Peninggalan Kerajaan Demak

SIPINTAR.NET – keberadaan tentang kerajaan pada zaman dulu dapat dibuktikan dengan adanya berbagai peninggalan sejarah dari kerajaan-kerajaan tersebut. Begitupun dengan keberadaan kerajaan Islam pertama di tanah Jawa yakni Kerajaan Demak yang dibuktikan dengan berbagai peninggalannya yang masih dapat sobat lihat saat ini, jika ingin mendalami tentang berbagai peninggalannya.

Berbagai peninggalan dari Kerajaan Demak sangatlah banyak, mulai dari yang sering kita lihat yaitu Masjid Agung Demak, macam-macam tiangnya, pintu bledek dan juga makam Sunan Kalijaga. Masjid dan Makam Sunan Kalijaga inilah yang sering dikunjungi oleh peziarah dari berbagai wilayah di Indonesia.

Nah, pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan sedikit keterangan tentang berbagai peninggalan dari Kerajaan Demak untuk sobat semua. Yuk langsung saja kita masuk ke dalam pembahasan utama.

1. Masjid Agung Demak

Peninggalan Kerajaan Demak yang pertama adalah Masjid Agung Demak yang berdiri sekitar tahun 1479 Masehi. Masjid ini masih tetap berdiri kokoh, sebab telah direnovasi beberapa kali dan menjadi pusat ajaran agama Islam pada masanya.

Masjid inilah yang menjadi awal mula pemikiran tentang akan berdirinya Kerajaan Demak Bintoro oleh para tokoh masa itu. Masjid Agung Demak ini berada di Desa Kauman, Kabupaten Demak Kota, Jawa Tengah yang bangunan arsitekturnya memadukan budaya Jawa Tengah dan budaya Islam.

Masjid Agung Demak ini kurang lebih berdiri diatas lahan seluas 31 x 31 Meter persegi, serta ada juga bangungan teras disampingnya yang berukuran 31 x 15 Meter dan panjang 35 x 3 Meter. Bangunan serambi masjid ini sengaja dibuat terbuka dan di bangunan masjidnya terdapat pilar yang berjumlah 128.

Terdapat 4 buah pilar penyangga utama yang dinamakan pilar guru, sedangkan total tiang bangunan masjid ini adalah 50 tiang. Tiang penyangga teras ada sekitar 28 dan ditambah lagi 16 tiang disekitarnya.

Masjid Agung Demak ini menggunakan bahan dasar kayu bundar degan berbagai macam lengkungan yang indah. Di bagian dalamnya juga menggunakan bahan kayu yang dipahat secara artistik dan sangat indah.

2. Pintu Bledek

Peninggalan Kesultanan atau Kerajaan Demak selanjutnya adalah pintu bledek yakni pintu yang dilengkapi dengan patung-patung yang dibuat sekitar tahun 1446 oleh Ki Ageng Selo. Menurut berbagai cerita yang beredar, pintu ini dibuat oleh Ki Ageng Selo dengan sambaran petir yang ditangkap beliau menggunakan kekuatan gaib di tengah sawah.

Pintu tersebut kemudian dibawa pulang dan di serahkan ke Raden Patah, selanjutnya pintu tersebut digunakan sebagai pintu utama untuk masuk ke Masjid Agung Demak. Pintu ini kondisinya sudah mulai agak rusak yang saat ini keberadaannya disimpan di Museum Masjid Agung Demak.

3. Bedug Dan Kentongan

Peninggalan bedug dan kentongan ini dulunya digunakan sebagai alat untuk memberikan isyarat masyarakat di sekitar masjid ketika sudah masuk waktu solat. Kedua benda peninggalan dari Kerajaan Demak ini ditemukan di Masjid Agung Demak dengan bentuk tapal kuda.

Benda ini memiliki filosofi jika diperiksa atau dipukuli, maka orang-orang disekitar masjid harus datang untuk berdoa. Bedug dan kentongan adalah benda uang dulunya digunakan oleh Kerajaan Demak dan masih dapat sobat temui hingga saat ini.

4. Soko Tatal Dan Soko Guru

Peninggalan Kerajaan Demak soko tatal dan soko guru merupakan tiang penyangga untuk Masjid Agung Demak yang sebelumnya sudah saya jelaskan dibagian pertama. Peninggalan ini dibuat dari bahan kayu dengan diameter 1 Meter dan totalnya ada 4 buah.

Semua tiang soko guru adalah buatan dari Sunan Kalijaga serta menurut cerita yang beredar, beliau hanya menyelesaikan 3 pilar. Pada saat itu,  Masjid Agung Demak telah dibangun serta sudah berada di tahap pemasangan atapnya.

Jadi, sebab waktu yang terburu-buru, Sunan Kalijaga kemudian mengumpulkan serutan atau kulit kayu dari pahatan 3 pilar guru yang tersisa. Akhirnya, sisa-sisa pahatan tersebut akan dijadikan soko guru ke empat dengan kekuatan spiritual yang dimiliki oleh Sunan Kalijaga.

Oleh sebab itulah soko guru disebut juga dengan soko tatal.

5. Situs Kolam Wudhu

Peninggalan situs kolam wudhu ini berada di halaman Masjid Agung Demak yang dulunya digunakan sebagai tempat wudhu para musyafir dan santri yang akan melakukan solat. Namun sekarang ini, kolam wudhu tersebut tidak lagi digunakan sebagai tempat wudhu ketika ingin melakukan solat.

8. Pawestren

Pada masa Kerajaan Demak, sudah bisa dikatakan bahwa faham ajaran agama Islam sudah cukup maju dan jamaah laki-laki dan perempuan telah dipisahkan. Nah, tempat solat jamaah perempuan inilah yang dinamakan pawestren.

Pawestren ini adalah bangunan dengan 8 tiang penyangga yang 4 tiang utamanya ditopang belandar balok bersusun tiga, lengkap dengan ukiran motif Majapahit. Motif ini diperkirakan dibuat sekitar tahun 1866 ketika masa Arya Purbaningrat.

9. Dampar Kencono

Peninggalan Kerajaan Majapahit selanjutnya adalah dampar kencono yang merupakan singgasana untuk para Sultan Demak yang kemudian digunakan mimbar khotbah. Namun pada saat ini mimbar tersebut tidak lagi digunakan dan disimpan di Museum Masjid Agung Demak agar terhidar dari kerusakan.

10. Mihrab

Mihrab adalah tempat untuk imam di Masjid Agung Demak yang di dalamnya terdapat gambar hewan bulus prasasti Condro Sengkolo. Prasasti ini memiliki arti “Sariro Sunyi Kiblating Gusti” yang dibuat pada tahun 1401 Saka atau 1479 Masehi.

Hal ini juga yang menjadi kesimpulan bahwa Kerajaan Demak telah mengenal Mihrab atau pengimaman yang berlukiskan hiasan tertentu yang merupakan akulturasi budaya Islam dan Jawa.

11. Makam Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga adalah salah satu dari ke sembilan Wali, biasanya dikenal dengan sebutan Walisongo yang berdakwah di sekitar wilayah Jawa. Beliau wafat pada tahun 1520 yang dikebumikan di Desa Kadilangu yang berdekatan dengan Kota Demak.

Makam Sunan Kalijaga pada saat ini menjadi salah satu wisata religi yang sering dikunjungi oleh para peziarah dari dalam negeri dan luar negeri.

12. Maksurah

Maksurah adalah ukiran kaligrafi ayat Al-qur’an yang biasanya digunakan sebagai interior dinding di Masjid Agung Demak. Peninggalan maksurah ini dibangun ketika masa pemerintahan Aryo Purbaningrat yang merupakan adipati Demak sekitar tahun 1866 yang menceritakan ke-Esaan Allah SWT.

13. Surya Majapahit

Peninggalan dari Kerajaan Demak selanjutnya adalah surya Majapahit yakni dekorasi gambar paling terkenal dari bentuk segi delapan dari masa Kerajaan Majapahit. Banyak para sejarawan yang berpendapat bahwa objek ini adalah simbol dari Kerajaan Majapahit, sedangkan matahari Majapahit yang terletak di Masjid Agung Demak dibuat pada tahun 1401 Masehi atau 1479 Masehi.

14. Piring Campa

Peninggalan selanjutnya adalah piring Campa yang merupakan piring porselen sebanyak 65 buah yang sekarang ini dipasang pada interior dinding Masjid Agung Demak. Tidak jauh dari namanya, piring ini adalah hadiah dari putri Campa yakni ibu dari Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak.

15. Soko Majapahit

Soko Majapahit atau pilar penyangga yang berjumlah 8 buah dan berada di serambi Masjid Agung Demak. Tiang ini adalah hadiah dari Prabu Brawijaya V yakni Raden Kertabumi yang diberikan kepada Raden Patah ketika menjadi Adipati Notoprojo di Glagahwangi Bintoro Demak pada tahun 1475 Masehi.


Nah, mungkin hanya itu saja ya sob informasi yang dapat saya berikan tentang berbagai peninggalan Kerajaan Demak beserta penjelasannya. Semoga dengan sedikit informasi yang saya berikan, semoga bisa menambah pengetahuan dan wawasan Anda.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”