Senjata Tradisional Bali

SIPINTAR.NET – Bali merupakan salah satu kota yang memiliki wisata yang banyak dikunjungi karena keindahan pantainya. Bahkan, para turis pun sering wisata ke Bali.

Selain tempat wisata yang menakjubkan, Bali juga memiliki peninggalan-peninggalan budaya yang masih dilestarikan, salah satunya yaitu senjata tradisional. Masyarakat Bali pun masih memegang teguh budaya dan tradisi nenek moyang.

Berikut ini telah kami rangkum dengan sedemikian rupa mengenai senjata tradisional Bali yang dapat anda jadikan wawasan, simak selengkapnya.

Sejarah Singkat Adanya Senjata Tradisional Bali

Sejarah Bali telah di identifikasi pada sejak zaman batu, namun sebagian besar berkembang pada masa Kekaisaran Majapahit ( sekitar tahun 1293-1520).

Pada masa ini merupakan puncak dari pemerintahan kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan memegang daerah kekuasaan selain Bali, seperti Semenanjung Malaya selatan, Sumatera, Kalimantan, dan beberapa daerah di Indonesia timur bahkan hingga Filipina.

Pada zaman itu juga merupakan zaman ke-emasan yang sarat dengan lahirnya beberapa maha karya kesusastraan Hindu-Jawa dan kegiatan artistik yang saat ini masih menjadi dasar seni Bali.

Zaman keemasan Bali pun berakhir setelah wafatnya Hayam Wuruk, karena timbulnya banyak konflik dalam keluarga kerajaan, dimana kekuasaan kerajaan di Jawa menjadi lebih kuat dibanding wilayah lainnya.

Bali pernah mengalami kemunduran, Kerajaan Majapahit yang terjadi pada abad ke-15 diikuti dengan perpindahan besar-besaran para warga kerajaan Majapahit ke Bali yang kebanyakan berasal dari kalangan pendeta Hindu, intelektual, seniman & anggota keluarga kerajaan.

Seiring waktu kota Bali pun mengalami perkembangan mulai dari pakaian, adat & senjata tradisional. Dahulu masyarakat Bali kerap menggunakan senjata seperti, keris, wedhung, pudoi dan lain sebagainya.

Dan sekarang senjata yang dulu digunakan masyarakat Bali dijadikan sebagai peninggalan senjata tradisional yang di museum kan.

Anda dapat mempelajari dan memahami senjata-senjata tradisional Bali lengkap dengan penjelasannya sebagai berikut.

Macam – Macam Senjata Tradisional Bali

Bali pernah menggunakan senjata-senjata dibawah ini untuk bertarung melawan penjajah dan ada juga yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Adapun beberapa senjata berikut dengan penjelasannya yang bisa kalian simak.

1. Senjata Keris

Senjata Keris merupakan salah satu senjata tradisional yang berasal dari Pulau Jawa. Awal mulanya ialah ketika Kerajaan Majapahit berhasil mengambil alih Pulau Bali. Tepatnya pada tahun 1343 cara pembuatan keris pun mulai diajarakan kepada masyarakat di Bali.

Terdapat perbedaan antara Keris Jawa dan Keris Bali terletak pada ukuran Keris. Keris Jawa cenderung memiliki bentuk yang lebih kecil daripada keris Bali. Selain itu, bentuk desain gagang pada Keris Bali juga lebih kompleks dari keris Jawa.

Dan persamaannya yaitu terlihat dari segi karakter Keris yaitu lekukan yang diciptakan dalam proses pembuatannya, maka jumlah lekukan dalam Keris Jawa harus selalu berjumlah ganjil.

Pembuat Keris Bali pun beranggapan, keris yang sempurna selalu berjumlah ganjil. Hal ini di karena mengandung unsur filosofinya tersendiri.

2. Senjata Taji (Tajen)

Senjata Taji merupakan salah satu senjata tradisional Bali yang biasanya digunakan dalam kegiatan tarung ayam dan senjata ini juga digunakan sebagai senjata utamanya.

Cara pemakaian senjata ini sangat mudah yaitu cukup diikatkan saja pada kaki ayam sebagai senjata.

Selain digunakan untuk tarung ayam, Taji ini juga biasa digunakan saat upacara adat tabur roh. Upacara ini dilakukan dengan menyembelih hewan dan menaburkan darahnya.

Sampai saat ini senjata tradisional dan kebudayaan tarung ayam ini sudah menjadi adat turun-temurun, dan masih lestari menemani keseharian masyarakat Bali.

3. Senjata Kandik

Senjata Kandik merupakan salah satu senjata khas Bali. Kata Kandik sendiri  berasal dari bahasa daerah Bali yakni sebilah kapak.

Dilihat dari bentuknya, terlihat senjata ini merupakan senjata kerajaan yang digunakan untuk pekerjaan yang berat.

Senjata ini terbuat dari besi/ baja yang di biarkan lama, dengan proses yang tidak biasa. Sehingga menciptakan senjata yang kuat.

Senjata ini juga memiliki ciri khas yakni pegangannya yang lebih panjang, tidak seperti kapak biasa pada umumnya.

Kandik biasanya digunakan untuk menebang pohon, memotong kayu ataupun untuk melakukan pekerjaan berat lainnya.

4. Senjata Blakas (Golok Cepot)

Senjata Blakas (Golok Cepot) merupakan salah satu senjata tradisional yang dilihat sepintas mirip seperti (Golok Cepot) atau masyarakat mengenalnya sebagai golok dapur.

Senjata ini terbuat dari besi baja dan gagangnya dibuat dari kayu. Dibuat seperti itu, agar lebih efektif untuk mencincang sesuatu.

Terdapat dua pisau yang berbeda dimensi dalam satu sarung, hal inilah yang menjadikan pisau ini terlihat unik dan berbeda dengan pisau pada umumnya.

Di sarung yang pertama terdapat pisau dengan bilah sangat tebal dan berat. Sedangkan yang kedua pisaunya tipis dan ringan serta ada bentuk melengkung.

Pisau Golok ini juga biasanya digunakan buat perlengkapan dapur atau bisa juga digunakan untuk memotong hewan qurban.

5. Senjata Tiuk

Senjata Tiuk merupakan senjata tradisional semacam Belati/ Pisau yang bentuknya hampir mirip seperti Wedhung.

Perbedaan-nya ialah jika Wedhung biasanya digunakan oleh kaum laki-laki sebagai sarana alat pertahanan saat terjadinya peperangan.

Sedangkan Tiuk digunakan sebagai alat untuk memasak, membuat sesaji dan untuk kebutuhan dapur lainnya.

Senjata Tiuk sendiri didesain lebih sederhana dibandingkan Wedhung. Dibalik perbedaan itu semua, tentunya fungsi tiuk ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.

6. Senjata Wedhung

Senjata Wedhung merupakan salah satu senjata tradisional yang terbuat dari bahan logam tempaan yang memiliki gagang yang terbuat dari kayu yang diukir, Wedhung biasanya berukuran sedikit lebih besar.

Senjata ini memiliki panjang kurang lebih 38 cm.  Senjata ini juga sebenarnya bukan hanya di Bali saja, namun di kota cirebon pun ada.

Jadi, dapat dilihat perbedaan antara Wedhung Bali dan Cirebon terletak pada bilah pisaunya. Wedhung Bali biasanya terdapat motif-motif tertentu sedangkan Wedhung Cirebon lebih cenderung polos.

7. Senjata Arit

Senjata Arit merupakan salah satu senjata tajam tradisional yang berbentuk setengah lingkaran seperti bulan sabit yang terbuat dari besi baja yang kuat & kokoh.

Senjata ini memiliki bentuk yang sama seperti celurit khas Madura, berupa pisau yang melengkung. Seringkali masyarakat Bali menggunakan Arit ketika akan berpergian ke sawah atau ke kebun untuk mencari rumput dan lain sebagainya.

Meskipun bentuknya yang sederhana. Namun, senjata ini bisa sangat berbahaya, ditambah karena lengkungannya yang tajam.

8. Senjata Tombak

Senjata Tombak merupakan salah satu senjata yang menyimbolkan ketajaman pikiran yang biasanya pada ujung atas berisi Ayudha Dewata sebagai ciri khas senjata para Dewata.

Di nusantara sendiri Tombak digunakan oleh para prajurit kerajaan zaman dahulu, yang berfungsi sebagai alat senjata perang.

Dilihat dari sejarahnya,  Bali Tombak digambarkan dalam tarian Bali yang dikenal dengan nama tarian Wirayudha. Tarian ini merupakan tarian perang yang umumnya di lakukan oleh 2-4 orang sambil memegang senjata Tombak.

Dalam tarian ini juga menggambarkan sekelompok prajurit Bali Dwipa yang sedang bersiap ingin pergi menuju ke medan perang.

9. Senjata Trisula

Senjata Trisula atau serampang merupakan salah satu senjata tradisional bali yang berasal dari kata sansekerta yang berarti Trisul atau bisa diartikan sebagai tombak dengan mata tiga yang secara harafiah berarti tiga tombak.

Trisula sendiri merupakan senjata utama Siwa. Siwa merupakan salah satu dari tiga dewa utama (Trimurti) yang sering disembah pada masa kejayaan kerajaan Hindu-Budha di pulau Jawa.

Begitu juga dalam agama paganisme Yunani-Romawi, Poseidon (Neptunus) dewa penguasa laut yang selalu menggunakan dan membawa senjata trisula ini. Dalam kebudayaan yunani kuno (Mikenai), Poseidon adalah dewa utama, dan mungkin lebih utama dibanding Zeus.

10. Senjata Caluk

Senjata Caluk merupakan senjata adat Bali yang memiliki bentuk seperti sebilah pisau lengkung yang mempunyai gagang ataupun pegangan yang panjang.

Senjata ini terbuat dari besi atau tembaga yang ditempa sehingga dapat menciptakan bentuk yang khas.

Senjata Caluk umumnya digunakan untuk menjangkau daerah-daerah yang lebih tinggi, contohnya ketika ingin memotong ranting, memanen buah dan lain sebagainya.

11. Senjata Keris Tayuhan

Senjata Keris Tayuhan merupakan salah satu senjata tradisional yang pembuatannya lebih memetingankan soal kesaktian daripada keindahannya.

Keris tayuhan sendiri berasal dari kebudayaan Kerajaan Majapahit, bagi masyarakat bali sendiri keris ini sudah dijadikan sebagai simbol identitas diri. Sedangkan dari segi fungsional, keris ini biasa digunakan untuk sarana perlindungan diri terutama pada saat peperangan.

Namun dengan seiring berkembangnya zaman, Keris Tayuhan ini mulai beralih fungsi, dan sekarang sudah diangggap sebagai benda pusaka yang dilengkapi dengan beragam hiasan baik di gagang, bilah ataupun sarungnya.

Oleh masyarakat Bali, Keris Tayuhan ini sering dibersihkan dalam ritual pergantian tahun dan ritual agama lainnya.

Dan biasanya sering di sucikan atau dikeramatkan karena memiliki kesan angker, dan memancarkan perbawa dan ada kalanya menakutkan. Jadi tak heran jika perawatan dan penyimpanan keris ini selalu diperhatikan.

12. Senjata Penampad

Senjata Penampad merupakan senjata tradisional Bali yang memiliki bentuk seperti pisau panjang semacam pedang dan sering digunakan untuk membersihkan rumput pada pematang (galengan) sawah.

13. Senjata Busur & Panah

Busur dan panah merupakan senjata yang juga umum digunakan oleh masyarakat di seluruh Nusantara. Bentuk busur yang melengkung akan membantu daya pegas sehingga panah dapat meluncur ke sasaran atau musuh.


Demikianlah artikel mengenai senjata tradisional Bali yang bisa Anda jadikan sebagai referensi dan juga dapat menambah wawasan kita semua.

Semoga dengan membaca artikel ini kita mengetahui seluk beluk hingga teknis penggunaan baik dalam bela diri maupun dalam keseharian masyarakat.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”