Cara Budidaya Ikan Guppy

Ikan guppy memang selalu menjadi primadona tersendiri di kalangan hobiis ikan hias air tawar. Hampir di setiap sentra penjualan ikan hias, akan selalu ditemukan ikan guppy di sana. Peminatnya pun lumayan banyak, nggak cuma hobiis ikan hias saja.

Apalagi, para hobiis aquascape. Ikan guppy menjadi salah satu kandidat penghuni paling diperhitungkan untuk dimasukkan ke dalam tank.

Tidak lain dan tidak bukan adalah karena sifat ikan ini yang tenang, nggak pecicilan, mudah menyesuaikan diri, dan yang paling penting warna-warni ekornya yang mempesona.

Sebetulnya, di pasaran ikan hias Indonesia, harga ikan guppy relatif murah. Sekitar Rp2,000-an per ekornya. Kalau beli banyak, malah bisa dikasih bonus 1-2 ekor oleh si penjual.

Itu untuk ikan guppy biasa.. Lain halnya dengan ikan guppy dragon yang harga per ekornya bisa jauh lebih mahal.

Karena banyaknya peminat ikan guppy di Indonesia dan bahkan dunia, tidak sedikit orang yang mencoba menjadi breeder ikan guppy. Banyak hobiis yang sukses besar berkat ketekunannya dalam budidaya ikan guppy, bahkan telah memasarkan ikannya sampai ke luar negeri.

Anda tertarik?

Berdasarkan penjabaran dari para breeder lokal, sebenarnya untuk membudidayakan ikan guppy tidaklah sulit, asalkan kita tekun dan telaten dalam menjalankannya.  Berikut ini adalah tips budidaya ikan guppy yang mudah bagi hobiis pemula.

Bagi hobiis pemula yang baru ingin terjun, ada beberapa pengetahuan dasar yang harus dikuasai sebelum memulai membudidayakan ikan guppy. Kita akan membahasnya dalam enam tahap:

  • Tahap 1: Persiapan
  • Tahap 2: Memilih indukan
  • Tahap 3: Memisahkan indukan
  • Tahap 4: Pemijahan
  • Tahap 5: Melahirkan
  • Tahap 6: Merawat burayak

Mari kita mulai dari tahap satu yaitu persiapan.

Tahap #1: Persiapan Sebelum Budidaya Ikan Guppy

Salah satu cara budidaya ikan guppy yang paling sederhana dan dapat dilakukan di rumah adalah dengan menggunakan aquarium. Dalam praktiknya, setidaknya Anda membutuhkan 4 buah aquarium atau wadah lain dengan ukuran sedang hingga besar.

Seminimal-minimalnya, ukuran wadahnya 30 liter sampai 60 liter. Jangan lupa juga untuk mempersiapkan filter. Kalau ada, pilihlah filter yang tenang. Jangan pakai filter undergravel.

Selanjutnya, pastikan Anda mempunyai aerator untuk membantu distribusi oksigen terlarut ke dalam air. Nah, fungsi aquarium/wadah di sini adalah untuk memisahkan indukan, proses perkawinan, pemijahan, penetasan hingga pembibitan.

Tahap #2: Tips Memilih Indukan Guppy

Setelah mempersiapkan alat tempur, cara budidaya ikan guppy yang selanjutnya adalah memilih induk yang unggul.

Bibit unggul ikan guppy bisa kita dapatkan di sentra-sentra penjualan ikan hias, atau kalau tidak mau repot, di internet juga ada yang jual. Pilihlah indukan yang sehat dan super. Khusus untuk tahap ini, Anda bisa membeli ikan guppy kualitas terbaik untuk dikembangbiakkan.

Ikan guppy yang berkualitas akan lebih menjanjikan anakan yang berkualitas, meski tidak semuanya, namun peluangnya akan lebih besar. Namun tentu ini sangat berkaitan erat dengan teknik breeding dan nutrisi yang digunakan di tahap-tahap selanjutnya.

Sepertinya kalau masalah membedakan ikan guppy jantan dan betina, sudah bukan hal yang sulit lagi. Karena perbedaannya dapat dengan mudah diketahui hanya dengan melihatnya saja.

Ikan guppy jantan memiliki warna yang lebih indah dari betina, memiliki tubuh yang lebih ramping dari ikan betina, dan juga memiliki sirip ekor yang lebih aduhai dibanding ikan betina.

Untuk memilih indukan guppy, pilihlah beberapa ekor ikan guppy dengan perbandingan 1 ekor jantan dan 2 ekor betina. Kombinasi corak warna dan bentuk sirip juga menjadi pertimbangan dalam memilih calon indukan guppy.

Tahap #3: Memisahkan Indukan Ikan Guppy

Inilah ritual sebelum mengawinkan sepasang indukan ikan guppy. Pemisahan ini dilakukan dengan tujuan agar si jantan langsung terpikat oleh betinanya, sembari menunggu keduanya siap untuk kawin. Cara seperti ini juga digunakan dalam budidaya ikan cupang.

Selama masa pemisahan ini, tiap-tiap indukan baik jantan atau betina diperlakukan sebaik mungkin. Ganti masing-masing airnya selama 3 hari sekali, beri pakan berkualitas tinggi. Pakan hidup seperti moina atau daphnia sp. merupakan pilihan yang sangat baik.

Sebenarnya pemisahan ini tidak perlu terlalu lama, cukup 1-2 hari saja sampai ikan benar-benar dalam keadaan prima.

Tahap #4: Saatnya Pemijahan!

Sekarang kita masuk ke tahap budidaya ikan guppy yang keempat, yaitu pemijahan. Dalam tahap ini, Anda hanya perlu menyiapkan satu buah aquarium dan diisi dengan air yang sudah diendapkan selama paling tidak sehari semalam.

Jangan menggunakan aquarium yang memiliki substrat! Karena aquarium bersubstrat akan lebih sulit dalam pembersihannya dan sulit juga untuk mengetahui keberadaan si anak guppy.

Perlu diketahui, terkadang ikan guppy bisa menjadi kanibal. Jadi alangkah lebih baiknya kalau Anda menyiapkan beberapa tanaman air untuk tempat bersembunyi si anakan ikan guppy atau yang biasa disebut dengan fry.

Pilih tanaman air yang tenggelam dan yang mengambang. Fry yang baru lahir umumnya akan tenggelam, jadi tanaman yang berada di bawah akan sangat membantu (misal: java moss). Sementara itu, pemberian tanaman air yang mengapung dapat menstimulasi indukan agar cepat kawin.

Kalau tempat pemijahan telah siap, saatnya memasukkan indukan guppy ke dalam aquarium. Pemijahan ini dapat dilakukan secara massal ataupun sendiri-sendiri. Tapi pemijahan secara massal akan memperbesar kemungkinan para betinanya untuk terbuahi.

Tanda-tanda ikan guppy betina telah hamil adalah, munculnya gravid spot di area perut ikan. Kalau area perut lebih gelap, maka itu tandanya ikan telah hamil dan siap untuk dibuahi.

Tahap #5: Melahirkan

Setelah Anda lihat gravid spot di perut ikan betina semakin gelap, itu tandanya ikan betina telah dibuahi. Pada saat inilah saat yang tepat untuk memindahkan si pejantan ke wadah lain dan membiarkan para induk di sana sampai melahirkan.

Umumnya, lama masa mengandung ikan guppy adalah satu bulan (kurang lebih). Selama kurun waktu tersebut, yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu.

Setelah satu-persatu ikan guppy betina melahirkan, segera pindahkan si induk ke wadah lain. Karena seperti yang sudah disebutkan di atas, si induk ini bisa memakan anak-anaknya.

Segera pindahkan induk guppy betina, atau kalau masih ada yang belum melahirkan, Anda bisa membuat tempat bersembunyi yang banyak bagi fry yang sudah lahir duluan. Namun kalau sudah tidak ada lagi yang mau melahirkan, sebaiknya pisahkan semua betina dari fry.

Tahap #6: Merawat Bayi Guppy

Cara pertama untuk merawat fry adalah dengan memisahkan induknya. Karena setelah dilahirkan, bayi ikan guppy sudah dapat merawat diri mereka sendiri.

Tidak perlu juga memberi makan mereka, karena fry yang baru lahir masih memiliki cadangan makanan di perutnya untuk 3-5 hari ke depan. Memberinya makan pada fase ini hanya akan membuat aquarium Anda menjadi kotor.

Setelah seminggu, barulah beri pakan fry dengan pakan ikan yang kecil-kecil, seperti kutu air atau artemia. Jangan berlebihan juga. Ukuran fry pada fase ini juga masih sangat kecil, terlalu banyak memberi makan fry justru malah tidak dimakan dan jadi sampah.

Lakukan hal yang sama selama kurang lebih 20 hari dan ukuran tubuh fry sudah cukup besar. Selama 20 hari itu, lakukanlah perawatan yang intensif. Seperti membersihkan kotoran (hati-hati), mengganti air, dan membuang fry yang mati.

Setelah ukuran ikan guppy sudah cukup besar, saatnya ikan-ikan guppy ini dipanen. Anda bisa jual ke sentra-sentra ikan hias secara grosiran atau eceran. Salam budidaya!