Cara Budidaya Ikan Gurame dari Awal Sampai Panen

Ikan Gurame atau Ikan Gurami (Osphronemus gouramy Lac) adalah jenis ikan air tawar yang populer sebagai ikan konsumsi di Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Selain itu, di negara-negara lainnya, Ikan Gurame juga sering dijadikan peliharaan di dalam akuarium.

Ikan Gurame berukuran lebar dan pipih, dengan panjang tubuh 2 – 2,1 kali dari tinggi tubuh. Sedangkan, panjang seekor Ikan Gurame bisa mencapai 1 meter.

Ikan Gurame muda memiliki moncong runcing dan tubuhnya belang yang akan memudar saat beranjak dewasa.

Daging Ikan Gurame terkenal padat, durinya besar-besar, serta rasanya enak dan gurih. Tak heran jika Ikan Gurame biasa dijadikan menu spesial di warung makan yang menjualnya.

Oleh sebab itu, harga Ikan Gurame pun terbilang mahal jika dibanding dengan ikan lainnya.

Awalnya Ikan Gurame menyebar di pulau-pulau Sunda Besar atau yang kini menjadi pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan pada zaman prasejarah.

Habitat aslinya berada di sungai-sungai, rawa, kolam, air payau, dan lebih menyukai habitat yang banyak tumbuhan.

Permintaan Ikan Gurame di pasaran lokal terbilang potensial. Hal tersebut dikarenakan Ikan Gurame digemari banyak orang, terutama di pulau Sumatera, Jawa, Madura, dan Sulawesi. Harganya yang stabil dan relatif tinggi juga menjadi keuntungan untuk membudidayakannya.

Bagi Anda yang tertarik untuk membudidayakan Ikan Gurame, Anda bisa menyimak ulasan singkat berikut tentang cara-cara budidaya Ikan Gurame.

1. Jenis Ikan Gurame

 

Sebelum Anda mulai membudidayakan Ikan Gurame, alangkah lebih baik jika Anda mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis Ikan Gurame.

Ada beberapa jenis Ikan Gurame yang biasa dibudidayakan di Indonesia.

Beberapa jenisnya diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Gurame Soang, yakni jenis Ikan Gurame yang banyak dijumpai di pasaran dan dijadikan sajian di rumah makan. Beratnya sekitar 700 gram hingga 1,2 kilogram saat berusia sekitar 12 bulan.
  • Gurame Jepang, jenis Ikan Gurame tersebut sangat dikenal di daerah Jawa Tengah, seperti Magelang dan Purwokerto. Mirip seperti Gurame Soang, jenis ini juga banyak ditemui di pasaran dengan bobot sekitar 3 – 4 kilogram per ekornya.
  • Gurame Porselin, memiliki warna kulit agak merah muda dan keperakan, Jenis Ikan Gurame tersebut ukurannya cenderung lebih kecil. Rata-rata beratnya sekitar 1,5 kilogram hingga 2 kilogram pada masa panen.
  • Gurame Kapas, sesuai dengan namanya, Ikan Gurame kapas memiliki warna putih dengan sisik yang lebih keras.
  • Seperti halnya Gurame Porselin, beratnya pun agak ringan yakni maksimal sekitar 1,5 kilogram saja.
  • Gurame Bastar, jenis Ikan Gurame tersebut mempunyai warna abu-abu dan mampu tumbuh besar dengan bobot antara 6 kilogram hingga 9 kilogram. Sayangnya produktivitas telurnya rendah serta jarang dijadikan konsumsi.
  • Gurame Pakis, warna jenis Ikan Gurame tersebut adalah merah muda dan cenderung keemasan. Umumnya sering dijumpai pada sajian Gurame besar goreng kering. Bobot maksimalnya adalah sekitar 1,5 kilogram.

2. Lokasi Budidaya Ikan Gurame

 

Ikan Gurame memang bisa hidup di berbagai tempat, namun untuk mendapatkan hasil yang optimal sebaiknya Anda mengetahui lokasi budidaya yang tepat.

Lokasi budidaya Ikan Gurame setidaknya harus memenuhi beberapa kriteria.

Diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Ketinggian lokasi idealnya antara 50 – 800 mdpl, dan akan lebih optimal jika berada pada ketinggian 800 mdpl.
  2. Kualitas air harus bersih, cukup melimpah, tidak terlalu keruh, dan tidak tercemar bahan beracun atau limbah pabrik.
  3. Suhu air berkisar antara 24 – 30 °C.
  4. Nilai derajat keasaman atau kadar pH air berkisar antara 7 – 8.
  5. Kandungan oksigen terlarut minimal adalah 2 mg/L.

3. Pemilihan Benih Ikan Gurame

 

Langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah memilih benih Ikan Gurame. Indukan Ikan Gurame yang siap untuk dipijahkan biasanya berumur sekitar 3 – 7 tahun.

Untuk membedakan indukan jantan dan betina, Anda dapat mengamati ciri-cirinya sebagai berikut.

1. Induk Ikan Gurame betina

  1. Tidak memiliki tonjolan di dahi.
  2. Tubuhnya cenderung berwarna terang.
  3. Warna pada bagian dasar sirip dada gelap atau kehitaman.
  4. Ukuran perut membulat.
  5. Badan berukuran relatif panjang.

2. Induk Ikan Gurame jantan

  1. Memiliki tonjolan di dahi.
  2. Tubuhnya cenderung berwarna gelap dan agak pucat.
  3. Gerakannya lebih lincah.
  4. Perut berada di dekat anus.

Setelah mengetahui perbedaan antara indukan Ikan Gurame betina dan jantan tersebut. Anda juga perlu mengetahui ciri-ciri Ikan Gurame yang sudah matang dan siap dipijahkan.

Ada beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh Ikan Gurame tersebut, diantaranya yaitu berikut ini:

  1. Perut membesar ke arah belakang.
  2. Perut juga terasa lebih lembek jika diraba.
  3. Anus tampak terlihat putih dan kemerahan.

Itulah beberapa ciri-ciri indukan Ikan Gurame yang bisa Anda budidayakan melalui pembenihan mandiri.

Sedangkan jika Anda hanya ingin melakukan pembesaran saja dengan membeli benih, maka sebaiknya pilihlah benih Ikan Gurame dengan ciri-ciri berikut:

  1. Ikan Gurame sehat dan tidak ditemukan adanya cacat atau penyakit.
  2. Memiliki berat kurang lebih 100 gram.
  3. Benih berukuran lebih dari 2 cm.
  4. Berumur lebih dari 1 tahun.
  5. Gerakannya lincah.
  6. Carilah benih Ikan Gurame yang lokasinya tidak jauh dari kolam budidaya.

Ukuran benih Ikan Gurame memang sangat variatif, bisa dikatakan semakin besar ukurannya maka harganya akan semakin mahal.

Untuk mengetahui kisaran harga benih Ikan Gurame yang beredar di pasaran atau penjual benih, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Harga benih ukuran 2 – 3 cm kisaran Rp135 per ekor.
  2. Harga benih ukuran 3 – 4 cm kisaran Rp150 per ekor.
  3. Harga benih ukuran 4 – 6 cm kisaran Rp200 per ekor.
  4. Harga benih ukuran 5 – 7 cm kisaran Rp300 per ekor.
  5. Harga benih ukuran jempol tangan orang dewasa kisaran Rp500 per ekor.

4. Pemijahan

 

Proses budidaya Ikan Gurame selanjutnya adalah melakukan pemijahan, hal ini hanya berlaku jika Anda melakukan pembenihan mandiri.

Namun jika Anda hanya melakukan proses pembesaran saja, Anda bisa langsung beralih ke tahapan pembesaran Ikan Gurame.

Untuk melakukan proses pemijahan atau mengawinkan indukan Ikan Gurame jantan dan betina, ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan.

Antara lain yaitu sebagai berikut:

  1. Masukan indukan Ikan Gurame yang sudah dipilih dan diseleksi sesuai kriteria ke dalam kolam pemijahan.
  2. Isilah kolam pemijahan tersebut dengan Ikan Gurame indukan jantan dan betina berbanding 1:3.
  3. Secara alami, indukan Ikan Gurame jantan akan membuat sarang menggunakan material di dalam kolam, pembuatan sarang biasanya berlangsung selama 15 hari.
  4. Setelah sarang siap, indukan Ikan Gurame jantan dan betina akan mulai melakukan pemijahan di sarang yang telah dibuat.
  5. Setelah proses pemijahan selesai, indukan Ikan Gurame betina akan menutup lubang sarang dengan ijuk atau rerumputan kering.
  6. Indukan Ikan Gurame betina nantinya akan menjaga telurnya dengan mengibaskan siripnya ke arah sarang tersebut.

Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kadar oksigen yang larut di air dan membantu menetaskan telurnya.

Indukan Ikan Gurame jantan akan mulai lagi membuat sarang untuk selanjutnya melakukan pemijahan dengan betina lainnya

5. Penanganan Telur Ikan Gurame

 

Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan setelah melakukan pemijahan adalah melakukan penanganan telur Ikan Gurame.

Biasanya telur yang siap untuk ditetaskan baunya amis dan terdapat minyak di atas sarangnya.

Langkah penanganan telurnya yaitu:

  1. Ambil sarang yang berisi telur yang siap dan ingin ditetaskan pada ember berisi air.
  2. Bersihkan telur yang tersisa dengan menggunakan scoop net atau serok.
  3. Pisahkan antara telur dan sarangnya, lalu masukkan ke dalam ember yang berbeda.
  4. Cucilah telur hingga bersih.
  5. Setelah benar-benar bersih, masukkan telur ke dalam bak penetasan yang telah terlebih dahulu dipasangi filter dan heater.

Setelah itu, pada hari ke 2 – 3 setelah masa pemijahan telur akan menetas.

Oleh sebab itu sebaiknya pastikan air pada bak penetasan bersih dan memiliki kadar suhu stabil, yaitu antara 27 – 28 °C. Lalu biarkan benih pada bak penetasan hingga mencapai umur 10 hari.

6. Pendederan

 

Pendederan sebaiknya dilakukan pada bak atau kolam berukuran 2,5 m x 4,5 m, kemudian isilah bak tersebut dengan pakan alami Ikan Gurame.

Anda dapat mulai memindahkan benih Ikan Gurame dari bak penetasan untuk didederkan setelah umur benih mencapai 11 hari.

Perlu Anda ingat, pendederan harus dilakukan saat kolam pendederan telah siap terlebih dahulu.

Kemudian setelah semua benih berada di kolam pendederan, biarkanlah selama kurang lebih 14 hari dan jangan lupa untuk memberikannya pakan Ikan Gurame alami.

7. Pembuatan Kolam Budidaya

 

Kolam untuk budidaya Ikan Gurame biasanya berukuran 7 m x 10 m x 1 m untuk rasio panjang, lebar, dan tinggi.

Namun bisa juga Anda sesuaikan berdasarkan ketersediaan lahan dan jumlah ikan yang akan dibudidayakan.

Ada beberapa jenis kolam untuk budidaya:

1. Kolam Semen

Jenis kolam budidaya Ikan Gurame yang pertama adalah kolam semen atau permanen. Kolam semen relatif awet dan tahan lama, namun pembuatannya cukup memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Berikut cara-cara untuk membuatnya:

  1. Buatlah kolam dengan menggunakan adonan bangunan atau semen sesuai dengan dimensi ukuran kolam yang akan dibuat.
  2. Jangan lupa buatlah sistem pengairan kolam yang baik.
  3. Setelah kolam kering dan jadi, gosokkan daun pepaya di bagian dalam kolam.
  4. Kemudian isilah dengan taburan 2 kg garam selama 2 minggu, untuk mempercepat pertumbuhan lumut dan menghilangkan bau semen.
  5. Diamkan selama tiga hari.
  6. Setelah itu, aliri kolam dengan air.
  7. Setelah itu benih baru siap untuk ditebarkan.

2. Kolam Tanah

Kolam tanah meskipun tidak terlalu awet dan tahan lama, namun relatif tidak memerlukan waktu dan biaya lebih.

Jika Anda memilih kolam tanah sebagai media budidaya, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk membuatnya, yaitu:

  1. Pertama, pastikan tekstur tanah liat atau lempung berpasir dan tidak porous, agar mampu menahan massa air yang besar.
  2. Kemiringan tanah sebisa mungkin berkisar antara 3 – 5 persen untuk memudahkan pengairan/
  3. Selanjutnya Anda perlu menggali terlebih dahulu sesuai dengan dimensi kolam yang akan dibuat, kedalaman dibuat sekitar 100 – 120 cm.
  4. Buatlah sistem pengairan kolam yang baik.
  5. Berikan dolomit atau kapur gamping untuk membunuh organisme dan penyakit.
  6. Diamkan selama tiga hari.
  7. Setelah itu, aliri kolam dengan air.
  8. Benih bisa dipindahkan ke kolam.

3. Kolam Terpal

Kolam terpal bisa dipilih untuk menyiasati keterbatasan lahan dan kelangkaan air.

Perawatan kolam terpal juga terbilang praktis karena saat budidaya selesai dilakukan, Anda dapat membongkarnya, sehingga lahan bisa digunakan untuk keperluan lainnya.

Cara pembuatan kolam terpal diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Gali tanah sesuai ukuran kolam yang diinginkan atau menyesuaikan dengan ukuran terpal yang ada.
  2. Siapkan pula terpal yang akan digunakan.
  3. Buatlah tanggul atau bedengan di sekitar kolam menggunakan tanah galian.
  4. Buatlah sistem pengairan kolam yang baik.
  5. Taburkan sekam padi di dasar kolam dengan ketebalan sekitar 10 – 15 cm.
  6. Pasanglah terpal dengan rapi pada kolam tersebut lalu timbun ujung terpal dengan menggunakan tanah.
  7. Terakhir, cucilah kolam dengan menggunakan sabun hingga bersih.
  8. Keringkan kolam terpal selama kurang lebih 3 hari sampai benar-benar kering.
  9. Setelah itu, aliri kolam dengan air.
  10. Benih siap dipindahkan ke kolam.

8. Pembesaran Ikan Gurame

 

Pembesaran Ikan Gurame dapat dilakukan dengan memindahkan benih dari kolam pendederan ke kolam utama yang telah Anda buat sebelumnya.

Alat yang diperlukan saat memindahkan benih adalah scoop net atau wadah berisi air.

Cara pemindahannya yaitu:

  1. Keluarkan air dari bak atau kolam pendederan sedikit demi sedikit.
  2. Tangkaplah benih Ikan Gurame menggunakan scoop net dengan hati-hati.
  3. Simpan benih Ikan Gurame ke dalam wadah, setelah itu barulah masukan benih ke kolam utama.
  4. Pemindahan benih sebaiknya dilakukan antara pukul 07.00 – 09.00 di pagi hari.

Setelah semua benih dipindahkan ke kolam utama atau kolam pembesaran, tugas Anda selanjutnya adalah melakukan perawatan Ikan Gurame.

Hal tersebut bertujuan agar Ikan Gurame bisa tumbuh optimal.

Beberapa hal yang bisa dilakukan selama perawatan, yaitu:

  1. Jika Anda mendapati benih Ikan Gurame yang terserang penyakit, segera pisahkan benih tersebut dari kolam pembesaran, lalu rendamlah benih Ikan Gurame tersebut dengan 20 mg/L air garam dapur selama kurang lebih satu jam hingga membaik.
  2. Masukkan eceng gondok untuk mengurangi panas terik sinar matahari. Sebab sinar matahari akan berpengaruh terhadap suhu air yang penting dalam budidaya Ikan Gurame. Selain itu, eceng gondok juga bisa dijadikan rumah maupun sarang ikan.
  3. Selain eceng gondok, Anda juga sebaiknya menanam pohon di sekitar kolam pembesaran yang juga berfungsi sebagai filter sinar matahari. Namun, pohon tersebut jangan sampai menutupi kolam agar kelembabannya tidak terlalu tinggi.
  4. Bersihkan kolam pembesaran Ikan Gurame secara rutin dan berkala. Umumnya teknik yang digunakan adalah penyiponan atau shift pond. Penyiponan dilakukan dengan menyedot dan membuang kotoran atau sisa pakan pada kolam pembesaran.
  5. Jagalah kadar keasaman atau tingkat pH air. Keasaman biasanya disebabkan karena adanya sisa kotoran, hasil respirasi ikan atau mikroalga, dan tambahan air hujan. Untuk menjaga keasaman berikanlah kapur atau dolomit pada kolam utama.
  6. Berikanlah pakan yang padat nutrisi secara teratur. Sebaiknya pakan mengandung protein nabati dan hewani, karena Ikan Gurame adalah jenis hewan omnivora.

Beberapa pakan yang bisa diberikan selama masa pembesaran Ikan Gurame yaitu:

1. Pada fase larva, Ikan Gurame sebaiknya diberikan pakan alami berupa cacing sutera, rotifera, dan infusoria

2. Setelah berumur beberapa hari atau dalam keadaan benih, Ikan Gurame lebih menyukai larva insecta, crustacea, dan zooplankton.

3. Setelah berumur beberapa bulan, barulah pakan Ikan Gurame dapat diganti dengan tumbuhan air lunak, dedaunan seperti daun talas, daun pepaya, daun singkong, daun lamtoro, dan lainnya.

Pakan tambahan juga bisa diberikan kepada Ikan Gurame, seperti pur atau dedak, ampas tahu, atau bungkil kedelai. Sementara itu, pakan alternatif berupa rayap juga bisa diberikan kepada Ikan Gurame muda atau indukan.

9. Panen

 

Langkah terakhir dalam budidaya Ikan Gurame adalah panen. Umumnya panen dilakukan setelah Ikan Gurame berumur 10 – 12 bulan.

Ikan Gurame pada umur tersebut biasanya akan memiliki bobot sebesar 800 gr hingga 1 kg per ekor.

Cara melakukan panen yaitu:

  1. Panen sebaiknya dilakukan saat pagi atau sore hari, agar ikan tidak stres.
  2. Surutkan sedikit demi sedikit air kolam.
  3. Hindari cara penangkapan ikan yang dapat menyebabkan luka atau cacat.
  4. Pindahkan ikan yang telah ditangkap ke dalam drum atau wadah yang berisi air, untuk selanjutnya bisa dijual ke pasar, distributor, atau konsumen akhir.

Demikian panduan budidaya Ikan Gurame yang bisa Anda lakukan. Ikan yang menjadi favorit masyarakat Indonesia tersebut memang memiliki harga jual tinggi dan relatif stabil.

Maka dari itu, cobalah untuk menangkap potensi dan meraih keuntungan dari hasil budidaya.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”