Cara Budidaya Cacing Sutra Sederhana untuk Pemula

Siapa bilang jenis cacing yang bisa menguntungkan hanya cacing tanah? Cacing sutra juga punya nilai jual tinggi. Sebab banyak digunakan oleh para peternak ikan sebagai pakan agar ikan dapat tumbuh lebih baik berkat nutrisi hebat yang dikandung cacing sutra.

Salah satu alasan mengapa ayam, belut, hingga lobster hasil budidaya memiliki kualitas bagus adalah karena diberi pakan cacing sutra.

Apalagi jika dikembangbiakkan dengan media seperti lumpur, dijamin kandungan protein dan mineral cacing dengan nama lain Tubifex sp ini akan lebih kaya lagi.

Nah, seperti apa cara budidaya cacing sutra yang menguntungkan itu? Mari kita ulas prosesnya dari awal hingga panen.

1. Persiapan Kolam Budidaya

 

Hal pertama yang harus disiapkan untuk membudidayakan cacing sutra adalah kolam.

Jika Anda memiliki ternak lele atau ikan air tawar yang akan panen, maka bisa menggunakan lumpur yang mengendap di dasar kolam.

Karena mengandung alga mikro yang sangat penting untuk tumbuh kembang cacing ini, seperti Spirulina spLyngbya, dan Coelosphacrium sp.

Tapi Anda juga bisa membuatnya dengan mempersiapkan lumpur kualitas terbaik dengan pupuk kandang dan bekatul yang sudah difermentasi

  • Siapkan bak kultur untuk media budidaya.
  • Siapkan lumpur halus yang sudah dipilih dari lokasi terbaik, kemudian tiriskan lumpur maksimal 24 jam.
  • Campur lumpur dengan pupuk jenis kandang dan dedak padi atau biasa disebut bekatul. Perbandingannya 2 bagian untuk lumpur, satu bagian pupuk, dan ½ bagian dedak bekatul.
  • Masukkan campuran adonan lumpur ke dalam media hingga mencapai tinggi 15 cm.
  • Tambahkan larutan probiotik (campuran 200 ml larutan probiotik dengan 5 liter air), aduk rata dengan campuran lumpur di dalam media.
  • Masukkan air hingga menyisakan 10 cm dari permukaan campuran lumpur.
  • Diamkan maksimal 5 hari sebelum digunakan.

2. Persiapan Bibit Cacing Sutra

Tidak semua bibit cacing sutra bisa dipakai untuk budidaya, sehingga perlu persiapan bibit yang tepat.

Pertama yaitu memastikan gumpalan cacing sutra seperti helaian rambut dengan gerakan yang aktif.

Kemudian, pisahkan gumpalan aktif tadi ke dalam ember atau wadah yang sudah diisi dengan air bersih.

Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan potensi bibit. Selain itu juga untuk meminimalisir bakteri dan penyakit menggerogoti bibit yang aktif tersebut.

Pemisahan bibit dilakukan selama maksimal tiga hari, dengan kondisi air yang selalu bersih dan jumlahnya tidak terlalu banyak, dengan cara mengalirkan terus air bersih ke dalam wadah agar kadar oksigen yang ada di dalam air tetap mencukupi bagi tumbuh kembang bibit.

Untuk memaksimalkan oksigen di dalam air, Anda bisa menggunakan alat bantu berupa aerator yang dimasukkan ke dalam wadah. Ini akan sangat membantu bibit untuk tumbuh lebih baik tanpa cacat dan penyakit apapun.

a. Alat dan Bahan

Berikut adalah beberapa alat dan bahan yang harus Anda persiapkan untuk menunjang proses pembudidayaan cacing sutra agar lebih maksimal:

Alat:

  • Ember plastik.
  • Baskom untuk menampung air dan bibit.
  • Saringan plastic.
  • Pipa jenis paralon gunanya untuk mengeluarkan air berlebih dari dalam kolam budidaya.
  • Kolam pembudidayaan siap pakai.

Bahan:

  • Air kolam ikan lele yang siap dipanen.
  • Indukan dari cacing sutra yang akan dibudidayakan.

b. Pengendapan Air

Setelah persiapan kolam dilakukan, pengendapan sangat dibutuhkan untuk mendapatkan lumpur berkualitas dengan jumlah yang cukup.

Jika sudah lima hari diendapkan, Anda bisa membuang air pada bagian atas kolam hingga 10 sentimeter, sehingga lumpur bisa lebih terlihat.

Pengendapan air yang merupakan tahap yang cukup penting dalam budidaya cacing sutra ini bisa dilakukan dalam tiga putaran.

Artinya, setelah lima hari pertama Anda buang air di atas permukaan kolam, kemudian diamkan kembali lima hari, dan buang di atas kolam hingga didapatkan lumpur yang benar-benar siap dijadikan media budidaya cacing sutra.

3. Penebaran Benih Cacing Sutra

Setelah media budidaya siap untuk dipakai, saatnya untuk mempersiapkan benih cacing yang akan dipakai dalam budidaya.

Sebelumnya, Anda sudah memiliki benih yang dipelihara dalam wadah berair bersih kan?

Pindahkanlah benih tersebut ke dalam kolam dengan cara berikut ini:

  • Pastikan bibit tidak dipindahkan menggunakan tangan, karena suhu tangan berbeda dengan suhu air.
  • Pindahkan bibit menggunakan sendok atau jaring ikan kecil, lakukan dengan hati-hati agar benih tidak kaget saat dipindahkan.
  • Walaupun harus hati-hati tapi proses penebaran benih harus cepat dilakukan, sebab perbedaan suhu antara air bersih tempat pembibitan sebelumnya dengan udara luar dan suhu kolam berbeda, jika terlalu lama di suhu udara luar akan mengakibatkan cacing menjadi stres dan gagal untuk dibudidayakan.
  • Sebaiknya lakukan pemindahan benih pada pagi hari, ketika udara cerah dan suhu stabil di lingkungan sekitar kolam.

4. Pemeliharaan dan Perawatan

 

Untuk mendapatkan hasil panen terbaik dari cacing sutra, memang dibutuhkan pemeliharaan dan perawatan yang tepat.

Baik itu soal kondisi media budidaya maupun pemberian pakannya.

a. Kondisi Kolam

Anda harus memastikan debit air sesuai dengan kebutuhan budidaya, biasanya untuk cacing sutra dibutuhkan air hingga kedalaman 7 sentimeter.

Jika kurang, maka Anda harus menambahkannya agar proses tumbuh kembang cacing tidak terganggu akibat kekurangan air dan kandungan oksigen di dalam air tersebut.

Oksigen yang mengalir pada kolam juga harus dipastikan steril, dengan menggunakan selang yang bersih. Hal ini sangat penting untuk menghindari masuknya bahan kimia berbahaya yang dapat membuat cacing terkontaminasi dan sakit bahan mati.

b. Makanan

Jangan lupa untuk memberikan makanan rutin untuk cacing sutra Anda, utamakan pakan organic yang telah terfermentasi sehingga mudah dikonsumsi oleh cacing.

Selain itu, jenis pakan tersebut punya tekstur yang mudah dicerna dan kaya kandungan gizi yang tepat untuk pertumbuhan cacing sutra.

Ampas tahu dan kotoran ayam yang sudah difermentasi juga baik dijadikan pakan cacing, terutama hingga usia 12 hari usai dipindahkan dari kolam pembibitan.

Selanjutnya, Anda bisa memberikan pakan berupa fermentasi sawi yang sudah dihancurkan, untuk meningkatkan kualitas cacing saat masa panen tiba.

5. Pemanenan Cacing Sutra

 

Panen cacing sutra dilakukan pada minggu kedelapan setelah pemindahan bibit ke kolam budidaya.

Biasanya panen dilakukan di pagi hari atau sore hari, ciri-ciri cacing bisa dipanen salah satunya yaitu ketika lumpur kolam budidaya sudah sangat kental saat dipegang.

Untuk melakukan pemanenan cacing sutra, ikuti langkah berikut ini:

  1. Pindahkan lumpur yang berisi cacing ke dalam wadah terpisah, lalu isi wadah tersebut dengan air bersih hingga berjarak satu sentimeter di atas lumpur.
  2. Kemudian, tutup wadah sehingga menjadi gelap, diamkan selama dua jam.
  3. Setelah itu Anda bisa mengambil cacing yang mengambang di atas air dan dibersihkan.
  4. Langkah selanjutnya adalah memasukkan cacing hasil panen ke dalam wadah berisi air, diamkan selama maksimal 12 jam.
  5. Setelah itu cacing sutra pun siap untuk dijual dan dikemas sesuai permintaan konsumen.

Menjadikan cacing sutra sebagai bisnis memang butuh ketelatenan dalam proses budidayanya. Anda bisa melakukannya dengan menggunakan cara budidaya cacing sutra yang tepat seperti langkah di atas.

Sudah banyak pebisnis yang berhasil mengembangkan usaha ini dan jadi produsen untuk para peternak ikan dan sejenisnya. Sekarang, saatnya Anda yang berhasil dan jadi pebisnis cacing sutra.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”