Seni Ukir

SIPINTAR.NET – Ukiran merupakan salah satu seni gerakan tangan yang bisa digunakan untuk mengekspresikan ide melalui seni ukir. Dalam seni ukir juga terdapat motif dan jenis yang bisa kalian temui di beberapa daerah tertentu. Di Indonesia sendiri seni ukir sudah cukup terkenal di mancanegara.

Untuk itu, agar kita mengetahui lebih dalam lagi tentang seni ukir di Indonesia. Anda dapat membaca artikel dibawah ini yang sudah dijabarkan secara rinci mulai dari pengertian, fungsi, jenis dan motifnya.

Pengertian Seni Ukir

Pengertian Seni Ukir

Kata ”ukir” berasal dari bahasa Inggris yang berarti “carving” artinya ukiran. Dalam bahasa Inggris mengukir atau pahatan kayu bahasa Inggrisnya adalah ” woodcarving”.

Seni Ukir merupakan sebuah kegiatan mengolah permukaan suatu objek trimatra (tiga dimensi) dengan membuat perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut. Sehingga nantinya menghasilkan sebuah produk karya seni yang mempunyai bentuk permukaan yang tidak rata.

Biasanya ukiran tersebut dijadikan hiasan yang mengandung makna simbolis dan makna yang religius. Yang akan menghasilkan bentuk atau gambar hiasan yang berulang atau berkesinambungan antara gambar ukiran satu dengan yang lainnya.

Banyak macam bahan yang dapat digunakan seni ukir, diantaranya kayu, batu, logam atau bahkan buah dapat menghasilkan karya seni ukir.

Pengertian Seni Ukir Menurut Para Ahli

Berikut ini merupakan pengertian seni ukir dari beberapa para ahli yang harus kalian ketahui, antara lain:

Menurut Tiara (2017)

Menurut Tiara, seni ukir merupakan bentuk karya seni yang terbuat dari kayu dan biasanya digunakan untuk aneka hiasan rumah, tokoh, dll.

Menurut Fun-Fun (2017)

Menurut Fun-Fun, seni ukir merupakan sebuah karya seni yang terbuat diatas media kayu.

Sudarmono dan Sukijo (1979)

Menurut Sudarmono & Sukijo, seni ukir merupakan sebuah seni ukir yang menggoreskan atau memahat huruf dan gambar pada kayu, logam, batu sehingga menghasilkan bentuk timbul, cekung ataupun datar sesuai dengan rencana.

Sejarah Seni Ukir

Sejarah seni ukir di Indonesia ini dimulai dari 1500 SM yang lalu dan disebut sebagai masa batu muda (Neolitik) yang bisa disebut juga sebagai masa nenek moyang Indonesia.

Pada zaman tersebut, manusia purba atau yang disebut sebagai nenek moyang Bangsa Indonesia memulai membuat ukiran pada batu muda.

Akan tetapi, pada masa Neolitik tersebut, batu muda yang diukir masih mempunyai model yang sederhana, yaitu berupa lengkungan, garis, titik, dan model sederhana lainnya.

Dalam ukiran juga dibuat menggunakan bahan yang sederhana. Bahan yang digunakan diantaranya berupa kayu, tanah liat, batu, bambu, dan tanduk hewan.

Beralih pada masa 500-300 SM dengan sebutan sebagai zaman perunggu, ukiran yang dibuat oleh manusia yang hidup pada zaman tersebut mulai berkembang.

Tidak hanya dari segi model ukiran namun juga terletak pada bahan yang digunakan untuk membuat ukiran. Adapun bahan yang digunakan yaitu perak, emas, perunggu, dan lain sebagainya.

Sedangkan motif yang berkembang pada zaman perunggu antara lain, motif pilin ganda, tumpal, topeng, beander, dan berbagai jenis makhluk hidup yang lainnya.

Motif-motif ini diketahui melalui berbagai daerah yang mempunyai jejak ukiran di beberapa tempat. Hal ini tentunya menjadi peninggalan sejarah yang berharga bagi Indonesia khususnya pada perkembangan seni ukir.

Setelah itu, adanya agama yang masuk ke Indonesia juga berpengaruh terhadap perkembangan seni ukir. Agama Islam, Hindu, Budha, memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan ukiran yang ada di Indonesia. Perkembangan tersebut bisa dilihat dari desain, bahan, & motif dari ukiran itu sendiri.

Ukiran sendiri banyak ditemukan dari berbagai tempat dan benda bersejarah. Tempat bersejarah yang mengandung ukiran adalah masjid, pure, klenteng, dan lain sebagainya.

Sedangkan benda bersejarah yang terdiri dari senjata, wayang, alat musik, batu nisan, dll. Adapun motif yang berkembang berisi kisah kayangan, kerajaan, kepahlawanan, dan lain sebagainya.

Jenis – Jenis Seni Ukir

Dalam seni ukir terdapat jenis dan memiliki ciri khasnya masing-masing, maka dari itu, dibawah ini akan dijabarkan secara lengkap jenis-jenis seni ukir yang harus kalian ketahui, antara lain:

#1. Ukiran Susun

Ukiran Susun merupakan sebuah ukiran yang memiliki bentuk yang bersusun-susun seperti namanya. Contoh ukiran susun ini bisa kita lihat daun yang besar dan dibawah ukiran daun yang sedang dan kecil sehingga menghasilkan bentuk yang indah.

#2. Ukiran Cekung

Ukiran Cekung merupakan sebuah ukiran yang memiliki bentuk yang cekung.

#3. Ukiran Garis (Cawen)

Ukiran Garis merupakan sebuah bentuk ukiran yang diukir pada garis-garis gambarnya saja. Contohnya saja pada ukiran daun besar dibawah ukiran daun yang sedang dan kecil sehingga menghasilkan bentuk yang indah.

#4. Ukiran Tembus (Krawangan)

Ukiran Tembus atau krawangan merupakan sebuah bentuk ukiran yang tidak menerapkan dasar, maksudnya ukiran ini menggunakan dasarnya tembus (berlubang), Sehingga sering dipakai untuk penyekat ruang (sketsel), kursi, ukir tempel, dll.

#5. Ukiran Cembung

Ukiran Cembung merupakan sebuah ukiran yang memiliki bentuk cembung. Ukiran jenis ini biasanya sering digunakan pada pembuatan relief.

#6. Ukiran Takokan

Ukiran Takokan merupakan sebuah ukiran yang dibuat menggunakan media bingkai. Dan biasanya pada ukiran jenis ini akan memperlihatkan tepi-tepi batas ukirannya.

Fungsi Seni Ukir

Dibawah ini merupakan fungsi dari seni ukir yang harus kalian ketahui, antara lain:

#1. Fungsi Simbolik

Ukiran memiliki fungsi simbolik yang bisa menjadi karakteristik dari suatu wilayah, budaya, dll.  Dalam hal ini, ukiran bisa disematkan pada suatu rumah yang memberikan perbedaan diantara rumah yang lainnya.

#2. Fungsi Ekonomis

Saat ukiran sedang dikerjakan, maka pengrajin atau seniman bisa memberikan peluang kerja untuk masyarakat.

Sehingga setiap masyarakat yang membuat ukiran mampu mendapatkan penghasilan dari penjualan ukiran tersebut. Dan kesenian ini bisa memberikan nilai ekonomis kepada pelakunya.

#3. Fungsi Konstruksi

Ukiran juga berfungsi sebagai konstruksi, yang mana karya dari ukiran ini bisa dijadikan sebagai berbagai benda maupun sekat untuk sebuah bangunan.

Tentunya berbagai jenis, motif, dan bahan dari konstruksi ini bisa memberikan fungsi konstruksi pada sebuah bangunan.

#4. Fungsi Hias

Ukiran juga dapat berfungsi sebagai hiasan yang memiliki nilai keindahan. Dalam hal ini, tentunya ruangan Anda memiliki suasana yang nyaman sekaligus enak dipandang.

#5. Fungsi Magis

Fungsi magis dalam seni ukir biasa digunakan sebagai kepercayaan pada zaman dahulu. Yang mana pada sebuah benda yang mengandung ukiran terdapat kekuatan spiritual yang dipercaya dan dijaga oleh masyarakat setempat.

Teknik Seni Ukir

Kerajinan dari Bahan Keras

#1. Teknik Carving

Teknik carving merupakan salah satu teknik yang umumnya memotong pada bagian datar dari kayu untuk membentuk ukiran agar terlihat menjadi tiga dimensi. Teknik ini biasanya dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti pahat dan palu, serta pisau ukir yang digunakan untuk memperjelas lebih detail.

#2. Teknik Chip Carving

Teknik chip carving merupakan salah satu teknik seni ukir yang digunakan pada potongan-potongan yang lebih besar dari pekerjaan seperti tunggul pohon atau kayu dan menggunakan kapak dan pahat yang lebih besar. Teknik ini akan menciptakan karya yang besar seperti patung dan melibatkan proses yang cukup rumit.

#3. Teknik Pembakaran Kayu

Teknik pembakaran kayu merupakan teknik yang biasa dipakai untuk menambah desain ataupun finishing pada kayu, namun beberapa seniman benar-benar menggunakan metode pembakaran untuk mengukir kayu kecil.

Dalam hal ini ,biasanya   kayu yang telah dibakar akan menghitam di sekitar ukiran akhir dan akan memperjelas kesan sehingga terlihat lebih hidup.

#4. Teknik Mengerik

Teknik mengerik merupakan salah satu cara lama dan teknik paling sederhana dalam seni  mengukir pemula. Teknik ini biasanya membutuhkan tidak lebih dari sepotong kayu dan pisau ukir.

Menggunakan teknik seni ukir ini cukup rumit dan sulit walaupun terlihat lebih mudah, bagi pemula bila ingin membuat ukiran dari teknik ini bisa menghabiskan waktu yang cukup lama.

Motif Seni Ukir

Berikut ini beberapa motif seni ukir dari berbagai daerah.

#1. Motif Seni Ukir Jepara

Seni ukir Jepara merupakan salah satu pengrajin seni ukir yang sudah terkenal dengan daerah yang mengolah berbagai jenis kayu seperti kayu jati maupun mahoni.

Hasil seni ukir Jepara sudah terkenal ini merupakan  aneka furniture atau peralatan rumah tangga berat layaknya lemari dan tempat tidur. Bahkan terdapat suatu daerah yang menjadi pusat seni ukir dan pembuatan patung di Jepara.

Motif Seni ukir Jepara memiliki ciri khas yaitu:

  • Motif jumbai dan daun yang berbentuk relung
  • Ukiran daun berbentuk miring
  • Tangkai dari bentuk tanaman dibuat melengkung dan rantingnya mengisi ruang
  • Motif ini memiliki sifat yang fleksibel sehingga dapat diaplikasikan pada benda interior dan eksterior

#2. Motif Seni Ukir Toraja

Motif ukiran Toraja juga memiliki ukiran yang khas dari daerahnya, bahkan sudah terkenal dan banyak dijual dan digemari oleh pecinta ukiran.

Motif ini memiliki aplikasi utamanya pada kayu. Leluhur Toraja mengartikan bahwa ukiran dari Toraja ini mengandung arti bahwa setiap masyarakat Toraja harus mempunyai sifat yang saling membantu sesama baik keluarga ataupun dengan masyarakat lainnya.

Ciri motif seni ukir Toraja yaitu:

  • Warna dasarnya merah
  • Dan warna hitam yang sering digunakan sebagai simbol tanah Toraja, sama dengan kain yang biasa digunakan suku Toraja
  • Ukiran ini merupakan hasil dari pengolahan unsur-unsur estetik dari titik, garis bidang & tekstur yang diorganisir sebagai satu kesatuan.
  • Digunakan sebagai hiasan baju dan sarung

#3. Motif Seni Ukir Jogjakarta

Ciri khas dari motif seni ukir Jogjakarta yaitu:

  • Motif ini memiliki bentuk seperti daun pokok yang merelung-relung lemah gemulai dengan ukiran daun cekung & cembung
  • Didalamnya memiliki unsur-unsur hiasan yang mirip dengan bentuk daun mahkota yang terjadi secara alami. Motif ini juga merupakan gubahan dari tumbuh-tumbuhan pada mahkota yang terhubung dengan sulur-suluran sehingga menyerupai bentuk bunga.

#4. Motif Seni Ukir Bali

Motif yang terkenal lainnya yakni karya seni ukir bali yang sudah sering di ekspor ke mancanegara. Motif ini sudah terkenal sampai luar negeri dan umat beragama Hindu dan Budha.

Dalam hal ini, banyak menggunakan ukiran yang melambangkan dan mengartikan dewa dewi dari dua agama tersebut menjadikan seniman Bali sangat terkenal.

Ciri-ciri motif seni ukir Bali:

  • Memiliki angkup yang berikal pada ujungnya
  • Dalam motif ini, semua bentuk ukiran daun, buah dan bunga berbentuk cembung dan cekung
  • Memiliki benang yang berbentuk cembung dan miring sebagian tumbuh melingkar hingga pada ujung ikal
  • Terdapat sunggar yang tumbuh dari ujung ikal benangan pada daun pokok

#5. Motif Seni Ukir Surakarta

Motif seni ukir Surakarta juga tidak kalah indahnya. Ciri khas ukiran Surakarta ialah:

  • Pada motif ini memiliki ukiran yang sangat lembut & harmonis
  • Penggunaan motif biasanya menggunakan pakis atau tanaman pakis yang sulurnya dibiarkan mengalir secara alami
  • Pada ukiran Surakarta paling banyak menggunakan pengaruh atau gambaran alam

#6. Motif Seni Ukir Asmat atau Papua

Salah satu motif lainnya yakni motif ukiran pada Suku Asmat di Irian yang menggunakan karya seni ukirannya sebagai icon atau perwakilan dari hasil seni yang mengalir pada darah suku tersebut. Adapun ciri khas motif seni ukir Irian :

Gambar yang masih kasar

  • Ukiran yang dibuat besar dan jelas
  • Ukirannya ini bisanya dipakai untuk topeng khas suku asmat, perahu, barang yang berguna untuk upacara tradisional lainnya
  • Ukirannya dipakai untuk barang rumah tangga dan pendukung kehidupan lainnya

Akhir Kata

Demikianlah artikel mengenai Seni Ukir yang bisa dijadikan sebagai referensi ataupun tugas Anda. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan dan juga bisa bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”