Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

SIPINTAR.NET – adalah salah satu kerajaan yang pernah berkuasa di daerah Nusantara, lebih tepatnya di wilayah Jawa Barat sekitar abad ke- 4 hingga ke-7 Masehi. Kerajaan Tarumanegara juga menjadi kerajaan tertua yang pernah berkuasa di Indonesia atau Nusantara dengan adanya bukti peninggalan-peninggalan berupa prasasti yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Kerajaan ini didirikan oleh raja pertamanya yang bernama Jayasingawarman serta memerintah Kerajaan Tarumanegara selama 358 hingga 382 Masehi. Nah, pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan sedikit informasi untuk sobat tentang berbagai peninggalan dari Kerajaan Tarumanegara sebagai tambahan pengetahuan Anda.

Sudah penasaran kan, bagaimana sejarah singkat dan juga apa saja peninggalan bersejarah yang menjadi bukti adanya Kerajaan Tarumanegara ini? Kalau begitu, yuk langsung saja memasuki pembahasan utama kita.

Sejarah Singkat Kerajaan Tarumanegara

Berdasarkan dari naskah Wangsakerta, sekitar abad ke-4 Masehi, sebagian wilayah di Indonesia atau Nusantara di datangi oleh sejumlah pengungsi dari India. Para pengungsi ini mencari perlindungan sebab adanya peperangan yang besar di negara mereka. Pengungsi-pengungsi ini datang dari daerah Kerajaan Palawa dan Calankayana, India.

Ada salah salah satu rombongan yang berasal dari Calankayana dipimpin oleh seorang Maharesi yang bernama Jayasingawarman. Maharesi ini mendapatkan izin dari raja yang sedang berkuasa di Jawa kala itu, yakni Dewawarman VIII, Raja Salakanegara untuk membuka tempat pemukiman baru.

Pemukiman yang dibuat oleh Maharesi tersebut diberikan nama Tarumadesya (desar Taruma) yang berada di dekat sungai Citarum. Setelah sepuluh tahun berlalu, pemukiman yang dibuat tersebut sering didatangi oleh para penduduk dari desa lain.

Akhirnya desa tersebut menjadi semakin terkenal dan berkembang cukup pesat yang kemudian Jayasingawarman membuat sebuah kerajaan bernama Tarumanegara. Sedangkan untuk silsilah raja dari Kerajaan Tarumangera adalah sebagai berikut:

  • Raja Jayasingawarman (358-382).
  • Raja Dharmayawarman (382-395).
  • Raja Purnawarman (395-434).
  • Raja Wisnuwarman (434-455).
  • Raja Indrawarman (455-515).
  • Raja Candrawarman (515-535).
  • Raja Suryawarman (535-561).
  • Raja Kertawarman (561-628).
  • Raja Sudhawarman (628-639).
  • Raja Hariwangsawarman (639-640).
  • Raja Nagajayawarman (640-666)
  • Raja Linggawarman (666-669)

Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Banyak sekali peninggalan-peninggalan yang sudah ditemukan dan menjadi bukti dari adanya Kerajaan Tarumanegara ini. Berikut ini peninggalan-peninggalan dari Kerajaan Tarumanegara beserta penjelasannya lengkap:

1. Prasasti Tugu

Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara berisikan tulisan lima baris dengan menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sansekerta. Prasasti ini ditemukan di daerah Tugu, Kecamatan Cililing, Jakarta Utara.

Prasasti ini berisikan tentang Raja Purnawarman yang sedang memerintahkan untuk menggali saluran air Gomati dan Chandrabaga. Saluran ini memiliki ukuran yang cukup panjang, yakni sekitar 6.112 tombak yang pembanungannnya selesai dalam 21 hari.

2. Prasasti Muara Cianten

Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang kedua adalah prasasti muara cianten yang terletak di muara kali cianten, kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulang, Bogor. Prasasti ini berisikan tulisan menggunakan aksara yang mirip dengan sulur-suluran dan oleh sebagian para ahli dengan “akasara ikal“.

3. Prasasti Kebon Kopi I

Peninggalan dari Kerajaan Tarumanegara selanjutnya adalah prasasti kebon kopi I. Prasasti ini diberikan nama kebon kopi I, sebab untuk membedakan antara prasasti kebon kopi I dan kebon kopi II. Prasasti ini berupa penampilan bentuk ukiran telapak kaki gajah dan banyak yang memperkirakan berupa tunggangan dari Raja Purnawarman.

Prasasti kebon kopi I ini berada di kampung Muara serta masih termasuk wilayah Desa Ciaruteun Hilir. Prasasti ini pertama kali ditemukan sekitar pada abad ke-19, yakni ketika dilakukan penebangan hutan untuk dijadikan lahan perkebunan kopi. Oleh sebab itu juga prasasti ini diberikan nama prasasti kebon kopi sesuai dengan letaknya.

Prasasti ini berupa pahatan yang berada pada sebuah batu datar dan di bagian atasnya menggunakan bahan andesit berwarna kecoklatan. Sedangkan tinggi dari prasasti ini sekitar 62 cm dengan lebar 104 cm dan panjang 164 cm.

Prasasti ini ditulis dengan menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.

4. Prasasti Kebon Kopi II

Seperti yang telah saya jelaskan diatas, bahwa prasasti kebon kopi peninggalan Kerajaan Tarumanegara ini ada dua, yakni prasasti kebon kopi I dan kebon kopi II. Letak prasasti kebon kopi II ini tidak jauh dengan yang pertama, jaraknya hanya sekitar 1 km saja dan daerah penemuannya juga sama dengan yang pertama.

Menurut salah seorang arkeolog yang bernama F.D.L Bosch, prasasti ini ditulis dengan menggunakan huruf Melayu Kuno yang berisikan tentang pernyataan raja sunda yang telah menduduki kembali tahtanya.

5. Prasasti Pasir Awi

Peninggalan dari Kerajaan Tarumanegara selanjutnya adalah prasasti pasir awi yang ditemukan sekitar tahun 1864 oleh N.W Hoepermans. Prasasti ini terletak di lereng Selatan sekitar bukit pasir awi yang berada pada ketinggian 559 mdpl di kawasan perbukitan Cipamingkis.

Bahan pembuatan prasasti ini berasak dari ranting dan dedaunan ataupun buah-buahan yang berada pada dahan. Gambar di dahan tersebut juga dipahat berupa sepasang telapak kaki pada batu alam.

6. Prasasti Cidanghiyang

Prasasti peninggalan dari Kerajaan Tarumanegara yang ditemukan oleh Toebagus Roesjan serta kemudian dilaporkan ke dinas purbakala sekitar tahun 1947. Akan tetapi prasasti ini baru ada tindakan penelitian pada tahun 1954 yang berisikan beberapa bait kalimat puisi yang ditulis menggunakan huruf atau aksara Pallawa dan bahasa Sansekerta.

Prasasti ini ditemukan pada suatu titik kordinat 0º55’40,54″BB dari Jakarta serta 6º38,27’57”. Sementara prasasti ini dibentuk atau dipahat pada batu yang bentuknya alami dengan ukuran 3x2x3 Meter.

7. Prasasti Ciaretun

Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara ini ditemukan di dekat Sungai Cisadane Bogor yang bertuliskan Tarumangera, Raja Purnawarman dan gambar sepasang kaki yang diyakini  sebagai telapak kaki Dewa Wisnu. Untuk gambar sepasang telapak kaki yang ada di dalam prasasti tersebut memiliki pelambangan  kekuasaan raja atas daerah tersebut dan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan sebagai Dewa Wisnu.

Dewa Wisnu pada masa Kerajaan Tarumangera diyakini sebagai penguasa sekaligus pelindung bagi rakyat. Prasasti ini bertuliskan menggunakan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta 4 baris, serta dikenal dengan Prasasti Ciampea.

8. Prasasti Jambu

Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang terakhir adalah prasasti jambu yang biasa disebut dengan pasir kolengkak. Prasasti ini ditemukan berada di kawasan perkebunan jambu yang ada di Pasir Sikolengkak, Kampung Pasir Gintung, Desa Perakanmuncang, Kecamatan Naggung Kabupaten Bogor.

Prasasti jambu ini pertama kali ditemukan sekitar tahun 1854  yang ditemukan oleh Yoolion Herdika Sava dan Tryan Martin yang dilaporkan ke dinas purbakala pada tahun 1947. Prasasti ini terbuat dari pahatan batu yang berbentuk alami dari dan sisinya berukuran 2 hingga 3 Meter.


Mungkin hanya itu saja ya sobat, informasi yang dapat saya bagikan untuk Anda semua tentang berbagai peninggalan dari Kerajaan Tarumangera.

Semoga dengan informasi yang cukup sedikit ini bisa membuat pengetahuan kalian bertambah dan semakin suka untuk mempelajari sejarah Indonesia. Cukup itu saja, jika ada salah penulisan saya mohon maaf, dan salam dari penulis untuk sobat dimanapun Anda berada.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”