Daur Hidup Capung

SIPINTAR.NET – Capung merupakan salah satu jenis insecta atau serangga purba karena telah hidup sejak 300 juta tahun yang lalu. Seperti spesies insecta (serangga) lainnya Lebllula depressa atau tubuh capung terdiri dari 3 bagian, berupa kepala dengan mata besar, dada (thorax) dengan 4 sayap, serta 3 pasang kaki dan perut (abdomen) dengan 10 segmen.

Nah, perlu diketahui seperti yang telah saya jelaskan pada artikel sebelumnya, bahwa semua hewan di dunia ini akan mengalami daur hidup, bahkan dapat dikatakan semua makhluk hidup. Begitu juga yang terjadi pada jenis serangga capung ini, akan mengalami siklus daur hidup.

Capung juga termasuk hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Untuk lebih jelasnya tentang bagaimana siklus daur hidupnya, simak penjelasan berikut ini.

Tahapan Daur Hidup Capung

Daur Hidup Capung

Siklus daur hidup capung atau metamorfosis yang tidak sempurna ini diartikan sebagai bentuk perubahan dan juga ukuran yang hanya melalui 3 tahapan. Tiga tahapan tersebut berupa fase telur, fase nimfa, dan yang terakhir adalah fase capung dewasa (imago).

Untuk lebih lengkapnya tentang setiap tahapan dari daur hidup capung akan saya jelaskan secara rinci di bawah ini.

#1. Fase Telur

Siklus daur hidup capung yang pertama adalah berupa telur. Telur capung akan terjadi apabila capung jantan dan betina melakukan perkawinan dan spermatozoa dari capung jantan berhasil membuahi ovarium capung betina.

Untuk bentuk dari capung jantan dan betina dapat dibedakan dari bentuk ekornya. Jenis capung betina mempunyai ekor seperti gunting , sehingga ada 2 ujung yang lancip. Sedangkan untuk jenis capung jantan mempunyai ekor seperti ujung fountain pen.

Dalam proses perkawinan capung, jika kalian ingin mengetahui maka dapat melihat ada 2 jenis capung yang berdekatan. Nah dari situlah dapat dipastikan bahwa kedua capung tersebut sedang melakukan perkawinan.

Setelah perkawinan antara capung betina dan jantan berhasil, maka capung betina akan mengandung. Ketika telur capung sudah siap untuk dikeluarkan, capung betina akan meletakkan telur-telurnya di tempat yang sekiranya menjadi tempat tumbuh dan berkembang seperti tumbuhan air dan kolam.

Capung dalam satu kali masa pembuahan akan menghasilkan telur sekitar 100.000 telur.

#2. Fase Nimfa

Setelah masa telur terlewati, maka siklus daur hidup capung akan masuk ke fase kedua berupa fase nimfa. Nimfa akan mulai terbentuk ketika telur capung telah mencapai usia kurang lebih 1 hingga 2 minggu.

Pada fase ini telur capung akan menetas dan menjadi sebuah nimfa. Tempat yang biasa digunakan nimfa untuk tinggal adalah berada di dalam air, akan tetapi jika sudah dapat hidup di darat, maka nimfa akan melakukan pindah posisi.

Ketika nimfa berada di dalam air, mereka akan dapat bertahan hidup dan mencari makanan dari hewan lain sebagai sumber makanannya. Pada fase nimfa ini,makanannya adalah berupa berudu yang menjadi paling utama.

Dengan adanya proses makan, maka fase ini merupakan interaksi antar hewan, dimana nimfa capung menjadi pemangsanya. Kemampuan yang dimiliki nimfa capung untuk bertahan hidup, karena mempunyai kelebihan untuk bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

#3. Fase Capung Dewasa

Siklus daur hidup capung yang terakhir adalah berupa capung dewasa atau imago. Jenis capung dewasa yang telah dapat hidup di alam bebas, tentunya sudah berhasil dari proses pergantian kulit selama 8 hingga 12 kali untuk menjadi nimfa.

Selama berada di fase nimfa terdapat pergantian kulit dan perubahan bentuk yang dilalui oleh capung mulai dari kecil hingga dewasa. Untuk proses pergantian kulit pada capung membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 4 minggu hingga 4 tahun.

Lama waktu yang dibutuhkan untuk pergantian kulit capung tergantung dari kondisi lingkungan dan pertumbuhan serta perkembangan dari capung itu sendiri.

Cara Berkembang Biak Capung

Capung juga merupakan jenis insecta yang setia, sebab setelah melakukan perkawinan sang capung jantan akan selalu mengikuti capung betina kemanapun perginya. Ketika capung betina akan meletakkan telurnya, maka saat itulah saat yang paling berbahaya bagi keselamatan jiwanya.

Saat ia berkonsentrasi untuk mengeluarkan telur-telurnya, ia akan dapat kehilangan kewaspadaan dan menjadi sasaran predator seperti burung. Maka untuk melindunginya, sang capung jantan akan terbang diatasnya untuk melindungi.

Apabila telur-telur capung telah menetas dan menjadi tempayak (larva capung), maka ia akan hidup dan berkembang di dasar perairan hingga mengalami metamorfosis menjadi nimfa. Kemudian nifma akan keluar dari perairan menjadi capung dewasa (imago).

Capung dewasa sudah memiliki bentuk sayap yang sempurna dan siap untuk terbang serta mencari makan di alam bebas.

Pada umumnya, sebagian besar siklus daur hidup capung banyak dihabiskan pada fase nimfa, berada di bawah permukaan air. Nimfa akan menggunakan alat pernapasan berupa insang internal ketika berada di dalam air.

Ketika menjadi nimfa, capung tergolong hidup sebagai hewan karnivora yang terbilang ganas. Nimfa yang memiliki ukuran besar bahkan dapat memburu dan memangsa ikan dan burudu. Setelah menjadi dewasa maka ia hanya mampu bertahan hidup maksimal selama empat bulan saja.

Klasifikasi Capung

Untuk menambah lagi pengetahuan Anda selain dari siklus daur hidup capung, akan saya berikan juga klasifikasi capung atau taksonominya dalam ilmu biologi. Berikut ini klasifikasi atau taksonomi capung:

Kingdom:AnimaliaFilum:ArthropodaKelas:InsectaOrdo / Bangsa:OdonataFamili / Suku:LibellulidaeGenus / Marga:PantalaSpesies / Jenis:Pantala flavescens.

Nah, itulah sobat keterangan tentang klasifikasi capung atau taksonominya dalam ilmu biologi.

Morfologi Capung

Secara umumnya, capung memiliki mata dibagian kepala yang sangat besar dan hampir bulat sempurna. Jangkauan dari matanya dapat mencapai ke segala arah, sebab matanya dilengkapi dengan sistem mata majemuk.

Selain itu juga, capung mempunyai torak yang berukuran kecil dan memiliki dosel yang berbeda.

Tungkai yang dimiliki oleh capung sangatlah pendek. Tungkai tersebut berfungsi untuk menangkap dan menahan mangsanya agar tidak terlepas dan menjadi tumpuan ketika hinggap.

Pada bagian tungkai tersebut terdiri dari bagian trokanter dan femur yang kuat. Sedangkan ukuran sayap pada capung dewasa (imago) sekitar 2 hingga 17 cm, abdomennya berbentuk silindris, ada sekitar 4 ruas, ujung sayap yang runcing serta sedikit fleksibel.

Manfaat Capung Untuk Manusia

Perlu diketahui bahwa capung juga memiliki beberapa manfaat bagi manusia, beriku ini manfaat yang diberikan capung untuk manusia:

  • Capung dapat dimanfaatkan untuk memantau kualitas dari air yang ada di sekeliling hidup kita. Hal ini disebabkan nimfa capung tidak akan dapat hidup di dalam air yang telah tercemar ataupun berada di perairan yang tidak terdapat tumbuhannya.
  • Perubahan populasi capung dapat untuk menandai sebagai tahapan awal adanya pencemaran air, selain itu tanda yang lain berwujud kekeruhan air.
  • Nimfa capung akan memakan berbagai jenis binatang air, seperti jentik-jentik nyamuk yang dapat mengakibatkan penyakit malaria serta demam berdarah.

Akhir Kata

Nah, mungkin hanya itu saja informasi yang dapat saya berikan tentang daur hidup capung. Semoga dengan sedikit informasi ini dapat membantu dan juga menambah pengetahuan sobat semua.

Jika terdapat informasi yang kurang jelas atau kurang lengkap, mohon di maklumi sebab karena keterbatasan ilmu yang saya miliki. Jika ada masukannya, jangan ragu untuk disampaikan, hehe. Cukup sekian dan salam dari penulis.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”