Cara Budidaya Udang Windu

Bagaimana cara budidaya udang windu yang benar agar mendapatkan hasil panen yang maksimal?

Berbisnis produk hasil budidaya perairan memang sangat menjanjikan, terlebih jika komoditi tersebut sagat diminati oleh pasar baik di dalam maupun luar negeri, seperti misalnya udang windu, udang lobster, dan kepiting.

Namun banyak di antara para pelaku bisnis budidaya udang windu yang mendapatkan hasil yang kurang maksimal dalam mengolah dan menjalankan bisnisnya.

Salah satu penyebabnya adalah minimnya persiapan dalam membudidayakan udang windu.

Jika dibandingkan dengan udang vaname, udang windu memiliki pasar yang lebih luas, karena selain ukuran udangnya yang lebih besar, udang windu juga kerap dibudidayakan karena daya tahan tubuhnya lebih kuat dibanding udang jenis lain.

Bayangkan saja, 1 ekor udang windu dapat memiliki bobot hingga 7-8 ons! Sungguh menggiurkan bukan?

Namun kendalanya adalah, udang windu memiliki waktu panen yang lebih lama dibandingkan dengan udang jenis lain.

Hal ini membuat beberapa pembudidaya beralih dari membudidayakan udang windu ke budidaya komoditi lain seperti udang vaname, udang jerbung, atau udang galah.

Nah, sebenarnya, budidaya udang windu tidaklah sesulit itu.

Jika Anda ingin sukses dalam membudidayakan udang, jenis apapun itu, yang kita butuhkan hanyalah ketelatenan dan kesabaran. Tak kalah pentingnya juga mempelajari bagaimana kebiasaan dan habitat udang tersebut di alam aslinya.

Apabila kita tidak memiliki informasi yang cukup dalam membudidayakan udang windu, maka akan ada banyak kendala yang kita hadapi. Malah, kalau kita tidak bisa mencarikan solusinya, bisa-bisa yang terjadi adalah gagal panen.

Ada beberapa tips penting bagi Anda yang tertarik untuk membudidayakan udang windu agar bisa panen secara berkelanjutan.

Mulai dari persiapan lokasi tambak, pemilihan dan penyebaran bibit, proses pembesaran termasuk pemberian pakan, antisipasi penyakit, dan proses panen.

1. Pemilihan Tempat Budidaya Udang Windu

 

Pada dasarnya, sebelum memulai untuk mempersiapkan lahan, kita harus mengenal habitat dan kelakuan udang windu terlebih dahulu. Udang windu berkembang biak dalam kondisi air payau, maka lokasi yang paling cocok untuk membudidayakan udang windu adalah di dekat pantai.

Mengapa di dekat pantai?

Karena umumnya di lokasi tersebut memiliki sumber daya air payau yang melimpah sehingga tidak menyulitkan kita untuk membangun saluran air menuju ke dalam tambak. Efeknya, suplai air yang masuk dan keluar dari tambak dapat terjadi secara teratur seperti di alam.

Suhu air yang cocok untuk budidaya udang windu berkisar antara 25-29°C, dengan kadar pH 7 hingga 8, dan kadar kandungan garam antara 10-25 ppm. Lokasi dekat pantai sangat menjanjikan untuk membentuk kondisi tersebut.

2. Persiapan Pembuatan Tambak

 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa proses pembudidayaan udang windu haruslah dibuat senatural mungkin, agar udang windu dapat berkembang layaknya di habitat aslinya.

Untuk itu, kita haruslah membuat tambak yang memiliki kanal air untuk masuk dan keluar, guna memastikan kualitas air dalam tambak tetap optimal.

Tips bagi Anda yang ingin membudidayakan udang windu secara optimal, buatlah tiga buah tambak yang berbeda tinggi secara bersebelahan, dan buat satu buah kanal di tambak yang paling tinggi dan satu buah kanal keluar pada tambak yang paling rendah.

Kemudian, buatlah pintu air antara tambak 1 ke tambak 2, dan tambak 2 ke tambak 3. Ini akan mempermudah kita dalam mengatur sirkulasi air di dalam tambak.

Ketiga tambak tersebut nantinya akan digunakan untuk memilah ukuran udang dalam proses pembesarannya. Yang satu untuk glondongan, yang satu untuk pendederan, dan yang satunya untuk pembesaran.

Dengan begitu, kita dapat membesarkan udang windu secara terus-menerus dan berkelanjutan.

3. Pemilihan Bibit Udang Windu

 

Nah, dalam pemilihan bibit, kita juga diharuskan untuk mempelajari kebiasaan udang di habitat aslinya.

Di alam, udang memiliki kebiasaan berenang melawan arus dan selalu bergerak bebas.

Jangan lupa untuk memastikan bibit tidak memiliki cacat fisik. Bibit yang sehat akan menghasilkan udang yang berkualitas pula.

4. Proses Penebaran Bibit

 

 

Tahap selanjutnya yaitu penebaran bibit. Setelah kita mendapatkan bibit unggul yang sesuai kriteria, kita harus melakukan proses aklimitasi terlebih dahulu kepada bibit udang tersebut, tujuannya agar udang tidak stres dan mati.

Caranya cukup mudah, diamkan bibit udang di dalam wadahnya dengan dimasukkan ke dalam tambak untuk proses penyesuaian dan adaptasi terhadap suhu air tambak.

Tidak perlu terlalu lama, cukup 15-20 menit saja. Setelah itu, mulailah untuk melepas bibit ke dalam tambak pendederan secara perlahan.

Di dalam tambak ini, bibit udang akan dirawat untuk proses pembesaran sementara sampai ukurannya kira-kira cukup untuk dipindahkan ke tambak pembesaran yang selanjutnya.

5. Proses Persiapan Pembesaran Udang Windu

 

Sebaiknya persiapan untuk tambak pembesaran dilakukan jauh-jauh hari sebelum bibit udang mulai besar. Karena untuk mempersiapkan tambak pembesaran, dibutuhkan waktu yang cukup lama juga.

Untuk proses persiapannya, pertama kita harus mengosongkan tambak untuk dikeringkan terlebih dahulu. Setelah itu, tebarkan pupuk urea dan pupuk kompos di sekitar tambak untuk merangsang pertumbuhan lumut dan plankton sebagai pakan alami bagi udang.

Untuk proses ini, ada 2 metode yang bisa kita lakukan. Yaitu dengan menebarkan pupuk secara merata dan diberi air dengan ketinggian kurang-lebih 5 cm, atau dengan memasukkan pupuk ke dalam beberapa buah karung yang diikat kemudian ditaruh di beberapa titik di dalam tambak secara merata dan beri air dengan volume yang sama.

Untuk kuantitas pupuknya, baik itu dengan metode pertama maupun kedua, jumlah pupuk yang digunakan tetap sama, yaitu 75 kg per hektar.

Setelah memberi pupuk dan air, biarkan selama 1 minggu. Apabila tambak sudah mulai ditumbuhi lumut, maka tambak sudah siap untuk proses pembesaran. Pada tahap ini, kita boleh menambahkan pupuk untuk hasil yang lebih maksimal.

a. Pemberian Pakan dan Nutrisi

 

Hal yang paling mempengaruhi ukuran udang nantinya saat dipanen adalah kualitas pakan yang diberikan selama proses pembesaran.

Memang, secara alami, udang windu akan memakan plankton dan lumut yang telah tersedia di dalam tambak. Namun pemberian pakan dan nutrisi tambahan juga sangat diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan udang.

Banyak produk pakan udang bernutrisi yang tersedia di pasaran. Selain itu, kita juga bisa membuat pakan udang sendiri, yaitu dengan menggunakan kepala udang yang digiling halus atau ikan yang diiris kecil-kecil.

Pemberian nutrisi serta pakan udang berkualitas secara teratur dua kali sehari yaitu pagi dan sore dapat merangsang pertumbuhan udang windu dengan cepat dan sehat.

Di samping itu, pemberian pakan juga dapat menghindari udang windu dari memakan udang lain, karena udang windu memiliki sifat kanibalisme.

6. Antisipasi Terhadap Hama Dan Penyakit

 

Meskipun mudah, pembudidayaan udang windu bukan berarti tanpa risiko. Tentunya peluang serangan hama dan penyakit tetap ada. Maka dari itu, pemberian nutrisi pada udang juga dapat meminimalisir timbulnya penyakit pada udang.

Namun apabila udang windu telah terserang penyakit, maka harus dilakukan pemulihan. Penyakit pada udang windu dapat disebabkan oleh virus, bakteri, maupun jamur. Untuk mengatasi ini, lakukan karantina terhadap udang yang terinfeksi dan berikan antibiotik atau anti-jamur.

Penyebab lain pada udang adalah pH air yang terlalu tinggi /terlalu rendah atau minimnya kadar oksigen terlarut di dalam tambak, untuk kasus ini, cukup lakukan pergantian air dengan debit yang lebih besar.

Selain penyakit, gangguan hama juga dapat menyebabkan terjadinya gagal panen. Yang dapat menjadi hama dalam tambak udang adalah ikan pemakan udang, lumut yang tumbuh terlalu banyak, atau burung yang memangsa udang.

a. Mengatasi hama burung

Burung memang dapat menjadi hama yang sangat menyebalkan karena suka memangsa udang. Untuk mengatasi hama burung yang amat mengganggu, kita harus membuat jaring di atas tambak agar burung tak dapat masuk.

b. Mengatasi hama lumut

Lumut memang dapat menjadi pakan alami bagi udang, namun apabila pertumbuhannya terlalu lebat justru dapat mengganggu keseimbangan ekosistem tambak.

Untuk itu, lakukan pembuangan lumut, bisa dengan menggunakan sifon atau langsung turun ke dalam tambak dan bersihkan lumutnya.

c. Mengatasi hama ikan

Untuk golongan hama ikan, ada dua tipe yang dapat mengganggu kelangsungan pertumbuhan udang windu, yaitu ikan pesaing dan ikan pemangsa.

Ikan pesaing adalah jenis ikan yang ikut memakan makanan yang diperuntukkan untuk udang, sedangkan ikan pemangsa adalah tipe ikan yang dapat memakan udang itu sendiri. Keduanya dapat merugikan.

Apabila memungkinkan, kita dapat memberantas hama ini dengan cara memindahkan udang windu ke tempat penampungan sementara dan menguras kolam, namun apabila tidak memungkinkan, kita dapat menggunakan cara kimiawi.

Pembahasan lebih lanjut mengenai penyakit dan hama dalam budidaya udang windu akan kita bahas pada kesempatan berikutnya.

7. Panen Udang Windu

Langkah terakhir dalam budidaya udang windu adalah proses pemanenan. Secara normal, jika keadaan udang selalu sehat, waktu yang dibutuhkan sejak awal hingga dapat dipanen yaitu berkisar 5 hingga 6 bulan.

Dalam beberapa kasus seperti misalnya udang terkena penyakit atau banyaknya hama pengganggu yang dapat menghambat pertumbuhan udang, udang windu baru dapat dipanen setelah 7 bulan, itupun dengan kualitas dan kuantitas yang lebih rendah.

Udang windu yang sehat dan berkualitas memiliki kulit yang berwarna kehitaman, agak mengkilap, serta agak keras layaknya lobster. Dari sisi bobot, udang windu yang sehat dapat mencapai berat hingga 8 ons per ekornya.

Nah, apabila dari beberapa sampel udang di tambak telah memiliki indikasi seperti yang disebutkan di atas, maka udang windu telah siap untuk dipanen. Untuk memanen udang windu dalam tambak, bisa dengan cara menjaring, menjala, ataupun mengeringkan kolam.

Sebaiknya pemanenan dilakukan pada malam hari, karena udang windu memiliki sifat nokturnal, artinya ia beraktifitas pada malam hari. Pemanenan pada waktu malam dapat membuat udang windu dipanen dalam kondisi segar.

Demikianlah cara budidaya udang windu secara tepat agar dapat menghasilkan udang windu yang berkualitas dan diminati oleh pasar. Bisnis udang windu memang amat menggiurkan, oleh karena itu, lakukan cara-caranya dengan benar dan tepat.

Untuk pemasarannya, Anda bisa lakukan pemasaran secara offline maupun online, atau bahkan ke pasar eksport, karena permintaan udang windu terus meningkat dari tahun ke tahun. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. 🙂

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”