Cara Budidaya Ikan Cupang

Sipitar.net – Jika Anda suka memelihara ikan hias, pasti tak asing dengan jenis ikan cupang. Ikan air tawar ini sangat banyak ragamnya dengan warna-warna menarik, dan mudah untuk dikembangkan karena termasuk ikan yang tidak banyak tingkah.

Wajar saat ini semakin banyak pembudidayanya untuk dijual sebagai ikan hias, tentu dengan cara budidaya ikan cupang yang tepat.

Untuk mengembangbiakkan ikan dengan nama latin Betta sp ini tak dibutuhkan keahlian khusus, bahkan cukup dengan alat dan bahan seadanya.

Dengan begitu Anda tetap bisa mengembangkannya menjadi ikan-ikan cantik yang siap menghiasi aquarium kesayangan. Berikut ini tahapan budidaya yang bisa Anda coba terapkan di rumah.

Tahap Budidaya Ikan Cupang untuk Pemula

Berikut adalah langkah-langkah budidaya ikan cupang, mulai dari persiapan, pemilihan indukan, pemijahan, hingga merawat burayak.

#1. Persiapan

Tahapan pertama yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan media untuk membudidayakan ikan cupang. Biasanya menggunakan tank atau aquarium khusus dengan beberapa kriteria berikut.

  1. Siapkan akuarium, atau bisa juga baskom. Pastikan ukurannya 20 x 20 x 20 sentimeter.
  2. Siapkan toples kecil.
  3. Hiasan di dalam baskom seperti bunga plastik, bebatuan warna-warni.
  4. Air murni tanpa bahan kimia, disarankan air dari mata air atau sungai yang tidak terkontaminasi limbah apapun.
  5. Pastikan jumlah air di dalam akuarium maksimal 15 sentimeter dari dasar aquarium
  6. Suhu di dalam air dipastikan sama dengan suhu asli air sungai berkisar 23 derajat celsius sampai 25 derajat celsius.
  7. pH air dipastikan antara 6,5 hingga 7,2, jika tidak mencapai kriteria tersebut, Anda bisa mengakalinya dengan memberikan bahan penetralisir pH dalam air yang banyak di jual di pasaran. Untuk menaikkan pH biasanya menggunakan daun ketapang, sedangkan untuk menurunkan pH pakai kapur bordo.
  8.  Siapkan tanaman air yang cocok untuk dijadikan hiasan dalam aquarium ikan cupang. Ini merupakan hal penting untuk menunjang tumbuh kembang ikan agar lebih baik, karena ikan cupang sangat suka habitat alami.

Contoh tanaman air yang bisa Anda pilih adalah Anacharis berbentuk batang panjang dengan dipenuhi daun disekujur batangnya. Ada juga Java fern yang bisa diikatkan pada kayu apung di salah satu sudut aquarium, proses tanamnya terbilang mudah dan sangat disukai ikan cupang sebagai area bermainnya.

#2. Memilih Indukan

Untuk mendapatkan ikan cupang yang berkualitas, Anda harus memilih indukan yang berkualitas pula. Pastikan bibit induk berasal dari keturunan yang unggul, sehat, tidak memiliki cacat bawaan, dan lincah dalam pergerakannya.

Anda juga dituntut untuk paham perbedaan antara ikan cupang betina dan jantan, agar tidak salah saat pemijahan dan proses selanjutnya. Beda utama dan karakter unggulnya berikut ini.

Memilih Indukan Jantan

  • Gerakan sangat lincah.
  • Warna tubuh cerah.
  • Ekor mengembang dan cenderung lebar
  • Ukuran tubuh lebih besar dan panjang.
  • Umurnya sekitar 4 bulan hingga delapan bulan.

Memilih Indukan Betina

  • Gerakannya lebih pelan.
  • Warna lebih kusam dan tidak semenarik jantan.
  • Ekornya pendek dan kecil.
  • Tubuh bulat dengan perut agak buncit.
  • Umur terbaik untuk dijadikan indukan adalah 3 bulan hingga 4 bulan.

#3. Proses Pemijahan

Proses perkawinan seekor ikan jantan dan betina, untuk cara budidaya ikan cupang pada proses ini harus mempersiapkan beberapa hal.

Di antaranya sebuah akuarium kecil yang tadi sudah diisi air sungai dan diisi tanaman air yang diletakkan di dalam aquarium.

Kemudian botol plastik bekas air mineral gelas yang juga diisi dengan air sungai yang bersih. Selanjutnya proses pemijahan bisa dilakukan dengan tahap seperti berikut ini.

Masukkan Betina

Masukkan ikan betina yang Anda pilih satu ekor ke dalam botol plastik yang sudah diisi air bersih. Biarkan dia berenang di sana untuk sementara.

Tutup botol tersebut dengan plastik transparan, masukkan ke dalam aquarium. Gunanya agar nantinya ikan jantan mempercepat proses pembuatan gelembung untuk menempatkan telur yang sudah dibuahi.

Masukkan Jantan

Masukkan ikan jantan ke dalam aquarium, pastikan proses ini dilakukan pada pagi hari antara pukul 07.00-10.00, atau sore hari antara pukul 16.00-18.00.

Kemudian biarkan dia membuat gelembung, jika gelembung sudah banyak, maka Anda tinggal mengeluarkan ikan betina dari botol plastik dan biarkan proses kawin berlangsung.

Selama proses kawin, tutup aquarium menggunakan koran atau kain, lalu pindahkan ke ruangan yang tenang.

Sebab ikan cupang tidak suka suasana ramai saat pemijahan, hal ini sering diabaikan orang sehingga hasilnya ikan tak jadi melakukan perkawinan.

#4. Pisahkan Jantan dan Betina

Setelah proses kawin selesai, Anda bisa melihat dari kesibukan ikan jantan memindahkan telur ke dalam gelembung yang sudah dibuatnya.

Segera angkat ikan betina dan masukkan ke dalam botol plastik kembali dan jauhkan dari aquarium. Hal ini harus dilakukan agar betina tidak memakan telur yang sudah dihasilkannya.

Proses setelah kawin ini cukup unik, karena ketika hewan lain membiarkan betina merawat telur ternyata ikan cupang sebaliknya. Sebab yang bertugas menjaga telur adalah ikan jantan, ikan dengan telaten memindahkan telur ke tempat yang aman.

#5. Menetaskan Telur

Telur ikan cupang akan menetas hanya dalam waktu 24 jam dan menjadi burayak atau ikan super mini yang sumber nutrisinya masih berasal dari telur.

Ikan jantan akan tetap merawat burayak, bahkan tak diberi makan hingga tiga hari usai telur menetas.

Proses penetasan telur berlangsung alami, Anda hanya tinggal mengontrol dengan melihat secara berkala.

Setelah tiga hari, Anda bisa menambahkan makanan untuk burayak yaitu kutu air atau biasa disebut Moina sp, bisa juga jenis Daphnia sp.

Jumlahnya pemberian makanan ini tak boleh melebihi jumlah burayak, usahakan secukupnya saja, karena jika terlalu banyak akan rentan membuat burayak mati.

#6. Merawat Burayak

Perawatan burayak dilakukan hingga usia dua minggu bersama ikan jantan, caranya dengan memberikan pakan setiap hari dengan jumlah yang cukup.

Kemudian, Anda harus memperhatikan perkembangan burayak dan membersihkan aquarium dari burayak yang mati. Setelah itu baru dilakukan pemindahan burayak.

Memindahkan Burayak ke Tempat Luas

Proses pemindahan burayak dilakukan dengan terlebih dahulu memindahkan induk jantan ke aquarium atau botol terpisah.

Kemudian ambil burayak dan semai di dalam kolam berukuran lebih besar, tapi tetap pastikan suhu, pH, dan suasananya sama dengan aquarium asal burayak.

Jika tidak, hal tersebut akan mengakibatkan burayak stres dan mati.

Pada aquarium besar ini perawatan dilakukan dengan memberikan makanan berupa larva nyamuk atau kutu air dengan dosis lebih banyak, agar nutrisi yang dibutuhkan ikan cupang untuk tumbuh kembangnya bisa maksimal.

Setelah berusia enam minggu Anda bisa memisahkan ikan jantan dan betina berdasarkan ciri masing-masing.

Pindahkan ke wadah yang sudah disiapkan untuk membesarkan ikan cupang, hingga nanti waktunya ikan dikawinkan kembali.

Pemberian pakan

Pakan yang diberikan untuk ikan cupang dalam tahap pembesaran bisa beragam, mulai dari kutu air, cacing sutra atau larva nyamuk. Durasi pemberian pakan sebaiknya maksimal empat kali sehari, agar ikan bisa berkembang dengan baik.

Usahakan memberi makanan dengan jumlah sedikit demi sedikit, agar tidak terjadi penumpukan makanan yang akan merusak kualitas air aquarium.

Penerapan cara budidaya ikan cupang sebenarnya bisa sekaligus mengisi waktu dengan hal yang menyenangkan. Hal ini karena prosesnya tidak menyita banyak waktu tapi penuh tantangan dan ketelitian.

Anda akan puas ketika semua tahapan berakhir dan mendapatkan anakan ikan cupang berkualitas yang bisa dijadikan peliharaan sendiri atau dijual dengan harga yang menguntungkan.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”