Tugas Komisaris

SIPINTAR.NET – Cukup banyak orang yang tertarik dengan jabatan yang satu ini. Tugas komisaris biasanya tidak begitu banyak.

Tidak sebanyak direktur atau jajaran lainnya di perusahaan maupun di suatu organisasi. Tetapi komisaris merupakan jabatan yang sangat penting bagi perusahaan.

Pengertian Komisaris

Komisaris merupakan orang-orang yang telah dipilih atau ditunjuk untuk bertanggung jawab melakukan pengawasan pada setiap kegiatan, baik di perusahaan maupun organisasi. Komisaris juga termasuk bagian dari petugas, kepegawaian, seseorang yang memiliki hubungan dengan perusahaan.

Komisaris juga bisa merupakan seseorang yang memegang saham utama. Komisaris terbagi menjadi dua bagian yaitu komisaris independen dan komisaris utusan. Komisaris diangkat dan juga diberhentikan oleh anggota dewan komisaris berdasarkan persetujuan dari anggota RUPS.

Komisaris independen merupakan anggota dari dewan komisaris yang tidak ada hubungan sama sekali dengan direksi, anggota, atau hubungan lainnya yang berkaitan dengan perusahaan. Komisaris independen harus bisa meningkatkan kesetaraan dalam memperhatikan kepentingan pemegang saham.

Sedangkan komisaris utusan merupakan bagian dari dewan komisaris yang telah ditunjuk melalui surat keputusan yang dirapatkan oleh dewan komisaris.


Baca Juga: Deretan Tugas dari DPR dan Tanggung Jawabnya


Fungsi & Tujuan Komisaris

Tugas komisaris

Fungsi

Komisaris memiliki fungsi sebagai orang yang mengawasi jalannya sebuah perusahaan dan juga sebagai penasehat direksi perusahaan.

Tujuan

Sama seperti fungsi di atas, tujuan komisaris melingkupi pengawasan terhadap sebuah perusahaan. Memastikan bahwa perusahaan berjalan sebagaimana mestinya. Jika tidak berjalan sesuai apa yang diharapkan, maka komisaris lah yang akan memanggil direksi perusahaan.

Tugas komisaris

Tugas komisaris

  • Memastikan prinsip serta praktik di dalam perusahaan dipatuhi serta diterapkan dengan baik.
  • Memastikan perusahaan mempunyai strategi bisnis yang dipastikan akan berhasil.
  • Memastikan perusahaan mengangkat manajer atau eksekutif yang profesional.
  • Memastikan perusahaan mempunyai sistem pengendalian, sistem informasi, serta sistem audit dengan kinerja yang bagus.
  • Memastikan perusahaan mematuhi aturan hukum dan undang-undang yang berlaku.
  • Memastikan suatu resiko atau potensi krisis dapat diidentifikasi dan dikelola dengan baik.
  • Memberi jaminan transparan serta terbuka terhadap laporan keuangan.
  • Berusaha bersikap adil kepada pemegang saham minoritas.
  • Melakukan pengawasan terhadap kebijakan yang dibuat oleh perusahaan.
  • Memberikan amanat serta nasihat kepada jajaran direksi terkait dengan kepentingan perusahaan.
  • Membuat risalah rapat.
  • Membuat laporan dan memberi laporan tersebut kepada perusahaan yang berkaitan dengan kepemilikan saham milik sendiri dan/atau milik keluarga.
  • Memberikan laporan terkait dengan tugas pengawas yang sudah dilakukan selama menjabat jadi komisaris.
  • Menyelenggarakan RUPS, dalam kondisi tertentu.
  • Mempertanggungjawabkan kinerja perusahaan kepada para pemegang saham.

Wewenang Komisaris

  • Dapat melihat berkas atau dokumen serta memeriksa kas untuk kepentingan verifikasi perusahaan.
  • Masuk ke wilayah perkantoran atau wilayah perusahaan.
  • Meminta penjelasan kepada direksi atau pejabat lain terkait dengan tata kelola perusahaan yang ada di perusahaan.
  • Mengetahui apapun kebijakan serta tindakan yang dijalankan oleh direksi.
  • Mengangkat serta memberhentikan sekretaris dewan komisaris.
  • Menghadiri rapat direksi serta memberikan pandangan terkait dengan segala pembicaraan yang sedang dirapatkan direksi.

Baca Juga: Deretan Tugas dari MPR dan Tanggung Jawabnya


Klasifikasi menjadi Komisaris Independen

  • Harus mempunyai akhlak serta moral yang baik.
  • Memiliki integritas.
  • Cakap untuk melakukan perbuatan hukum.
  • Tidak mempunyai wewenang untuk mempertanggungjawabkan perencanaan, kepemimpinan, mengendalikan serta mengawasi perusahaan publik atau kegiatan emiten lainnya setidaknya 6 bulan terakhir.
  • Tidak memiliki saham di perusahaan terkait.
  • Tidak memiliki hubungan koneksi dengan jajaran anggota direksi, para dewan komisaris, serta para pemegang saham dari perusahaan terkait.
  • Tidak memiliki jaringan di perusahaan terkait.

Selama pengangkatan selama 5 (lima) tahun selama menjabat:

  • Tidak pernah dinyatakan sebagai seorang yang mengalami kepailitan.
  • Tidak pernah dinyatakan sebagai seseorang yang menyebabkan pailitnya suatu perusahaan.
  • Tidak pernah terkena tindak pidana hukum yang perbuatannya memang dinyatakan sebagai perbuatan yang melawan hukum.

Sedangkan syarat menjadi komisaris utusan hampir sama dengan syarat komisaris pada umumnya. Karena komisaris utusan hanya sekedar menggantikan anggota dewan komisaris lain yang memang sedang tidak berada di tempat.

Kisaran Gaji Komisaris

Gaji yang bisa didapatkan komisaris bisa mencapai belasan hingga ratusan juta, bahkan miliaran rupiah tergantung dari besar atau kecilnya perusahaan.

Skill untuk Menjadi Komisaris

Skill untuk Menjadi Komisaris

1. Mampu untuk Bekerja Keras

Tugas komisaris yang berkaitan dengan pengawasan tergolong suatu tugas yang sangat memerlukan perhatian khusus. Seorang komisaris harus memiliki kemampuan untuk bekerja sekuat tenaga dan pikiran dalam mengawasi perusahaan.

Mampu bekerja keras dalam mempertanggungjawabkan kepada pemegang saham, terkait pengawasannya sendiri yang bersangkutan dengan tata kelola perusahaan. Menyelesaikan permasalahan perusahaan dengan memberi nasihat kepada direksi.

Jika komisaris tidak mampu bekerja dengan baik, maka komisaris siap diganti oleh para pemegang saham

2. Memiliki Kemampuan Manajerial

Kemampuan manajerial terdiri dari beberapa bagian, di antaranya:

  • Kontrol Emosi

Seorang komisaris harus dapat mengontrol emosinya dengan baik. Permasalahan sudah tidak pasti tidak akan luput di setiap perusahaan. Komisaris sebagai penasihat harus dapat mengontrol emosinya jika terdapat permasalahan.

Mengontrol pikirannya, supaya dapat mencerna permasalahan yang terjadi dan memberi masukkan yang terbaik kepada direksi untuk menyelesaikan masalah perusahaan. Selalu berusaha menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin.

Jangan sampai komisaris justru terbawa emosi karena permasalahan yang ada di perusahaan.

  • Mengelola Waktu

Komisaris harus memiliki kemampuan dalam mengelola waktu. Berusaha untuk memanfaatkan waktu dalam menjalani segala kegiatan yang berkaitan dengan pengawasan terhadap perusahaan, agar waktu yang dijalani tidak terbuang sia-sia.

  • Mengelola Administrasi

Komisaris harus bisa mengelola administrasi dengan baik, terkait dengan perencanaan, serta susunan dalam mengawasi perusahaan.

3. Mampu Membaca Situasi

Komisaris harus mampu membaca situasi serta keadaan di perusahaan. Komisaris tidak boleh lengah terhadap apapun yang sedang dijalankan oleh direksi. Harus dapat mencari tahu segala informasi mengenai tata kelola perusahaan.

Pencarian informasi tersebut dapat membantu komisaris memahami keadaan serta situasi yang ada di perusahaan.

4. Berani Mengambil Tindakan

Dalam melaksanakan pengawasan seseorang atau anggota, komisaris harus berani mengambil suatu tindakan jika terjadi permasalahan di dalam perusahaan. Tindakan tersebut berkaitan dengan penyelesaian masalah dengan memberikan masukkan serta nasihat kepada direksi.

Berani bertindak jika direksi berbuat kesalahan yang dapat merugikan perusahaan. Tindakan tersebut harus dipikirkan dengan matang karena harus dipertanggungjawabkan kepada para pemegang saham.

5. Memiliki Kemampuan Komunikasi yang Baik

Komunikasi merupakan suatu proses untuk menyampaikan informasi, baik itu berupa pesan, gagasan , atau ide kepada pihak lainnya. Seorang komisaris harus bisa berkomunikasi dengan para pengelola perusahaan khususnya para direksi.

Komunikasi menjadi bagian penting bagi komisaris terutama komunikasi dengan para direksi. Hal tersebut karena komisaris harus mengetahui perkembangan dari perusahaan yang sedang dijalankan oleh direksi.

Kemampuan komunikasi bagi komisaris juga sangat penting dalam menyampaikan suatu keputusan kepada direksi. Komunikasi yang baik, dapat meminimalisir kesalah pahaman yang terjadi di perusahaan atau organisasi terkait.


Baca Juga: Tugas Bank Indonesia


Akhir Kata

Sebagai komisaris yang baik harus bisa benar-benar memiliki kemampuan manajemen yang sangat baik. Tanggung jawab komisaris merupakan hal yang sangat berat, sehingga komisaris yang ditentukan atau yang dipilih bukanlah orang sembarangan.