Tugas Arsitek

SIPINTAR.NET – Dalam dunia konstruksi bangunan, maka istilah arsitek sangatlah tidak asing, karena di balik bangunan yang kokoh dan indah, ada perancang desain yang dan dikenal dengan istilah arsitek. Namun, tugas arsitek sebenarnya tidak hanya sebagai perancang desain bangunan saja, melainkan lebih dari itu.

Keamanan bangunan serta pilihan bahan konstruksi yang digunakan juga menjadi hal yang harus dipertimbangkan oleh seorang arsitek. Bahkan, beberapa arsitek yang profesional mampu memperhitungkan biaya yang sekiranya dibutuhkan dalam pembangunan.

Pengertian Arsitek

Dilihat dari segi bahasa, maka arsitek bisa diartikan sebagai master atau ketua pembangunan. Artinya, arsitek memiliki peran penting dalam memulai konstruksi sebuah bangunan baik mengenai bentuk ataupun ukuran yang seimbang, sehingga bisa berdiri tegak dengan ketinggian tertentu.

Namun menurut istilah, arsitek adalah sebutan untuk profesi yang berkaitan dengan arsitektur bangunan, yang bekerja dengan cara membuat rancangan berupa gambar. Oleh sebab itu, beberapa tokoh seperti Banhart CL dan Jass Stein mendefinisikan arsitek sebagai pekerjaan yang berkaitan dengan seni.

Baca Juga: Apa Saja Tugas dari Seorang Marketing

Fungsi dan Tujuan Arsitek

Tugas Arsitek

Arsitek sangat dibutuhkan dalam sebuah pembangunan proyek konstruksi, karena peran dan fungsinya sangat besar terhadap kelancaran pembangunan. Berikut adalah fungsi dan tujuan adanya arsitek dalam bidang konstuksi.

1. Membuat Rancangan Bangunan

Fungsi adanya arsitek yang paling mudah dikenali adalah membuat rancangan sebuah bangunan. Tanpa adanya arsitek, maka bangunan yang diinginkan client akan sulit diaplikasikan secara langsung, karena tidak ada gambaran detail nya.

2. Menentukan Jumlah Biaya Pembangunan yang Dibutuhkan

Client sangat membutuhkan informasi terkait biaya yang dibutuhkan untuk membangun gedung yang diinginkan. Oleh sebab itu, penggunaan arsitek berfungsi untuk melakukan perincian dan prediksi dana yang akan dibutuhkan hingga proyek selesai.

3. Melakukan Manajemen Konstruksi

Dengan adanya arsitek, maka proses konstruksi bisa dikelola dengan baik, karena teknik yang dilakukan dalam pembangunan bisa diketahui dengan adanya arsitek. Selain itu, beberapa permintaan konstruksi yang diinginkan bisa disampaikan arsitek untuk disetujui atau tidak terkait keamanannya.

4. Mencegah Terjadinya Kesalahan Konstruksi

Jika sebuah gedung dibangun tanpa adanya desain yang jelas, maka rentan terjadi kesalahan konstruksi saat proses kerja dilakukan. Dengan bantuan arsitek, maka detail bentuk, letak, hingga ukuran yang akan dibangun bisa diketahui secara rinci sehingga tidak mudah terjadi kesalahan konstruksi.

Tugas Arsitek

Tugas Arsitek

Untuk menjadi arsitek yang mampu membangun gedung yang kokoh, menarik, dan fungsional, maka ada banyak tugas yang harus dilakukan secara berkesinambungan. Antara tugas yang satu dengan lainnya sangat berkaitan sehingga tidak bisa ditinggalkan salah satunya, tugas tersebut meliputi

1. Membuat Ide Rancangan

Walaupun bangunan tertentu didirikan atas permintaan client, namun ide bentuk yang akan diciptakan tidak mampu dijangkau oleh client. Mereka hanya meminta bangunan tertentu dengan tujuan dan model tertentu, maka tugas arsitek adalah membuat ide bangunan yang paling menarik dan sesuai permintaan.

2. Menentukan Letak Instalasi dan Sistem Bangunan

Dalam sebuah bangunan pasti ada instalasi listrik ataupun pipa air yang menjadi kebutuhan pokok penghuninya. Agar bangunan bisa digunakan dengan maksimal, maka arsitek bertugas menentukan instalasi dan sistem tersebut sekaligus memilih jenis yang sesuai dengan material bangunan.

3. Menentukan Bahan Material yang Digunakan

Setiap bangunan memiliki ketinggian dan fungsi tertentu, yang diinginkan oleh client. Untuk mendukung ukuran dan model tertentu, maka arsitek harus mampu menentukan bahan dan jenis material yang sesuai agar bisa menunjang berdirinya bangunan yang kokoh.

4. Memprediksi Biaya Konstruksi

Sebagai perancang yang paling tahu jenis dan jumlah bahan yang digunakan dalam bangunan, maka arsitek bertugas membuat perhitungan dana yang sekiranya dibutuhkan. Perhitungan biaya konstruksi ini selanjutnya bisa dilaporkan kepada client untuk menyiapkannya sebelum membangun sebuah bangunan.

5. Mengawasi Proses Pembangunan

Selain membuat rancangan bangunan, arsitek juga harus turun ke lapangan secara langsung untuk memastikan bahwa proses pembangunan sesuai dengan rancangan yang dibuat. Jika ada kesalahan pembangunan, maka arsitek bisa segera mengingatkan ketua proyek agar memperbaikinya.

Klasifikasi Menjadi Arsitek

Tugas Arsitek

Jika anda tertarik dengan profesi arsitek, maka ada beberapa kualifikasi yang harus anda miliki. Jika salah satu tidak dipenuhi, maka kemungkinan besar anda tidak akan dipercaya sebagai arsitek, ataupun menurunkan kredibilitas anda dalam menggeluti profesi ini, berikut kualifikasi yang harus dipenuhi

1. Memiliki Latar Belakang Pendidikan Arsitek

Dalam pendidikan arsitek baik formal dalam universitas, ataupun jalur kursus, maka ada beberapa materi yang akan didapatkan untuk menunjang profesi arsitek. Materi tersebut meliputi desain arsitektur, kalkulus arsitektur, serta visualisasi.

2. Pendidikan S1 Arsitektur

Untuk menjadi arsitek perusahaan konstruksi di Indonesia, biasanya syarat nya adalah minimal pendidikan S1 arsitektur. Namun, jika perusahaan tersebut berada di luar negeri maka minimal memiliki gelar sarjana pra-profesional seperti B.S atau B.A

3. Menguasai Software Arsitek

Beberapa aplikasi komputer yang menjadi syarat wajib seseorang agar bisa menjadi arsitek adalah menguasai sketch up, 3D max, Corel Draw, Photoshop dan Autocad

4. Sertifikat Pelatihan

Selama menempuh pendidikan arsitek, akan banyak praktik yang berfungsi untuk menerapkan teori ilmu arsitektur. Dalam praktik tersebut seseorang bisa mendapatkan sertifikat pelatihan yang menjadi salah satu syarat arsitek.

Baca Juga: Apa Saja Tugas dari Seorang Sales

Kisaran Gaji Arsitek

Gaji arsitek di Indonesia sangat bervariasi, tergantung dari jenis perusahaan yang diikuti, semakin terkenal perusahaan konstruksi tersebut, maka gaji yang akan ditawarkan tentu lebih besar.

Namun profesionalisme arsitek yang direkrut tentu lebih tinggi dan memiliki syarat diterima yang lebih sulit.

Gaji Arsitek di Indonesia Berdasarkan Wilayahnya

No Lokasi Kisaran Gaji Per Bulan Rata-rata 1 Jakarta Rp1.691.000,00 – Rp9.996.000,00 Rp4.987.834,00 2 Surabaya Rp1.990.000,00 – Rp7.417.000,00 Rp4.281.380,00 3 Denpasar Rp1.578.000,00 – Rp11.407.000,00 Rp5.375.052,00 4 Lombok Rp1.970.000,00 – Rp10.430.000,00 Rp5.378.196,00 5 Batam Rp1.284.000,00 – Rp4.799.000,00 Rp2.767.103,00

Dari kisaran gaji beberapa daerah di Indonesia, maka dapat ditemukan bahwa gaji rata-rata arsitek di Indonesia mencapai 4,4 juta setiap bulan. Gaji ini sudah melewati batas UMK untuk beberapa daerah sehingga menjadi arsitek adalah pekerjaan yang cukup menggiurkan.

Skill untuk Menjadi Arsitek

 

Berkaitan dengan proses kerja arsitek yang menggambar dan merancang sebuah desain, maka ada beberapa skill yang harus dikuasai. Skill berikut bisa diasah selama menempuh pendidikan di bidang arsitek, yaitu

1. Memiliki Seni Desain

Tugas arsitek yang paling utama adalah membuat desain rancangan sebuah bangunan, oleh sebab itu, seni desain dan keterampilan melukis harus dimiliki. Jika skill utama ini tidak dikuasai, maka rancangan yang dibuat akan sulit di pahami oleh pekerja proyek ketika melakukan pembangunan.

2. Paham Teori dan Perhitungan Matematika

Desain di buat untuk memudahkan proses pembangunan yang sesungguhnya, sehingga ketika membuat desain di kertas harus memiliki ukuran sebenarnya di lapangan. Selain itu, beberapa teori matematika seperti geometri juga harus dimiliki arsitek karena bentuk geometri mewakili bentuk konstruksi bangunan.

3. Mengerti Aplikasi yang Berkaitan di Komputer

Untuk memperjelas gambaran desain bangunan yang akan dibangun, maka dibutuhkan beberapa aplikasi komputer yang bisa membantu arsitek mempercepat pekerjaannya. Misalnya aplikasi Sketch up yang bisa membantu merancang desain bangunan dengan tampilan

4. Pengetahuan Konstruksi

Pengetahuan mengenai konstruksi wajib diketahui oleh arsitek, walaupun mereka tidak bekerja membangun bangunan secara langsung. Hal ini dibutuhkan untuk mendukung desain yang dirancang, seperti jenis dan sifat material dalam konstruksi.

Baca Juga: Tugas dari Seorang Digital Marketing

Akhir Kata

Seorang arsitek membutuhkan keseimbangan antara otak kanan dan kiri, karena dibutuhkan kemampuan seni namun juga logika berhitung untuk menyelesaikan semua tugas arsitek dengan maksimal. Namun, segala kemampuan yang dibutuhkan bisa dimiliki selama ada keinginan untuk menjadi arsitek.

Jika anda tertarik untuk menggeluti profesi ini, beberapa skill yang dibutuhkan harus diasah sejak dini. Semakin tajam skill tersebut, maka semakin tinggi profesionalisme kerja anda di mata client sehingga harga yang mereka tawarkan bisa jauh di atas gaji rata-rata arsitek.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”