Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

SIPINTAR.NET – merupakan kerajaan yang bercorak agama Hindu Budha yang terletak di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kerajaan Mataram Kuno ini sering juga disebut sebagai Kerajaan Medang yang memiliki tiga dinasti di dalamnya, yakni Sanjaya, Syailendra, dan Isana.

Kerajaan Mataram Kuno ini banyak meninggalkan bukti tentang keberadaannya berupa candi-candi dan berbagai prasasti. Nah, apakah sobat sudah tau semua peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Medang ini atau belum?

Jika belum tau, kebetulan pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan sedikit informasi tentang peninggalan-peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno. Sudah penasaran belum sob? Yuk langsung saja kita masuk ke pembahasan kita.

1. Prasasti Ratu Boko

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno atau medang yang pertama adalah berupa prasasti ratu boko yang ditemukan di daerah Baka. Prasasti ini berisikan tentang peperangan saudara antara Balaputra Dewa dengan Rakai Pikatan, dimana Balaiputra Dewa mengalami kekalahan di dalam peperangan ini.

Prasasti ratu boko ini dibuat sekitar tahun 856 Masehi.

2. Candi Borobudur

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang satu ini mungkin sudah tidak asing di telinga Anda, mungkin sobat juga sudah pernah berkunjung, yakni candi Borobudur. Candi Borobudur juga termasuk ke dalam daftar 7 keajaiban dunia versi UNESCO yang terletak di kota Magelang, Jawa Tengah.

Candi ini dibuat pada masa dinasti Syailendra oleh para pemeluk Budha sekitar tahun 800-an atau abad ke-8 Masehi. Nama Borobudur sendiri diberikan oleh Sir Thomas Raffles yang menyebutnya di dalam bukunya yang berjudul “Sejarah Pulau Jawa“.

Di dalam bukunya itu, Sir Thomas memberikan nama Borobudur sebab mengacu pada tempat lokasi terdekatnya, yakni Desa Bore dan Budur dari asal kata Bhudara yang berarti gunung. Candi ini letaknya tidak jauh dari candi lain yang cukup terkenal, yakni candi Mendut dan candi Pawon.

3. Candi Arjuna

Peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno selanjutnya adalah candi Arjuna yang bercorak agama Hindu. Candi ini dibangun sekitar abad ke-9 Masehi yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia.

4. Candi Semar

Candi peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno selanjutnya adalah candi yang namanya sama dengan tokoh pewayangan yakni candi Semar. Candi ini letaknya masih satu kompleks dengan candi Arjuna dan candi yang bernamakan tokoh pewayangan lainnya, yakni di Dataran Tinggi Dieng.

Terdapat hal menarik dari candi ini, yakni berhadapan langsung ke arah candi Arjuna. Bukan hanya itu saja keunikannya, candi Semar juga menjadi yang paling pendek dan kecil dengan ukuran candinya adalah 3, 5 Meter dan & Meter yang atapnya berbentuk limas.

Candi Semar ini dulunya digunakan sebagai tempat penyimpanan peralatan senjata dan pemujaan.

5. Candi Pawon

Candi pawon juga termasuk peningalan dari Kerajaan Mataram Kuno yang letaknya tidak jauh dari candi Borobudur dan candi mendut. Akan tetapi, sejarah tentang candi pawon ini masih belum jelas.

Berdasarkan pendapat dari para sejarawan, nama pawon sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya dapur atau tempat memasak. Di dalam candi pawon ini tidak ada arcanya, oleh sebab itu menambah kesulitan dalam melakukan penelitian.

6. Candi Sewu

Candi sewu merupakan peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Medang, serta menjadi candi terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Borobudur. Candi ini dibangun sekitar abad ke-8 Masehi yang terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah.

Lokasi candi sewu juga tidak jauh dengan lokasi candi Prambanan yang jaraknya hanya sekitar 800 Meter. Candi sewu juga lebih tua jika dibandingkan dengan dua candi yang berada di Jawa Tengah (candi Borobudur dan candi Prambanan).

Selain itu, jumlah candi sewu tidak sebanyak degan namanya, yang mana jumlah asli hanya sekitar 294 saja. Coba sobat bayangkan, jika jumlahnya mencapai seribu, pasti sangat luas kompleksnya. Namun, nama candi ini diambil dari cerita legenda yang cukup terkenal yakni Roro Jonggrang.

7. Candi Mendut

Candi mendut juga termasuk candi peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak agama Budha, sama seperti candi Borobudur. Candi ini letaknya pun sama dengan candi Borobudur, yakni di Magelang, Jawa Tengah.

Candi ini dibuat sekitar tahun ke-800an Masehi pada masa dinasti Syailendra berkuasa dibawah pemerintahan Raja Indra. Di sekitar dindingnya terdapat banyak sekali macam relief misalnya Brahmana, Angsa,  kura-kura, Dharmabuddi dan Dustabuddi, serta 2 burung betet.

8. Candi Bima

Seperti yang telah saya jelaskan diatas, bahwa semua candi peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno yang namanya seperti tokoh pewayangan, memiliki lokasi yang masih dalam satu kompleks yakni Dataran Tinggi Dieng. Candi ini dibangun sekitar abad ke-7 hingga 13 Masehi yang memiliki corak agama Hindu.

Oleh sebab itulah, desain pada umumnya memiliki kesamaan dengan candi yang berada di negara India. Ciri khas dari candi Bima adalah bentuk atapnya yang hampir sama dengan shikara dan bermodelkan mangkok yang ditelungkupkan. Sementara di bagian atasnya candi Bima terdapat arca kudu.

Pada zaman dulu, candi ini digunakan sebagai tempat untuk upacara Pradaksina.

9. Candi Srikandi

Sama seperti candi dengan nama tokoh pewayangan lainnya, candi Srikandi peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno ini terletak di Dataran Tinggi Dieng. Candi Srikandi ini sebenarnya berbentuk kubus dengan ketinggian batur candi kurang lebih 50 Meter.

10. Candi Puntadewa

Candi Puntadewa juga masih satu kompleks dengan candi Arjuna yang dulunya digunakan sebagai tempat pemujaan untuk dewa Siwa. Oleh sebab itulah corak candi Puntadewa ini berasal dari negara India.

Sejarah tentang candi Puntadewa pun masih belum jelas, namun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan umurnya kurang lebih 1000 tahun. Ukuran candi Puntadewa ini sebenarnya tidak terlalu besar, hanya saja bentuknya lebih menjulang ke atas.

11. Candi Gatotkaca

Candi ini letaknya masih satu kompleks dengan candi Arjuna yang memiliki ukuran kecil, akan tetapi bentuknya lebih tinggi.

12. Prasasti Kalasan

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno berupa prasasti yang pertama adalah prasasti kalasan yang berasal dari dinasti Sanjaya. Prasasti ini diperkirakan dibuat sekitar tahun 778 Masehi yang berada di Sleman, Jogjakarta.

Prasasti ini ditulis dengan menggunakan bahasa Sansekerta serta aksara Pranagri (huruf yang berasal dari India Utara). Prasasti ini berisikan tentang keberhasilan Guru Sang Raja dalam merayu Kariyana Panangkara atas permintaan keluarga dinasti Syailendra untuk dibuatkan bangunan suci untuk Dewi Tara.

Selain itu, prasasti ini juga menceritakan tentang pemberian hadiah untuk Desa Kalasan sebagai tempat biara untuk para biarawan sebagai tempat suci mereka.

13. Prasasti Sojomerto

Prasasti sojomerto adalah peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno dinasti Syailendra yang terletak di kota Batang, Jawa Tengah. Prasasti ini menggunakan bahasa Melayu Kuno dengan aksara bahasa Kawi.

Prasasti ini dibuat ketika masa Kerajaan Mataram Kuno masih memeluk agama Hindu Siwa. Prasasti ini juga berisikan nama-nama keluarga dari raja-raja dinasti Syailendra khususnya raja Dapunta Syailendra yang ayahnya bernama Santanu dan ibunya Sampula.

Prasasti ini pembuatannya sekitar abad ke-7 atau awal dari abad ke-8.

14. Prasasti Kelurak

Prasasti kelurak ini dibuat sekitar tahun 282 Masehi dan berada di daerah dekat dengan candi Lumbung, Prambanan, Jawa Tengah. Prasasti ini dituliskan dengan menggunakan aksara Pragari dan berbahasa Sansekerta.

Candi ini berisikan tentang informasi tentang dibuatkannya candi Sewu atas perintah Raja Indra. Dimana raja Indra pada saat itu adalah raja yang sedang berkuasa.

15. Prasasti Nalanda

Prasasti nalanda termasuk ke dalam peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno yang menceritakan tentang Balaputar Dewa dan asal usulnya. Dimana dia merupakan cucu Raja Indra dan putra mahkota dari Raja Samarottungga yang dibuat sekitar tahun 860 Masehi.

16. Prasasti Canggal

Prasasti canggal merupakan peninggalan berbentuk prasasti dari dinasti terakhir Kerajaan Mataram Kuno, yakni Sajaya. Prasasti ini berisikan tentang pembuatan lingga di Desa Kunjarakunja yang dibuuat pada tahun 732 Masehi serta menggunakan bahasa Sansekerta dan aksara Pallawa.

17. Prasasti Wanua Tengah III

Prasasti Wanua Tengah III merupakan prasasti yang dibuat pada tahun 908 Masehi yang berada di daerah Gandulan , Kaloran. Prasasti ini berisikan tentang semua nama-nama raja Kerajaan Mataram Kuno yang keberadaannya sangat penting bagi penelitian selanjutnya.

18. Prasasti Mantyasih

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang terakhir adalah prasasti mantyasih yang ditemukan di daerah Matesh, Magelang Utara, Jawa Tengah. Prasasti ini dulunya digunakan sebagai bukti sah raja Balitung sebagai raja.

Selain itu, prasasti ini juga berisikan tentang penetasan bebas pajak bagi daerah-daerah tertentu. Dijelaskan juga tentang adanya keberadaan Gunung Sumbing dan Sindoro.


Nah, mungkin itu saja informasi yang dapat saya bagikan tentang berbagai peninggalan Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Medang untuk Anda. Semoga dengan informasi yang sedikit ini bisa membantu dan menambah pengetahuan kalian.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”