Senjata Tradisional Sumatera Barat

Senjata Tradisional Sumatera Barat – Senjata tradisional bagi masyarakat Indonesia tidak hanya memiliki nilai magis dan estetika saja, namun juga dianggap sebagai simbol dari perjuangan rakyat atas penjajahan dan peperangan pada masa lalu.

Tidak heran jika masyarakat Sumatera Barat mempunyai berbagai macam senjata tradisional yang tergolong mematikan.

Nah, untuk lebih jelasnya mengenai apa saja senjata tradisional dari masyarakat Sumatera Barat, berikut simak artikel ini selengkapnya:

Macam – Macam Senjata Tradisional Sumatera Barat

Salah satu cara untuk mengenang dan menghormati jasa pengorbanan para pahlawan terdahulu yaitu melalui senjata-senjata yang pernah mereka gunakan.

Selai itu, mempelajari kebudayaan sendiri merupakan hal yang tidak semua orang bisa melakukannya. Berikut macam-macam senjata tradisional Sumatera Barat:

  • Karambiak

Senjata Karambiak merupakan salah satu senjata khas Sumatera Barat dan memiliki seperti pisau kecil. Biasanya hampir sama dengan pisau yang bisa di genggam.

Bentuknya juga unik karena melengkung. Jenis senjata ini memang sudah dikenal di banyak negara dunia. Salah satunya adalah Amerika Serikat. Bahkan, di sana sudah diproduksi secara massal dan dijadikan senjata wajib.

Senjata ini bisa begitu terkenal karena senjata ini dibawa oleh masyarakat Minang yang sedang merantau di daerah orang. Terdapat beberapa jenis kerambit berdasarkan daerah penyebarannya. Misalnya di Sumatera Barat diberi nama kuku harimau.

Namun, di daerah Jawa Barat dan Madura disebut dengan kuku elang, kuku hanoman, kuku bima sampai kerambit Lombok & Sumbawa. Senjata ini juga terkenal karena memang sangat berbahaya. Dia dapat menyayat organ musuh dengan cepat.

  • Karih

Senjata Karih merupakan senjata tradisional Sumatera Barat yang bentuknya hampir sama dengan keris. Namun dari kedua senjata tersebut memiliki perbedaan yakni pada bentuk karih yang tidak berlekuk-lekuk. Jika diletakkan dalam sarungnya, terlihat mirip banget dengan keris.

Senjata ini memiliki manfaat sebagai perlengkapan, aksesoris yang dipakai laki-laki dan diletakkan di depan badan. Sering kali dipakai para penghulu, apalagi ketika ada acara resmi. Terlebih acara malewa gala atau pengukuhan gelar.

Saat di acara resmi dan penting, karih sering dikenakan walau hanya sebagai aksesoris, itu juta dapat dikategorikan sebagai usaha melestarikan warisan leluhur.

Senjata Tradisional ini akan dipakai oleh mempelai pria dalam acara pernikahan, disebut baralek. Fungsi senjata ini juga digunakan dalam pertunjukan silat khas Minangkabau, juga seringkali dipakai dalam acara-acara kedaerahan, benar-benar terkesan masih dilestarikan.

  • Sumpitan

Senjata Sumpitan merupakan salah satu senjata tradisional Sumatera Barat yang digunakan untuk berburu jarak menengah dan jarak jauh.

Kelebihan yang dimiliki senjata ini yaitu tidak mengeluarkan suara ketika digunakan. Oleh karena itu, proses berburu binatang di hutan akan lebih mudah.

Selain itu, senjata tradisional Minangkabau juga mempunyai tingkat akurasi yang tinggi sampai jarak kurang lebih 200 m. Dengan jarak 200 meter tersebut, si pengguna akan menembakkan pelurunya dengan cara meniup tabung (sumpit) ke arah sasaran.

  • Ruduih

Senjata Ruduih merupakan senjata tradisional Sumatera Barat yang sudah diakui eksistensinya dalam berperang. Perang yang dimaksud yakni perang Manggopoh (1908). Hal ini selaras dengan catatan yang terdapat di Museum Tridaya Eka Dharma.

Senjata ini ini secara fisik tidak jauh berbeda dengan kelewang. Adapun perbedaan antara keduanya yakni, terdapat lekukan ke dalam pada mata pedang senjata ruduih. Sedangkan kelewang tidak.

Dilihat dari fungsinya, ruduih berguna dalam pertempuran jarak dekat yang menggunakan senjata jenis pedang dan tombak.

  • Piarik

Senjata Piarik merupakan senjata tradisional Sumatera Barat yang berasal dari akulturasi agama Hindu-Budha sebelum islam datang ke Pulau Sumatera. Dan memiliki bentuk seperti tombak, dengan tiga mata pisau runcing nan tajam di bagian ujungnya. Piarik ini dulunya sangat dimanfaatkan untuk berburu di hutan, terutama pada buruan yang berukuran besar, misalnya rusa.

Gagang atau tangkainya tersebut terbuat dari kayu, hal ini disengaja agar ketika dilemparkan dapat mengenai sasaran. Sedangkan pada penutup mata pisaunya juga terbuat dari kayu yang dicetak dan disesuaikan dengan ukurannya. Teknik pelemparannya juga tidak sembarangan, harus bisa sekuat mungkin agar tombak bisa menancap dan langsung melumpuhkan buruan.

Senjata Adat asal Sumbar ini memang sudah terkenal bahkan mendunia. Salah satunya ialah senjata kerambit yang sudah diproduksi banyak di Amerika Serikat dan ada beberapa negara lainnya. Ini bukti bahwa eksistensinya memang telah mendunia.

  • Klewang

Senjata Klewang merupakan salah satu senjata yang bentuknya mirip dengan golok pada umumnya namun panjangnya seperti pedang. Klewang sendiri mempunyai banyak jenis senjatanya yang membuat ada yang bentuknya bermata lengkung.

Kalewang ini sangat terkenal karena menjadi senjata utama pasukan Padri ketika Perang Padri pada abad ke-19. Perang yang terjadi di Sumatera Barat itu cukup memberikan catatan sejarah yang panjang.

Saat itu, para perwira sangat mahir dalam menggunakan senjata ini. Karena senjata tersebut memiliki bentuk yang unik, yakni memiliki ular naga pada pegangannya dan sarungnya dibuat bergaris-garis. Tidak hanya sebagai nilai sejarah saja, namun senjata ini masih punya nilai pakai.

Masyarakat di Sumatera Barat masih menggunakan senjata ini dalam kegiatan bertani. Dalam kehidupan sehari-hari, orang setempat juga menggunakan senjata ini untuk membantu pekerjaannya. Misalnya saja untuk memotong bambu ataupun kayu.

Selain itu, banyak pula yang menyimpannya sebagai koleksi. Dan senjata ini juga cukup memberikan warna sebagai karya seni yang unik. Bahkan, sudah ada banyak kalewang yang diperjualbelikan dengan harga tinggi karena nilai sejarahnya.

  • Keris Pusaka Minangkabau

Senjata Keris pusaka Minangkabau merupakan keris khusus yang hanya bisa disisipkan oleh penghulu adat di pinggangnya ketika acara-acara tertentu.

Keris Pusaka Minangkabau akan selalu diasah ketajamannya baik di sisi kanan dan kiri. Hal itu bermakna agar penghulu mampu memberi, mengamanahkan, serta memberikan keadilan kepada semua orang.

Keris pusaka ini tidaklah dipakai di setiap upacara adat. Pemakaiannya pun harus diperhatikan, karena mata keris tidak menghadap ke kanan, tapi ke kiri. Hal ini diartikan sebagai sikap bahwa seorang penghulu harus selalu hati-hati, berpikir sebelum berbicara ataupun bertindak.

Senjata tradisional Sumatera Barat ini juga dijadikan sebagai lambang dari keagungan. Bahwa seorang penghulu adat adalah orang yang akan selalu bisa diandalkan bagi masyarakat Minangkabau baik ketika senang maupun sedih.


Demikianlah artikel mengenai senjata tradisional sumatera barat yang bisa dijadikan sebagai referensi ataupun tugas Anda. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan dan bisa bermanfaat untuk kita semua. Amiin

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”