Senjata Tradisional Padang

Senjata Tradisional Padang – Kelompok etnis rata-rata dari suku Minangkabau atau orang Minang yang mayoritas orangnya berasal dari masyarakatnya Sumatera Barat.

Tentunya sudah kita ketahui bahwasanya Provinsi Sumatera Barat mempunyai akar budaya yang begitu kuat, tentu hal tersebut tak lepas dari peran masyarakat yang selalu menjaga dan melestarikan budaya warisan dari para leluhur.

Dapat dilihat beberapa warisan yang masih terjaga antara lain rumah adat, tarian tradisional, makanan khas, sampai senjata tradisional semuanya masih dijaga dengan baik.

Nah berikut ini kami akan membahas mengenai macam-macam senjata tradisional Padang, yuk simak penjelasan lengkapnya.

Macam – Macam Senjata Tradisional Padang

Provinsi Sumatera Barat memiliki banyak keunikan dan ciri khas, seperti kuliner yang begitu khas yaitu nasi Padang.

Selain itu, masyarakat disana sangat kental akan budayanya mulai dari upacara adat, alat musik, pakaian adat hingga senjata tradisional.

Nah, berikut ini macam-macam senjata tradisional Minangkabau (Sumatera Barat) yang masih dijaga dan dilestarikan sampai saat ini

1. Karih

Senjata Karih merupakan senjata tradisional Sumatera Barat yang memiliki bentuk & karakteristik seperti Keris Jawa. Yang membedakannya, jika Keris Jawa memiliki lekukan (luk), sedangkan Karih cenderung lurus & tidak berlekuk.

Selain itu, senjata Karih juga memiliki gagang yang melengkung kebawah, sehingga akan mempermudah bagi orang yang menggenggamnya.

Untuk orang yang baru pertama kali melihat senjata ini, tentunya akan mengira bahwa itu adalah senjata Keris, karena ketika senjata Karih dimasukkan ke dalam warangka (sarung) benar-benar akan terlihat seperti keris.

Karih juga sudah terdaftar di UNESCO sebagai Warisan Budayo Dunia Non-Bendawi Manusia pada tahun 2005.

Dahulu, senjata ini digunakan sebagai senjata untuk menikam, namun dengan berjalannya waktu senjata ini pun digunakan sebagai perlengkapan ataupun aksesoris pada kaum pria, khususnya para penghulu yang dipakai ketika ada acara resmi (malewa gala) atau pengukuhan gelar.

Karih juga digunakan oleh para mempelai pria dalam acara pernikahan Minang, disebut dengan Baralek. Dalam upaya melestarikan senjata Karih, biasanya masyarakat Minang juga kerap kali menggunakan senjata ini dalam pertunjukan silat khas Minangkabau.

2. Kerambit

Senjata Kerambit merupakan sebuah pisau kecil yang memiliki bentuk melengkung. Kerambit juga merupakan salah satu senjata tradisional Indonesia yang dijadikan sebagai salah satu senjata paling mematikan di dunia.

Meskipun kerambit memiliki ukuran yang kecil, ternyata benda ini sangat berbahaya karena dapat merobek dan menyayat anggota tubuh lawan. Dan hebatnya lagi, senjata kerambit ini dapat melumpuhkan musuh secara cepat namun tidak terdeteksi.

Menurut sejarah, senjata kerambit sendiri berasal dari Minangkabau yang kemudian dibawa oleh para perantau Minangkabau sampai menyebar ke berbagai wilayah seperti Jawa hingga semenanjung Melayu.

Bentuk senjata tradisional kerambit ini sangat unik karena terinspirasi oleh cakar harimau yang banyak berkeliaran di hutan Sumatera saat itu.

Kala itu masyarakat sedang melihat harimau bertarung dengan menggunakan cakarnya, lalu terciptalah awal pemikiran senjata kerambit tersebut. Hal ini tentunya beriringan dengan salah satu falsafah orang Minangkabau yang berbunyi “Alam takambang jadi guru“.

Adapun fungsi senjata kerambit di sebagian besar Nusantara pada awalnya sebagai alat pertanian yang khusus dirancang untuk :

  • Menyapu akar
  • Mengumpulkan batang padi &
  • Mengumpulkan alat pengirikan padi

Namun khusus untuk senjata kerambit ini, sengaja dibuat lebih melengkung seperti kuku harimau setelah masyarakat Minang melihat harimau bertarung dengan cakarnya.

Senjata tradisional kerambit juga salah satu senjata utama silat yang digunakan dalam seni beladiri. Dengan kata lain, semakin populer seni bela diri pencak silat, kerambit akan semakin dikenali banyak orang.

Saat ini, senjata ini telah dikembangkan oleh negara Amerika-Eropa dengan banyak jenis dan variannya. Di Indonesia sendiri, kerambit masih digunakan oleh para pesilat khususnya seni beladiri Silat Sumatera, seperti silat harimau Minangkabau.

Senjata tradisional kerambit dibedakan menjadi 2 varian yaitu kerambit Jawa Barat dan Kerambit/ kurambik / kerambiak Minang.

Kerambit Jawa Barat biasanya memiliki lengkungan yang membulat, sedangkan kerambit Minang memiliki lengkungan siku.

3. Sumpitan

Senjata Sumpitan merupakan salah satu senjata tradisional yang digunakan oleh masyarakat di Sumatera Barat untuk berburu dan untuk melakukan pertempuran.

Senjata ini memiliki daya tembak dengan akurasi yang baik sampai 200 meter. Senjata ini mempunyai bentuk menyerupai tabung kecil yang memungkinkan panah kecil untuk di tembakan melesat jauh menuju sasaran.

Tidak hanya suku Minangkabau saja, senjata ini juga menjadi senjata tradisional bagi suku Dayak yang fungsinya pun tidak jauh beda yaitu untuk berburu hewan.

Sebagai salah satu peninggalan sejarah, tentu saja senjata ini masih dilestarikan dan digunakan oleh suku Minang sebagai peralatan utama untuk berburu.

Pasalnya, selain hemat biaya menggunakan Sumpit juga tidak akan merusak alam karena bahan yang digunakan juga alami.

4. Piarik

Senjata Piarik merupakan senjata tradisional Minangkabau, Sumatera Barat yang memiliki bentuk tombak dengan 3 mata tajam.

Selain di Sumatera Barat, di daerah lain seperti Sumatera Selatan juga sering digunakan dan biasa disebut dengan senjata Trisula.

Bila dilihat dari bentuknya senjata ini mirip seperti senjata utama Dewa Siwa dalam kepercayaan Hindu.

Hal ini dikarenakan pada zaman dahulu sebelum Islam masuk ke Sumatera Barat, “khususnya” masyarakat Minang masih menganut agama Hindu.

Kerap kali senjata tradisional Piarik digunakan masyarakat Sumatera Barat untuk berburu binatang yang berukuran besar.

Hingga saat ini keberadaan Piarik masih dijaga dan dilestarikan dengan baik oleh warga Minangkabau, dan telah menjadi salah satu warisan budaya bangsa Indonesia.

5. Ruduih

Senjata Ruduih merupakan salah satu senjata tradisional yang berasal dari budaya masyarakat Minangkabau dan sejenis dengan golok.

Fungsi senjata ini digunakan untuk bertempur di medan perang, pada saat itu untuk berburu menggunakan senjata sumpitan.

Walaupun ruduih dikenal sebagai senjata tradisional untuk perang, namun riduih memiliki fungsi lain dalam kehidupan sehari-hari. Senjata tradisional ini hingga saat ini masih dilestarikan yang tersimpan rapi di museum.

Bentuk senjata ruduih sendiri hampir menyerupai kelewang, dan hampir mirip juga senjata pedang dengan satu sisi bilah tajam.

Bila senjata kelewang sisi bilah tajamnya lurus, maka riduih sisi bilah tajamnya cembung ke dalam. Selain itu, bentuk sarungnya juga berbeda. Apabila sarung kelewang seperti naga, maka riduih bentuknya sederhana seperti bentuk sarung golok.

Saat ini senjata ruduih ada di dalam Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma dan disimpan sebagai senjata yang digunakan dalam perang Manggopoh pada tahun 1908.

Perang Manggopoh telah berlangsung dari 15-16 Juni 1908. Perang ini terjadi bermula akibat kejengkelan kaum ninik mamak, ulama alim, para cendekiawan dan rakyat kanangarian Manggopoh Kec. Lubuk Basung Kab. Agam.

Tindakan yang dilakukan serdadu Belanda disetujui dan telah mengubah adat masyarakat Manggopoh yang menjunjung tinggi nilai adat dan budaya luhur Minangkabau dan disetujui telah keluar dari batas kewajaran sebagai manusia.

6. Klewang

Senjata Klewang merupakan senjata senjata tradisional suku Minangkabau yang memiliki bentuk seperti golok bersisi satu dengan tumpuan berat yang terletak ditengah golok kampilan.

Senjata Klewang biasanya memiliki bentuk mata lurus serta tajam, namun ada juga yang bermata lengkung, dengan ukuran yang setara layaknya pedang.

Pada zaman dahulu senjata ini dijadikan sebagai senjata utama para pasukan Padri saat terjadinya perang di Sumatera barat pada abad ke-19.

Dalam peristiwa ini terlihat perwira pasukan Padri sangat cepat menggunakan senjata Klewang saat berperang.

Walaupun digunakan sebagai senjata utama untuk berperang, Klewang juga kerap kali digunakan untuk kegiatan bertani bagi masyarakat setempat.

Dengan bentuknya yang unik, mulai dari gagangnya yang menyerupai bentuk naga sampai sarungnya yang dibuat bergaris-garis membuat Klewang masih banyak digunakan oleh masyarakat sampai saat ini.


Demikianlah artikel mengenai Senjata Tradisional Padang yang bisa dijadikan sebagai bahan referensi Anda. Dan jangan lupa untuk di share agar artikel ini dapat bermanfaat untuk orang lain. Semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan kita semua. Terima Kasih.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”