Sejarah Islam Di Indonesia

SIPINTAR.NET – tidak bisa dipisahkan dari para pedagang-pedagang muslim yang melakukan pelayaran ke wilayah Nusantara. Banyak teori yang menyatakan tentang cara masuknya agama Islam ke Nusantara, dan juga banyak teori tentang dari mana saja Islam yang menyebar luas di Indonesia sampai saat ini.

Pada awal kedatangan agama Islam ke Indonesia, adalah dengan cara yang sangat ramah dan sangat mudah di terima, karena ajaran-ajaran yang terdapat pada agama Islam sangat sederhana dan tidak terlalu sulit. Islam masuk ke Nusantara juga melalui sarana percampuran kebudayaan yang telah ada dengan kebudayaan Islam.

Sebagai warga Indonesia yang mayoritas beragama Islam, harusnya kita mengetahui bagaimana awal mulanya Islam di Nusantara ini. Yuk langsung saja kita masuk ke pembahasan utama.

Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia

Jika membahas tentang sejarah Islam di Indonesia, maka sebaiknya kita mengetahui lebih dulu asal mula sejarah masuknya. Secara terminologi, Sejarah berasal dari Bahasa Arab yaitu Syajaratun yang mempunyai arti pohon. Hal ini memberikan gambaran pertumbuhan peradaban manusia, pohon yang tumbuh dari biji kecil menjadi pohon besar, rindang, dan berkesinambungan.

Masuknya Islam di Indonesia memunculkan beberapa pendapat, diantaranya para tokoh ada yang langsung mengetahui masuknya, hingga ada yang harus melakukan penelitian. Para tokohnya adalah Muhammad Ghor, Ibnu Bathuthah, Marcopolo, Sir Richard Wainsted, dan Dego Lopez de Sequeira.

Masuknya sejarah Islam di Indonesia adalah sebagai berikut :

  • Masuknya Islam di Indonesia mulai abad ke-7 Masehi.
  • Sejarah masuknya pada abad ke-7 berdasarkan para pedagang arab yang berdatangan. Sebab ini dikaitkan dengan pendapat bahwa masuknya sejarah Islam di Indonesia terjadi pada masa Kerajaan Sriwijaya, tepatnya pada abad ke-7 Masehi.
  • Masuknya Islam di Indonesia pada abad ke-9
  • Pendapat ini di tandai dengan sekitar abad ke-9 masehi adanya pengungsi Cina yang beragama Islam masuk ke Jawa.
  • Wilayah yang digunakan oleh pedagang arab untuk menyebarkan Islam di Indonesia adalah pulau Sumatra bagian Samudra Pasai, yang dimulai selat Malaka lalu Pulau Jawa.
  • Masuknya Islam pada abad ke-11
  • Sebagian ahli sejarah mengatakan bahwa sejarah masuknya Islam di Indonesia dimulai sejak abad ke-11 Masehi, yang didasarkan pada bukti adanya sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun di Gresik, Jawa Timur. Batu nisan ini ada sekitar tahun 1802 Masehi.
  • Masuknya Islam pada abad  ke-13 Masehi.
  • Ada juga yang mengatakanIslam amsuk di Indonesia pada abad ke-13 Masehi, pendapat ini menyatakan bahwa runtuhnya dinasti  Abbasiah di Baghdad (1258), berita dari Marcopolo tahun 1292, batu nisan Sultan Malik As-Saleh tahun 1297, dan berita Ibnu Bathuta tahun 1345, pendapat ini diperkuat dengan ajaran tasawuf di Indonesia.

Teori Masuknya Islam Di Indonesia

Sejarah Islam di Indonesia sangat identik dengan masuknya orang-orang yang beragama Islam ke Indonesia, yang menjadikan semakin mendekati nilai sejarah. Hal ini dibuktikan oleh adanya literature dan bukti tertulis pada kitab-kitab arab pada masa lalu.

Untuk memperjelas tentang kebenaran sejarah ada beberapa teori tentang sejarah Islam di Indonesia antara lain sebagai berikut:

1. Teori Arab

Teori masuknya sejarah Islam di Indonesia dari Makah diungkapkan oleh Crawfurd, Niemann, De Holader, Sir Thomas Arnold.

a. Sir Thomas Arnold

Arnold berpendapat bahwa islam berasal dari Arab. Dengan diperkuat adanya bukti kesamaan madzab antara di Coromandel dan Malabar  dengan madzab mayoritas Islam di Indonesia yakni madzab Imam syafi’i.

Kesamaan itu awalnya dibawa oleh pedagang yang menyebarkan Islam di Indonesia antara India dengan Indonesia.

Arnold juga menambahkan bahwa pedagang Arab membawa Islam ke  Indonesia dimulai sejak abad ke-7 dan ke-8 masehi. Dengan dilakukan perkawinan dengan penduduk setempat, sehingga memunculkan komunitas Islam.

b. Crawfurd

Crawfurd menyatakan bahwa Islam dikenalkan langsung dari Arab, mereka juga menegaskan bahwa hubungan melayu dan Indonesia dengan kaum muslimin di pesisir India merupakan faktor penting.

c. Holader dan Niemann

Holader dan Niemann menyatakan Islam datang dari Handramaut, karena adanya kesamaan madzab.

Sebagian para ahli setuju dengan pendapat ini, mereka memberikan alasan bahwa madzab syafi’i di Makkah mendapat pengaruh yang luas di Indonesia. Mereka juga mengungkapkan pendapat bahwa pada tahun 674 masehi telah terdapat perkampungan Islam di pantai Barat Sumatra.

2. Teori Persia

Teori ini dikemukakan oleh P.A. Hoesein Djajadiningrat. Pada teori ini dinyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 masehi di Sumatra yang mempunyai pusat di Samudra Pasai.

Pada peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai hari suci golongan Syiah atas kematian Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad. Seperti yang berkembang dalam tradisi tabut di Pariaman di Sumatera Barat. Istilah “tabut” (keranda) diambil dari bahasa Arab yang ditranslasi melalui bahasa Parsi.

Bukti yang lain adalah ajaran mistik yang banyak kesamaan, misalnya antara ajaran Syekh Siti Jenar dari Jawa Tengah dengan ajaran sufi Al-Hallaj dari Persia.

Bukan hanya sekedar kebetulan, keduanya mati dihukum oleh penguasa setempat, sebab ajaran-ajarannya dirasa bertentangan dengan ketauhidan Islam (murtad) dan juga dipandang membahayakan stabilitas politik dan sosial. Juga pada batu nisan makam Sultan Malik As-Saleh (1297) dan makam Malik Ibrahim (1419) di Gresik dipesan dari Gujarat.

Bukti lainya ada pada penggunaan istilah bahasa Iran untuk mengeja bahasa Arab, pada tanda-tanda bunyi harakat dalam pengajian Al-Qur’an tingkat awal. Pada huruf Sin yang tidak bergigi berasal dari Persia, sedangkan pada Sin bergigi berasal dari Arab.

3. Teori India

Teori India ini dikemukakan oleh Pijnappel, Snouck Hurgrounje, Mouquette, dan Fatimi. Pada teori India ini dijelaskan bahwa islam pertama kali datang di Indonesia berasal dari benua India sekitar pada abad ke 13.

a. Pijnappel

Pijnappel mengatakan bahwa sebenarnya islamisasi di Indonesia dilakukan oleh orang Arab, tapi datangnya bukan langsung dari Arab, tapi dari India, terutama dari Gujarat dan Malabar.

b. Snouck Hurgronje

Snouck Hurgronje mengatakan bahwa Islam nusantara bukan berasal dari Arab, sebab dengan sedikitnya fakta yang menyebutkan peranan tentang bangsa Arab dalam proses penyebaran agama Islam di Indonesia.

Beliau menerangkan bahwa islam berasal dari India, karena sudah lama terjalin hubungan dagang antara Sumatra dan Gujarat. Snouck menyebutkan adanya tiga batu nisan dari abad ke 15 masehi.Batu-batu nisan tersebut memiliki kesamaan dengan batu nisan Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang meninggal pada 1419 masehi.

c. Moquette

Moquette mempunyai pendapat bahwa ada persamaan gaya batu nisan yang ada di Pasai, Sumatra Utara dengan di Cambay, Gujarat.  Oleh karena itu ada hubungan antara Indonesia dengan Gujarat pada periode tertentu.

4. Teori Cina

Dalam teori ini berpendapat bahwa islam datang di Indonesia bukan dari timur tengah, Arab maupun Gujarat atau india tetapi dari Cina. Pada sekitar abad ke-9 masehi adanya pengungsi cina ke jawa, kemudian pada abad ke 8 masehi sampai abad ke-11 masehi sudah ada pemukiman Arab muslim di Cina dan di Campa.

Cina memiliki peran besar dalam perkembangan islam di Indonesia. Pada bangunan arsitektur Demak dan juga berdasarkan catatan sejarah, sebagian sultan dan Sunan yang berperan dalam penyebaran agama islam di Indonesia adalah keturunan Cina, misalnya Raden Patah yang mempunyai nama Cina Jin Bung.

Nurcholis Majdid berpendapat bahwa islam tidak berasal dari Arab, dengan adanya kata-kata dari bahasa arab yang tidak murni menurut lafal aslinya.

Sarana Penyebaran Islam Di Indonesia

Sejarah Islam di Indonesia datang dengan cara damai sehingga mudah diterima oleh penduduk pribumi. Proses Islamisai di Indonesia juga mempunyai banyak sarana, antara lain:

1. Perkawinan

Sarana Islamisasi yang pertama adalah dengan saran perkawinan. Perkawinan antara pedagang atau saudagar dengan para wanita pribumi memiliki jalinan erat, sehingga umumnya dilanjutkan dengan proses perkawinan. Hal itu yang kemudian wanita tersebut masuk islam, juga ketika mempunyai anak menjadikan anak itu menjadi seorang muslim.

Dalam sudut ekonomi, umumnya para pedagang muslim memiliki status sosial yang lebih baik dari pada kebanyakan penduduk pribumi. Sehingga hal itu menjadikan penduduk pribumi terutama putri bangsawan tertarik untuk menjadi istri para pedagang tersebut.

Sebelum melakukan proses perkawinan, mereka di Islamkan dulu. Setelah melakukan perkawinan dan memiliki keturunan menjadikan lingkungan mereka lebih luas. Akhirnya banyak tumbuh kampung atau daerah-daerah dan kerajaan muslim.

2. Perdagangan

Perdagangan yang dilakukan oleh para pedagang muslim dapat digambarkan dengan mula-mula mereka datang  ditempat pusat-pusat perdagangan. Kemudian diantara mereka bertempat tinggal, baik untuk jangka sementara maupun untuk menetap.

Setelah mereka bertempat tinggal pada wilayah tersebut, mereka berkembang  menjadi perkampungan (pejokan) muslim.

3. Kesenian

Penyebaran agama Islam melalui media-media kesenian seperti kesenian wayang yang digemari masyarakat. Para penyebar agama Islam pada zaman dulu memasukkan ajaran islam pada cerita perwayangan.

Seni musik juga dipakai untuk media penyebaran Islam, musik dipakai untuk mengundang para penduduk pribumi dengan suara yang dihasilkan.

Setelah pertunjukan selesai barulah dakwah agama Islam sedikit-sedikit disampaikan. Cara ini banyak digunakan para Wali Songo yang melakukan dakwah di tanah Jawa.

4. Pendidikan

Memperluas dakwah agama Islam dengan mendirikan pondok-pondok pesantren adalah cara yang dilakukan para penyebar agama Islam.

Pondok pesantren merupakan tempat untuk mengajarkan pelajaran agama Islam  yang kemudian hingga sampai sekarang menjadikan metode ini paling besar, Buktinya banyak sekali pondok pesantren yang ada pada zaman sekarang.

5. Tasawuf

Tasawuf termasuk saran sebagai penyebaran agama Islam, juga berguna untuk membentuk kehidupan sosial bangsa Indonesia. Pada hal ini, para ahli tasawuf hidup dalam kesederhanaan dan selalu berusaha menghayati kehidupan masyarakat dan hidup ditengah-tengah masyarakat.

Sarana tasawuf adalah proses penyebaran agama Islam yang dilakukan dengan cara menyesuaikan pola pikir masyarakat Indonesia yang umumnya masih berpegang pada ajaran Hindu-Budha.

Tasawuf di Indonesia yang mengajarkan nilai-nilai agama Islam dengan mudah diterima oleh para penduduk pribumi.

6. Dakwah

Sarana dakwah dilakukan untuk menyebarkan agama Islam dengan cara memberi pengetahuan tentang agama Islam. Contohnya dakwah yang dilakukan oleh ulama’ dan para Wali Songo.

Bukti-Bukti Masuknya Islam Di Indonesia

Banyak peninggalan yang memperkuat masuknya sejarah islam di Indonesia, peninggalannya antara lain:

1. Makam Fatimah Binti Maimun

Berdasarkan penelitian sejarah ditemukan sebuah makam islam di Leran, Gresik. Pada bagian batu nisan dari makam tersebut tertulis nama wanita yaitu Fatimah binti Maimun dan terdapat angka 1082. Berdasarkan hal ini, dapat dipastikan bahwa islam masuk ke Indonesia pada abad ke-11 masehi.

2. Surat Raja Sriwijaya

Prof. Dr. Azyumardi Azra di dalam sebuah bukunya yang berjudul “jaringan ulama nusantara” mengemukakan pendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada masa Kerajaan Sriwijaya.

Pendapat ini dibuktikan oleh adanya surat yang dikirim oleh raja Sriwijaya kepada Umar bin Abdul Aziz yang berisi ucapan selamat atas terpilihnya Umar bin Abdul Aziz sebagai pemimpin dinasti Muawiyah.

3. Makam Sultan Malik As-Saleh

Pada Makam Sultan Malik As-Saleh yang mempunyai angka 1297 merupakan bukti bahwa Islam telah masuk dan berkembang di daerah Aceh sekitar pada abad ke-12 masehi.

Sultan Malik As-Saleh adalah seorang Sultan, maka sebab itu agama Islam masuk ke daerah Aceh jauh sebelum Sultan Malik As-saleh mendirikan Samudra Pasai.

4. Cerita Ibnu batthutah

Sekitar pada tahun 1345, Ibnu Batthutah mengunjungi Samudra Pasai. Ibnu batthutah mencertikan bahwa Sultan Samudra Pasai sangat baik terhadap ulama dan rakyatnya. Selain itu, ia juga menceritakan bahwa Samudra Pasai merupakan Kesultanan dagang yang sangat maju.

Pada saat Ibnu Batthutah di Samudra Pasai bertemu dengan para pedagang dari Cina, India, dan Jawa.

5. Cerita Marco Polo

Sekitar pada tahun 1092, Marcopolo adalah seorang musafir dari Venesia (Italia), ia singgah di Perlak dan beberapa tempat di daerah Aceh bagian Utara.

Marcopolo sedang melakukan perjalanan dari Venesia ke negeri Cina, ia menceritakan bahwa sekitar abad ke-11 islam telah berkembang di Sumatra bagian Utara, juga menceritakan bahwa islam telah berkembang sangat pesat di Jawa.

Penerimaan Agama Islam Oleh Pribumi

Agama Islam datang di Indonesia melalui perdagangan-perdagangan damai, bukan melalui jalur perang atau kekerasan lainnya apalagi dengan paksaan. Penerimaan penduduk pribumi dengan datangnya agama Islam antara lain:

  • Pada ajaran agama Islam cenderung sederhana, mudah dimengerti dan mudah diterima.
  • Agama Islam disebarkan dengan cara damai.
  • Agama Islam mengajarkan bahwa untuk beribadah dapat dilakukan dimana saja. Dengan catatan selagi tempat itu suci dan tidak harus selalu menetap di daerah tertentu karena takut tidak dilindungi Tuhan.
  • Pada upacara-upacara keagamaan Islam cenderung sederhana dan tidak menyulitkan.
  • Kekuasaan politik yang dimiliki pedagang muslim mayoritas kalangan atas.
  • Sebagian para pendakwah pandai dalam hal pengobatan penyembuhan sehingga disenangi penduduk pribumi.
  • Agama Islam mengajarkan tentang moral kepada penduduk pribumi.
  • Kejadian runtuhnya Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sriwijaya menjadi penyebab kuat berkembang pesatnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
  • Agama Islam mengenalkan dan menyadarkan otoritas sakral dimana para pendakwah membuat teks-teks yang ditulis untuk dipahami dan dihafalkan.
  • Pada agama Islam tidak mengenal kasta yang membeda-bedakan masyarakat berdasarkan golongan-golongannya. Agama Islam mengajarkan persamaan hak dan kesetaraan.
  • Untuk dapat memeluk agama Islam tidak sulit, karena hanya mengucapkan dua kalimat syahadat yaitu “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah “
  • Para umat Islam dipandang tangguh dalam hal kemiliteran.

Perkembangan Islam Pada Masa Kerajaan

Agama Islam dimulai dari datangnya individu-individu dari Arab, atau penduduk asli yang telah memeluk agama Islam. Dengan usaha mereka semua, agama Islam tersebar sedikit demi sedikit dan secara perlahan-lahan.

Metode penyebaran agam Islam mulai dilakukan secara besar-besaran ketika dakwah telah memiliki orang-orang khusus untuk menyebarkan dakwah.

Setelah periode itu, Kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam mulai terbentuk di kepulauan ini. Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan baca artikel tentang Kerajaan Islam pertama di Indonesia.

Versi Agama Di Indonesia

Clifford Geertz di dalam bukunya yang berjudul “The Religion of Java” yang diterbitkan pada tahun 1960. Buku ini menceritakan tentang versi agam yang ada di Indonesia menjadi 2 macam, antara lain:

  • Abangan, abangan adalah umat Muslim tradisional yang berarti mereka masih menerapkan ajaran-ajaran agama tradisional jawa. kelompok ini mencampurkan agam Islam dengan agama Hindu-Budha, dan animisme. Kelompok ini umumnya bertempat tinggal di wilayah perdesaan.
  • Santri, santri sering juga disebut sebagai umat Muslim ortodoks. Kelompok ini umumnya bertempat tinggal di wilayah perkotaan dan lebih berorientasi pada masjid dan Al-Qur’an.

Clifford Geertz sebenarnya juga menyatakan ada kelompok ketiga, yaitu priyayi (kelompok bangsawan tradisional), kelompok ini merupakan kelompok sosial dan bukan kelompok agama, maka kelompok ini tidak dimasukkan dalam pembagian diatas.


Mungkin itu sejarah singkat tentang sejarah Islam di Indonesia untuk asal mulanya. Semoga dengan sedikit keterangan ini bisa membantu dan juga menambah pengetahuan sobat semua, cukup sekian dan salam dari penulis.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”