Tembang Maskumambang

SIPINTAR.NET -Tembang Maskumambang, sebuah istilah yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang.

Namun, di balik kata yang misterius ini terdapat makna yang begitu dalam dan sarat akan simbolisme.

Untuk memahami sepenuhnya apa yang dimaksud dengan Tembang Maskumambang, mari kita telaah lebih jauh.

Arti Maskumambang

Kata “Maskumambang” terdiri dari dua suku kata, yaitu “mas” dan “kumambang.” Kata “mas” dapat diartikan sebagai emas atau sesuatu yang sangat berharga. Ini mencerminkan keindahan dalam hal-hal kecil yang mungkin terabaikan. Selain itu, “mas” juga mengacu pada sesuatu yang belum diketahui jenis kelaminnya, seolah-olah menciptakan misteri di sekitarnya.

Sementara itu, “kumambang” berarti mengambang. Jika kita menggabungkan kedua kata ini, “Maskumambang” menggambarkan janin yang hidup di dalam rahim ibunya. Sebuah janin yang tumbuh selama 9 bulan, mengambang dalam dunianya sendiri, serupa dengan harta yang tak ternilai.

Sejarah Tembang Maskumambang

Tembang macapat mempunyai sejarah yang dapat dikatakan cukup rumit dan panjang untuk diketahuinya. Tapi secara umum diketahui bahwa tembang macapat mulai muncul pada akhir kejayaan Kerajaan Majapahit atau sejak Wali Songo menyebarkan agama Islam.

Ini merupakan sejarah dari tembang macapat di wilayah Jawa Tengah, sedangkan untuk wilayah Jawa Timur dan Bali tembang macapat sudah ada sejak zaman Hindu.

Dalam Kidung Subrata dikatakan bahwa tembang macapat sudah ada sjarahnya sejak tahun 1521 Masehi. Tembang macapat ini diciptakan oleh beberapa orang termasuk  Bangsawan dan Wali.

Di zaman dahulu tembang macapat seperti maskumambang ini digunakan sebagai media dakwa atau juga hiburan.

Untuk saat ini fungsi tembang macapat berkembang dengan pesat, salah satunya digunakan sebagai materi pendidikan sastra Jawa dan juga materi pendidikan Bahasa.

Watak Tembang Maskumambang

Watak Tembang Maskumambang

Seperti biasanya, setiap tembang macapat pasti mempunyai sifat khas yang menempel di setiap lirik-liriknya.

Sifat ini disebut watak tembang. Watak tembang bisa menggugah emosional bagi setiap pendengarnya atau bagi yang melantunkannya.

Watak tembang maskumambang diantaranya ialah :

  • Kesusahan
  • Kesedihan
  • Ketidak berdayaan
  • Belas kasih
  • Sikap cemas menghadapi kehidupan.

Paungeran (Aturan) Tembang Maskumambang

Seringkali dalam ujian sekolah akan muncul pertanyaaa seperti “sebutkan Paungeran tembang Maskumambang !”.

Perlu kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan paungeran tembang maskumambang merupakan aturan yang ada pada tembang.

Aturan ini mengatur mengenai jumlah baris, jumlah dari suku kata dan juga vokal tembangnya. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai aturan atau paungeran tembang maskumambang.

#1. Guru Wilangan

Guru Wilangan tembang maskumambang ialah 12, 6, 8, 8. Maksudnya yaitu pada kalimat pertama berjumlah 12 suku kata, kalimat kedua memiliki 6 suku kata, an begitu seterusnya sampai baris keempat.

#2. Guru Gatra

Guru Gatra tembang maskumambang adalah 4. Artinya yaitu tembang ini memiliki 4 baris pada  setiap kalimat.

#3. Guru Lagu

Guru Lagu tembang maskumambang ialah i, a, i, o. maskudnya ialah pada barisan atau larik yang pertama di akhiri huruf vokal i, pada barisan yang kedua diakhiri dengan huruf a, dan begitu seterusnya sampai baris keempat.

Makna Tembang Maskumambang

Makna Tembang Maskumambang

Tembang maskumambang merupakan tembang macapat yang mengandung banyak sekali pelajaran hidup dan filosofi.

Berikut ini beberapa hal yang dapat diambil diantaranya ialah :

  • Mengingatkanagar selalu bersyukur karena sudah dikaruniai alam semesta yang subur dan indah.
  • Perintah agar bisa selalu menghormati kedua orang tua.
  • Perintah agar selalu mendengarkan nasehat dari semua orang, bila nasihattersebut
  • Perintah agar selalu saling menolong sesama makhluk hidup.
  • Anak yang membangkang perintah orang tuanya adalah anak durhaka
  • Nasehat agar kita selalu bersyukur selama hidup di dunia

Kumpulan Contoh Tembang Maskumambang

Kumpulan Contoh Tembang Maskumambang

Setelah kita mengetahui pengertian, sejarah singkat, watak dan aturan suatu tembang, selanjutnya kita akan membuat contoh tembang berdasarkan paungeran tembang yang telah dibahas di awal.

Yuk disimak baik-baik.

Contoh Tembang Maskumambang “Buatan Sendiri”

Gereng-gereng Gathutkaca sru anangis…

Sambate mlas arsa…

Luhnya marayan mili…

Gung tinameng astanira…

Artinya :

Gathutkaca meraung-raung menangis dengan keras…

Rintihannya sangat menyentuh hati…

Airmatanya pun mengalir…

Sangatlah banyak hingga di tutupi dengan tangannya…

Contoh Tembang Macapat Maskumambang “Anak Durhaka”

Wong tan manut pitutur wong tuwo ugi…

Ha nemu durhaka…

Ing dunyo tumekeng akhir…

Tan wurung kasurang-surang…

Artinya :

Orang yang tidak patut kepada nasehat orang tua…

Yang akan didapatkan hanyalah tempat neraka…

Di dunia hingga di hari akhir…

Akan selalu mendapatkan kesengsaraan…

Contoh Tembang Macapat Maskumambang “Keindahan Desa”

Keindahan panggonan lairku iki…

Deso kang kacipta..

Makmur lan tentremeng ati…

Sawah ijo pasuketan…

Artinya :

Indahnya tempat kelahiranku ini…

Sebuah desa yang telah tercipta…

Makmur serta membuat hati mejadi tentram…

Sawah hijau dengan rerumputan…

Contoh Tembang Maskumambang “Keindahan Pagi”

Semburate srengenge ing wayah injing…

Ngawe tambang endhah…

Padhangane ing mripat iki…

Amugo tetem kajaga…

Artinya :

Semburat sinar matahari di waktu pagi…

Menambahkan keindahan…

Terlihat terang dimata ini…

Semoga masih tetap terjaga…

Contoh Tembang Maskumambang “Buminata”

Sekar maskumambang purwakaning tulis…

Kang kinarya gatra…

Gatra tripta ing gatri…

Pambiwara mijil ira…

Contoh Tembang Maskumambang “Agama”

Kang dhingin rama ibu kaping kalih…

Marang maratuwa…

Lanang lan wodon kaping katri…

Ya marang saduluran tuwo…

Artinya :

Yang pertama kepada ayah dan ibu atau orang tua, yang kedua…

Kepada mertua…

Laki-laki dan perempuan, yang ketiga…

Yang kepada saudara yang lebih tua…

Ana uga entung-entungane kaki…

Lelima sinembang…

Dununge sawiji-wijine…

Sembah lelima puniko…

Artinya :

Ada juga hitung-hitungannya…

Lima yang disembah…

Tempat atau caranya yang berbeda-beda…

Sembah lima tersebut…

Wong kang manut pitutur wong tuwa ugi…

Ya nemu duraka…

Ing dunyo temekeng akhir…

Tan wurung kasurang-surang…

Artinya :

Orang yang tidak patut terhadap nasehat orang tuanya…

Yang akan didapat hanyalah tempat neraka…

Di dunia hingga di hari akhir…

Akan selalu mendapatkan kesengsaraan…

Kaping pate marang guru sayekti…

Sembah kang kaping lima…

Marang Gustinira yekti…

Parincine kawruhana…

Artinya :

Yang keempat kepada guru…

Sedangkan sembah yang kelima…

Kepada Tuhan…

Ketahuilah penjelasannya…

Contoh Tembang Maskumambang “Lingkungan”

Sekar maskumambang purwakaning tulis…

Kang kinaryo gatra…

Gatra tripta ing gatri…

Pambiwara mijil ira…

Semburate srengenge ing wayah enjing…

Ngawe tambang endhah…

Pandhangane ing mripat iki…

Amugo tetep kejaga…

Artinya :

Semburat sinar matahari di waktu pagi…

Menambah keindahannya…

Terlihat terang di mata ini…

Semoga bisa tetap terjaga…

Keindahan panggonan lahirku iki…

Ndeso kang kacipta…

Makmur lan tentrem ati…

Sawah ijo pasuketan…

Artinya :

Indahnya tempat kelahiranku ini..

Sebuah desa yang telah tercipta…

Makmur serta membuat hati menjadi tentram…

Sawah yang hijau dengan rerumputan…

Contoh Tembang Maskumambang “Nasehat”

Kanggo kabeh siro para putra putri…

Enggal dha rungokna…

Ywa kudu tansah ngabekti…

Eling asih maring wong tuo…

Apan kaya mengkono watekkaneki…

Senadyan wong tuwa…

Yen duwe watek tan becik…

Miwah tindak tan prayoga…

Artinya :

Memang seperti itu seharusnya…

Walaupun orang tua…

Kalau punya watak tidak baik…

Serta perbuatan yang tidaklah pantas…

Senadyan silih bapak ibu kakek nini…

Seduluran myang sanak…

Kalamun muruk tan becik…

Nora pantes yen den nuta…

Artinya :

Walaupun bapak ibu, kakek dan nenek…

Saudara-saudaranya…

Kalau mengajari yang tidak baik…

Tidak pantas untuk ditiru…

Apan kaya mengkono karepaneki…

Senadyan wong liya…

Kalamun watake becik…

Miwah tindake prayoga…

Artinya :

Memang seperti itulah yang diinginkannya…

Meskipun orang lain…

Namun kalau wataknya yang baik…

Serta perbuatan yang benar…

Ojo sira niru tindak kang tan becik…

Senadyan wong liya…

Lamun pamuruke becik…

Miwah ing tidak prayoga…

Artinya :

Jangan kamu meniru perbuatan yang tidaklah baik…

Walaupun orang lain…

Tapi ajarannya baik…

Serta berkelakuan sepantasnya…


Baca Juga: Tembang Durma


Contoh Tembang Maskumambang “Tata Krama”

Kelek-kelek biyung siro aneng ngendi…

Enggal tulungana…

Awakku kecemplung warih…

Gulagepan wus meh pejah…

Artinya :

Ibu kamu ada dimana…

Cepat tolonglah…

Tubuhku tercebur sungai…

Tidak bisa bernafas sampai hampir meninggal…

Iku pantes yen siro tiwura kaki…

Miwah bapak ibu…

Amuruk watak kang becik…

Wajib kaki estokena…

Artinya :

Itu pantas kalau kamu tiru…

Juga bapak ibu…

Mengajari watak yang baik…

Wajib kamu perhatikan…

Pramila rama ibu den ngebekteni…

Kinarya jalaran…

Anane badan puniki…

Kinawruhan padhange hawa…

Artinya :

Oleh karena itu kau harus berbakti kepada ayah dan ibu…

Yang menjadikan sebab…

Adanya tubuh ini…

Hadir di terangnya udara atau dunia…

Dhuh anak mas siro wajib angurmati…

Marang yayah rena…

Aja pisan kumawani…

Anyenyamah ngawe susah…

Artinya :

Wahai anak mudah, kamu wajib menghargai…

Terhadap ayah kamu…

Janganlah sekali-kali melawannya…

Serta membantahnya, karena akan menyebabkan kesusahan…

Maratani maring anak putu ing wuri…

Den padha prayitna…

Aja sira kumawani…

Maring biyang tanapi bapa…

Artinya :

Hingga ke anak cucunya kelak…

Hendaklah berhati-hati…

Janganlah sampai engkau berani…

Kepada ayah atau ibu…

Contoh Tembang Macapat Maskumambang “Teladan”

Apan kaya mengkono watekkaneki…

Senadyan wong tuwa…

Yen nduwe watek tan becik…

Miwah tindak tan prayoga…

Artinya :

Memang seperti itu seharusnya…

Walaupun orang tua…

Kalau punya watak tidak baik…

Dan perbuatan yang tidaklah pantas…

(Pakubuwono IV, Wulang Reh)

Contoh Tembang Macapat Maskumambang “Nasehat dari Orang Asing”

Ojo sira niru tindhak kang tan becik…

Senadyan wong liya…

Lamun pamuruke becik…

Miwah ing tidak prayoga…

Artinya :

Janganlah kamu meniru perbuatan yang tidaklah baik…

Walaupun orang lain…

Tapi jaraknya baik…

Serta berkelakuan pantas…

(Pakubuwono IV, Wulang Reh)


Baca Juga: Contoh Tembang Mijil


Contoh Tembang Macapat Maskumambang “Meniru Perbuatan Baik”

Iku pantes yen siro tiwura kaki…

Miwah bapak biyung…

Amuruk watak kang becik…

Wajib kaki estokena…

Artinya :

Itu pantas kalau kamu tiru…

Juga bapak dan ibu…

Mengajari watak yang baik…

Wajib kamu perhatikan…

(Pakubuwono IV, Wulang Reh)

Contoh Tembang Maskumambang “Menolong Orang”

Ibu sira aneng ngendi…

Enggal tulungana…

Awakku kecemplungan warih…

Gulagepan wes meh pejah…

Artinya :

Ibu kamu ada dimana…

Cepat tolonglah…

Tubuhku tercebur ke sungai…

Tidak bisa bernafas hingga hampir meninggal…

Contoh Tembang Maskumambang “Perintah Menghormati Ora Tua”

Pramila ram ibu den bekteni…

Kinarya jalaran…

Anane badan punika…

Kinawruhan padhange hawa…

Artinya :

Oleh karena itu kau harus berbakti kepada ayah serta ibu…

Yang menjadikan sebab…

Adanya tubuh ini…

Hadirnya di terang udara atau bumi…

Dhuh anak mas siro wajib angurmati…

Marang yayah rena…

Aja pisan kumawani…

Anyenyamah ngawe susah…

Artinya :

Wahai anak mudah, kamu wajib untuk menghargai…

Terhadap ayah kamu…

Janganlah sekali-kali untuk melawan…

Serta juga membantah, karena bisa menyebabkan kesusahan…


Baca Juga: Tembang Macapat


Akhir Kata

Tembang maskumambang merupakan salah satu jenis tembang macapat yang mengandung banyak makna dan isi di setiap lirik tembangnya.

Demikian penjelasan kami terkait dengan tembang maskumambang, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua seputar dunia kebudayaan.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”