasisme

Aliran Klasisme merupakan salah satu aliran yang bercorak klasik Yunani dan Romawi dengan wujud gambar yang realistis. Bumbu-bumbu realistis ini merupakan wujud tampilan lukisan yang dibuat sedemikian rupa agar terlihat mirip  dengan wujud aslinya di dunia nyata.

Romantisme

Aliran Romantisme memiliki ciri khas nilai-nilai sebuah peristiwa yang menarik, istimewa, dan indah. Hal ini bisa berupa kejadian yang menyenangkan, hubungan percintaan ataupun lukisan-lukisan manusia berwajah anggun.

Realisme

Aliran Realisme merupakan aliran yang lebih menghasilkan suatu karya yang menangkap fenomena yang nyata terjadi dan dialami dalam kehidupan secara obyektif. Jika diperhatikan, realisme ini merupakan sanggahan pada aliran berjenis klasisme yang statis serta romantisme yang berlebihan.

Naturalisme

Aliran Naturalisme merupakan aliran yang cenderung  menunjukkan suatu keadaan malam. Semua tema yang ingin dibuat untuk melukis akan dihubungkan dengan keadaan alam yang lebih dominan.

Ekspresionisme

Aliran Ekspresionisme merupakan salah satu aliran yang menganggap bahwa ekspresi  merupakan elemen penting yang dipakai untuk menciptakan karya lukis yang menarik dan berkesan. Seni ini terlahir dari sebuah emosi yang murni dari dalam hati dan dituangkan dalam warna dan bentuk gambar.

Surealisme

Aliran Surealisme ini memproyeksikan obyek-obyek yang dilihatnya secara natural menjadi obyek-obyek yang ada dalam sebuah mimpi. Hasil karya yang diciptakan adalah obyek-obyek yang imajinatif dan unik.

Abstrak

Aliran Abstrak merupakan salah satu lukisan dengan bentuk penyampaian makna secara tidak langsung. Aliran ini juga tidak menggambarkan obyek dalam bentuk aslinya, namun gambar yang samar dan membuat pengunjung berpikir apa lukisan tersebut.

Gotik

Aliran Gotik merupakan aliran yang menekankan obyek berupa tokoh-tokoh suci, raja, ratu, tempat ibadah, istana, atau obyek-obyek lain yang berhubungan dengan dinasti. Ciri khas penggambarannya adalah berupa garis tebal dan warna yang dipertegas.

Futurisme

Aliran Futurisme merupakan aliran yang cenderung menekankan pada gerak yang indah dan memperlihatkan obyek lukisan yang digambar seakan-akan bergerak. Unsur yang kuat ialah kedinamisan, ekspresi kecepatan, dan ekspresi kesamaan waktu yang kuat.

Konstruktivisme

Aliran Konstruktivisme merupakan aliran yang melukiskan wujud konstruksi bangunan disertai dengan penekanan fokus pada sebuah bangunan. Obyek yang digambar dapat berupa bangunan model klasik, modern, atau bangunan yang lain.

Fungsi Seni Lukis

1. Fungsi Sosial

Fungsi seni lukis sebagai sosial yakni bisa diterima oleh masyarakat agar mampu menunjukkan kegunaan untuk orang banyak. Terdapat  4 sektor fungsi sosial yang dapat diterima oleh masyarakat, diantaranya:

2. Fungsi Pendidikan

Fungsi seni lukis dalam pendidikan yakni bisa diajarkan sejak dini minimal anak pra sekolah atau taman kanak-kanak agar mereka lebih kreatif dalam mengembangkan ide. Dengan adanya lukisan pra sekolah, setidaknya anak nantinya akan mampu belajar memperkuat ingatan tentang warna dan bentuk.

3. Fungsi Agama

Salah satu seni dalam agama islam yakni kaligrafi biasanya digunakan untuk mempercantik tampilan tempat ibadah, ada juga lukisan para dewa di india yang bertujuan untuk sembahyangan bagi agama hindu dan mendoakan orang yang telah tiada.

4. Fungsi Hiburan

Sebagai aspek hiburan sebuah karya seni harus mempunyai sebuah kesan yang menarik dan membawa pengaruh pada masyarakatnya. Seni lukis biasanya akan berbentuk dekorasi atau gambaran dalam suatu acara.

5. Fungsi Kejelasan Isi

Kejelasan isi dalam seni digunakan juga untuk sebuah komunikasi yang mampu memperjelas isi dari seni lukis tersebut. Seperti pada, poster atau reklame yang dipasang di jalan, sekilas hanya gambar tidak bergerak namun ada makna tersirat di dalamnya.

6. Fungsi individual

Seni lukis yang dibentuk nantinya akan menghasilkan kebutuhan jasmani seniman itu sendiri karena hasil karyanya sudah diakui oleh orang lain dengan sejumlah uang. Penghargaan sebuah seni lukis kepada seorang seniman memang belum banyak, namun dengan kreatifitas yang langka ini menjadikan seniman pun tetap hidup.

Seni lukis sendiri bisa memenuhi kepuasan rohani, maksudnya saat proses pertama penciptaan seni lukis sampai akhir seorang seniman bisa mengekspresikan seluruh isi hati dan perasaannya seperti senang, sedih, ataupun terluka. Dalam seni lukis ini, akan terlihat ciri khas yang muncul dari perasaan seniman tersebut.

Akhir Kata

Demikianlah artikel mengenai pengertian seni lukis yang bisa dijadikan sebagai referensi ataupun tugas Anda.

Semoga dengan adanya pembahasan terkait seni lukis dapat menambah wawasan dan juga bisa bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”