Daur Hidup Kambing

SIPINTAR.NET – Kambing merupakan salah satu kelompok hewan yang termasuk kelompok mamalia yang sering di budidayakan oleh manusia untuk diambil berbagai manfaatnya. Setiap bagian dari hewan ini tidak ada yang terbuang kecuali tempat kotorannya saja.

Akan tetapi kotoran dari kambing juga banyak di manfaatkan para petani sebagai pupuk untuk menyuburkan tanah. Nah, tapi apakah sudah tau bagaimana cara siklus daur hidup kambing? Jika belum tau disini akan saya bahasa secara lengkap semua tentang seputar kambing.

Sebelum masuk dalam pembahasan tahapan daur hidup kambing perlu ketahui juga klasifikasi dari hewan ini.

Klasifikasi Kambing

Klasifikasi merupakan salah satu pengelompokkan atau dalam ilmu biologi sering disebut dengan taksonomi. Untuk klasifikasi atau taksonomi dari kambing adalah sebagai berikut:

Kingdom: Animalia Filum / Divisi: Vertebrata / Kelas: Mamalia Ordo / Bangsa: Artodactyla Famili / Suku: Bovidae Genus / Marga: Capra Spesies / Jenis: Capra Aegagrus

Karakteristik Kambing

Hewan mamalia berkaki empat ini menjadi primadona dalam bidang peternakan yang merupakan subspesies dari kambing liar hasil dari domestifikasi atau penjinakan. Ukuran tubuh kambing pun cukup besar namun tidak sebesar ukuran sapi, sedangkan untuk panjang dan beratnya tergantung pada jenisnya.

Kambing memiliki karakteristik berupa janggut yang terlihat jelas pada kambing dewasa, bentuk dahi yang cenderung cembung, memiliki tanduk, ekor yang menjulang ke atas, serta rambutnya yang kasar. kambing juga memiliki bentuk pupil yang mendatar dan sipit.

Sebagian jenis kambing juga ada yang memiliki glambir yang berjuntai sepasang pada bagian lehernya. Selain itu juga, suara yang dikeluarkan oleh kambing menjadi ciri khas tersendiri dari hewan ini.

Dalam sistem pengelompokkan hewan, selain dari memperlihatkan ciri-ciri hewan vertebrata, kambing juga termasuk dalam kelompok mamalia herbivora. Kambing memiliki perut yang terbagi atas 4 bagian untuk membantu pencernaannya menjadi lebih efesien.

Sedangkan untuk anak kambing yang baru lahir, pencernaannya berupa monogastrik (berperut satu)sama halnya dengan anak hewan lainnya yang baru lahir.

Penggolongan kambing juga dapat dilihat dari jumlah kukunya yang genap atau sering disebut sebagai Artiodoctyla. Perkembangan generatif pada kambing dapat memperlihatkan ciri-ciri mamalia, yaitu berupa melahirkan dan menyusui.

Jenis kambing betina hanya memiliki dua puting susu, sedangkan untuk anak kambing yang dilahirkan paling banyak adalah 2 ekor saja.

Kambing ketika sudah dewasa akan memiliki ukuran tubuh tergantung dari nutrisi ketika masih menyusui dan faktor genetiknya. Untuk jangka hidup seekor kambing pada umumnya adalah sekitar 15 hingga 18 tahun, sedangkan kambing liar dapat mencapai 12 hingga 22 tahun.

Tahapan Daur Hidup Kambing

Daur Hidup Kambing

Nah, setelah mengetahui klasifikasi atau taksonomi kambing dan juga karakteristiknya, selanjutnya masuk pada pembahasan utama kita berupa tahapan daur hidup kambing. Secara umum, kambing akan melewati 7 fase dalam siklus daur hidup.

Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut ini:

#1. Fase Anak Kambing

Tahap pertama dari siklus daur hidup kambing adalah berupa anak kambing. Akan tetapi untuk berat anakan kambing tidaklah semuanya sama, tergantung dari jenisnya.

Contoh dari jenis kambing etawa yang memiliki berat badan sekitar 3,3 kg, sedangkan untuk jenis kambing kacang memiliki berat sekitar 1,2 kg. Sama halnya dengan makhluk hidup lainnya, anak kambing ini dalam masa pertumbuhannya sangat tergantung kepada induknya.

Untuk sistem pencernaan anak kambing masih belum sempurna seutuhnya. Oleh sebab itu, untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya diperoleh dari susu dari sang induk.

#2. Fase Menyusui

Setelah melewati fase pertama, maka siklus daur hidup kambing akan masuk tahap kedua berupa fase menyusui.  Susu pertama yang dikeluarkan sang induk kambing dinamakan kolostrum, yang mempunyai khasiat sebagai antibodi untuk anak kambing.

Sang induk kambing akan menyusui anaknya hingga kurang lebih berusia 5 hingga 6 bulan. Salin itu juga, anak kambing yang umurnya masih kurang dari satu tahun mempunyai gigi yang masih belum sepenuhnya permanen.

Akan tetapi, pada fase kedua ini anak kambing telah memulai untuk mengunyah makanan sendiri, untuk merangsang perkembangan rumen. Pada fase juga induk kambing juga akan diperas susunya oleh para peternak, sebab banyak dikatakan bahwa susu kambing memiliki banyak khasiat.

#3. Fase Kambing Dewasa

Tahapan ketiga dari siklus daur hidup kambing adalah fase kambing mulai memasuki masa dewasa. Pada fase ini anak kambing sudah tidak lagi menyusu kepada induknya, dengan kata lain sudah dikatakan tahapan dewasa.

Pada fase ini juga ia sudah mulai mencoba untuk berbaur dengan lingkungan sekitarnya. Serta ia akan berinteraksi dengan kambing lainnya, bahkan juga dapat mencari status sosialnya.

Akan tetapi, berbagai spesies kambing liar umumnya hidup menyendiri atau soliter. Di dalam habitatnya, kambing betina yang paling tua akan memimpin dikelompoknya yang terdiri dari 5 hingga 20 ekor. Sedangkan untuk kambing jantan akan bertugas untuk menjaga kelompok tersebut.

Ciri-ciri kambing dewasa apabila mereka sudah memasuki usia dewasa ada 2 macam fase pubertas dan fase tubuh, berikut penjelasannya:

  • Fase Pubertas

Pada fase ini, organ reproduksi kambing telah siap dan telah muncul gejala-gejala kedewasaan, itulah tanda dari kambing sudah memasuki fase dewasa.

  • Fase Tubuh

Pada fase ini tubuh kambing dewasa telah mencapai bentuk proposional, untuk melakukan proses reproduksinya kepada kambing betina. Ciri pada fase ini adalah bentuk alat kelamin kambing telah sempurna dan mempunyai kaki yang sangat kuat.

#4. Fase Birahi

Tahapan keempat dalam siklus daur hidup kambing adalah fase birahi. Birahi yang dialami oleh kambing merupakan tanda bahwa sudah siapnya mental hewan ini untuk melakukan perkembang biakan.

Bagi jenis kambing betina dan jantan akan memperlihatkan perilaku keinginan sebagai tanda bagi lawan jenis untuk melakukan proses perkembang biakan.

Contohnya pada kambing betina akan memperlihatkan sikap menggerak-gerakkan ekornya di dekat kambing jantan. Sedangkan untuk kambing jantan, akan mengeluarkan kelenjar baru yang ada ditanduknya yang berguna untuk menarik perhatian si betina tersebut.

#5. Fase Perkawinan

Setelah kambing menunjukkan perilaku atau sikap diatas, untuk kambing jantan ataupun betina akan melakukan fase perkawinan yang sering disebut dengan estrus. Pada kondisi estrus ini akan terjadi sebuah ovulasi pada kambing betina.

Hewan ini juga termasuk kedalam polyestrus, yakni hewan yang dapat mengalami beberapa kali fase birahi dalam setahun. Hingga akhirnya dalam setahun kambing dapat melakukan beberapa kali fase perkawinan.

#6. Fase Kehamilan

Tahapan keenam dari siklus daur hidup kambing adalah fase kehamilan. Fase ini terjadi bagi kambing ternak, usia kehamilan dalam setahun mencapai 160 hingga 152 hari. Sedangkan untuk kambing liar masa kehamilannya mencapai 170 hari ketika masuk dalam fase kehamilan.

#7. Fase Melahirkan

Tahapan yang terakhir dari siklus daur hidup kambing adalah fase melahirkan dengan rata-rata jumlah anak sekali melahirkan sekitar 1 hingga 2 ekor. Untuk waktu yang dibutuhkan oleh kambing betina dalam fase ini sekitar 15 menit.

Pada fase ini, sang induk akan memakan ari-ari dari anak kambing yang telah dilahirkan.

Hal tersebut dilakukan oleh sang induk untuk mendapatkan nutrisi setelah melahirkan dan menjilati rambut anaknya hingga bersih. Perilaku membersihkan atau menjilati rambut anak kambing di dilakukan oleh sang betina agar tidak mengundang para predator pemangsa.

Tidak lama setelah proses tersebut, anak kambing akan mencoba berusaha berdiri untuk pertama kalinya dan mulai menyusu kepada sang induk.


Nah, mungkin hanya itu saja informasi yang dapat saya berikan tentang daur hidup kambing. Semoga dengan sedikit informasi ini dapat membantu dan memberikan sobat tambahan ilmu pengetahuan.

Jika terdapat kesalahan penulisan atau informasi yang kurang lengkap mohon di maklumi ya sobat. Jika terdapat masukan silahkan disampaikan, cukup sekian dan salam dari penulis.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”