Tembang Maskumambang

Tembang Maskumambang

Nah kali ini kita akan membahas mengenai salah satu jenis tembang macapat, yaitu tembang maskumambang. Tembang macapat merupakan salah satu media dakwah bagi Wali Songo menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa.

Tembang maskumambang merupakan salah satu dari sebelas jenis tembang macapat dengan urutan pertama dari semua jenis tembang macapat lainnya.

Agar lebih jelas lagi, berikut ini akan kita jabarkan terkait dengan tembang maskumambang dan beberapa hal yang masih berhubungan dengan tembang maskumambang. Yuk simak artikel ini sampai habis!

Apa Itu Maskumambang ?

Arti kata maskumambang berasal dari dua suku kata yakni “mas” dan “kumambang“. Mas atau emas mempunyai arti terhadap sesuatu yang sangat berharga.

Maksudnya kata ini menggambarkan suatu hal yang kecil walaupun dalam kandungan, sebagai harta yang tidak ternilai lagi harganya.

Sumber lain juga mengakatan bahwa arti kata “mas” tersebut mengacu pada kondisi yang belum diketahui jenis kelaminnya, apakah laki-laki atau perempuan.

Kata mambang atau kumambang memiliki arti mengambang. Dan bila diartikan secara keseluruhan “maskumambang” berarti janin yang hidup di dalam rahim ibunya.  Janin tersebut tumbuh dengan waktu 9 bulan dan hidup dalam rahim ibunya.

Pada sebuah dokumen yang dikenal dengan serta purwakara, maskumambang berarti “ulam toya”.

Ulam toya memiliki arti ikan air tawar, maka dari itu ada beberapa lukisan yang menceritakan tembang maskumambang dengan ikan air tawar.

Sejarah Tembang Maskumambang

Tembang macapat mempunyai sejarah yang dapat dikatakan cukup rumit dan panjang untuk diketahuinya. Tapi secara umum diketahui bahwa tembang macapat mulai muncul pada akhir kejayaan Kerajaan Majapahit atau sejak Wali Songo menyebarkan agama Islam.

Ini merupakan sejarah dari tembang macapat di wilayah Jawa Tengah, sedangkan untuk wilayah Jawa Timur dan Bali tembang macapat sudah ada sejak zaman Hindu.

Dalam Kidung Subrata dikatakan bahwa tembang macapat sudah ada sjarahnya sejak tahun 1521 Masehi. Tembang macapat ini diciptakan oleh beberapa orang termasuk  Bangsawan dan Wali.

Di zaman dahulu tembang macapat seperti maskumambang ini digunakan sebagai media dakwa atau juga hiburan.

Untuk saat ini fungsi tembang macapat berkembang dengan pesat, salah satunya digunakan sebagai materi pendidikan sastra Jawa dan juga materi pendidikan Bahasa.

Watak Tembang Maskumambang

Watak Tembang Maskumambang

Seperti biasanya, setiap tembang macapat pasti mempunyai sifat khas yang menempel di setiap lirik-liriknya.

Sifat ini disebut watak tembang. Watak tembang bisa menggugah emosional bagi setiap pendengarnya atau bagi yang melantunkannya.

Watak tembang maskumambang diantaranya ialah :

  • Kesusahan
  • Kesedihan
  • Ketidak berdayaan
  • Belas kasih
  • Sikap cemas menghadapi kehidupan.

Paungeran (Aturan) Tembang Maskumambang

Seringkali dalam ujian sekolah akan muncul pertanyaaa seperti “sebutkan Paungeran tembang Maskumambang !”.

Perlu kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan paungeran tembang maskumambang merupakan aturan yang ada pada tembang.

Aturan ini mengatur mengenai jumlah baris, jumlah dari suku kata dan juga vokal tembangnya. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai aturan atau paungeran tembang maskumambang.

#1. Guru Wilangan

Guru Wilangan tembang maskumambang ialah 12, 6, 8, 8. Maksudnya yaitu pada kalimat pertama berjumlah 12 suku kata, kalimat kedua memiliki 6 suku kata, an begitu seterusnya sampai baris keempat.

#2. Guru Gatra

Guru Gatra tembang maskumambang adalah 4. Artinya yaitu tembang ini memiliki 4 baris pada  setiap kalimat.

#3. Guru Lagu

Guru Lagu tembang maskumambang ialah i, a, i, o. maskudnya ialah pada barisan atau larik yang pertama di akhiri huruf vokal i, pada barisan yang kedua diakhiri dengan huruf a, dan begitu seterusnya sampai baris keempat.

Makna Tembang Maskumambang

Makna Tembang Maskumambang

Tembang maskumambang merupakan tembang macapat yang mengandung banyak sekali pelajaran hidup dan filosofi.

Berikut ini beberapa hal yang dapat diambil diantaranya ialah :

  • Mengingatkanagar selalu bersyukur karena sudah dikaruniai alam semesta yang subur dan indah.
  • Perintah agar bisa selalu menghormati kedua orang tua.
  • Perintah agar selalu mendengarkan nasehat dari semua orang, bila nasihattersebut
  • Perintah agar selalu saling menolong sesama makhluk hidup.
  • Anak yang membangkang perintah orang tuanya adalah anak durhaka
  • Nasehat agar kita selalu bersyukur selama hidup di dunia

Kumpulan Contoh Tembang Maskumambang

Kumpulan Contoh Tembang Maskumambang

Setelah kita mengetahui pengertian, sejarah singkat, watak dan aturan suatu tembang, selanjutnya kita akan membuat contoh tembang berdasarkan paungeran tembang yang telah dibahas di awal.

Yuk disimak baik-baik.

Contoh Tembang Maskumambang “Buatan Sendiri”

[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Gereng-gereng Gathutkaca sru anangis…

Sambate mlas arsa…

Luhnya marayan mili…

Gung tinameng astanira…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Gathutkaca meraung-raung menangis dengan keras…

Rintihannya sangat menyentuh hati…

Airmatanya pun mengalir…

Sangatlah banyak hingga di tutupi dengan tangannya…[/note]

Contoh Tembang Macapat Maskumambang “Anak Durhaka”

[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Wong tan manut pitutur wong tuwo ugi…

Ha nemu durhaka…

Ing dunyo tumekeng akhir…

Tan wurung kasurang-surang…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Orang yang tidak patut kepada nasehat orang tua…

Yang akan didapatkan hanyalah tempat neraka…

Di dunia hingga di hari akhir…

Akan selalu mendapatkan kesengsaraan…[/note]

Contoh Tembang Macapat Maskumambang “Keindahan Desa”

[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Keindahan panggonan lairku iki…

Deso kang kacipta..

Makmur lan tentremeng ati…

Sawah ijo pasuketan…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Indahnya tempat kelahiranku ini…

Sebuah desa yang telah tercipta…

Makmur serta membuat hati mejadi tentram…

Sawah hijau dengan rerumputan…[/note]

Contoh Tembang Maskumambang “Keindahan Pagi”

[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Semburate srengenge ing wayah injing…

Ngawe tambang endhah…

Padhangane ing mripat iki…

Amugo tetem kajaga…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Semburat sinar matahari di waktu pagi…

Menambahkan keindahan…

Terlihat terang dimata ini…

Semoga masih tetap terjaga…[/note]

Contoh Tembang Maskumambang “Buminata”

[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Sekar maskumambang purwakaning tulis…

Kang kinarya gatra…

Gatra tripta ing gatri…

Pambiwara mijil ira…[/note]

Contoh Tembang Maskumambang “Agama”

[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Kang dhingin rama ibu kaping kalih…

Marang maratuwa…

Lanang lan wodon kaping katri…

Ya marang saduluran tuwo…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Yang pertama kepada ayah dan ibu atau orang tua, yang kedua…

Kepada mertua…

Laki-laki dan perempuan, yang ketiga…

Yang kepada saudara yang lebih tua…[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Ana uga entung-entungane kaki…

Lelima sinembang…

Dununge sawiji-wijine…

Sembah lelima puniko…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Ada juga hitung-hitungannya…

Lima yang disembah…

Tempat atau caranya yang berbeda-beda…[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Sembah lima tersebut…

Wong kang manut pitutur wong tuwa ugi…

Ya nemu duraka…

Ing dunyo temekeng akhir…

Tan wurung kasurang-surang…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Orang yang tidak patut terhadap nasehat orang tuanya…

Yang akan didapat hanyalah tempat neraka…

Di dunia hingga di hari akhir…

Akan selalu mendapatkan kesengsaraan…[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Kaping pate marang guru sayekti…

Sembah kang kaping lima…

Marang Gustinira yekti…

Parincine kawruhana…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Yang keempat kepada guru…

Sedangkan sembah yang kelima…

Kepada Tuhan…

Ketahuilah penjelasannya…[/note]

Contoh Tembang Maskumambang “Lingkungan”

[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Sekar maskumambang purwakaning tulis…

Kang kinaryo gatra…

Gatra tripta ing gatri…

Pambiwara mijil ira…

Semburate srengenge ing wayah enjing…

Ngawe tambang endhah…

Pandhangane ing mripat iki…

Amugo tetep kejaga…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Semburat sinar matahari di waktu pagi…

Menambah keindahannya…

Terlihat terang di mata ini…

Semoga bisa tetap terjaga…[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Keindahan panggonan lahirku iki…

Ndeso kang kacipta…

Makmur lan tentrem ati…

Sawah ijo pasuketan…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Indahnya tempat kelahiranku ini..

Sebuah desa yang telah tercipta…

Makmur serta membuat hati menjadi tentram…

Sawah yang hijau dengan rerumputan…[/note]

Contoh Tembang Maskumambang “Nasehat”

[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Kanggo kabeh siro para putra putri…

Enggal dha rungokna…

Ywa kudu tansah ngabekti…

Eling asih maring wong tuo…

Apan kaya mengkono watekkaneki…

Senadyan wong tuwa…

Yen duwe watek tan becik…

Miwah tindak tan prayoga…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Memang seperti itu seharusnya…

Walaupun orang tua…

Kalau punya watak tidak baik…

Serta perbuatan yang tidaklah pantas…[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Senadyan silih bapak ibu kakek nini…

Seduluran myang sanak…

Kalamun muruk tan becik…

Nora pantes yen den nuta…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Walaupun bapak ibu, kakek dan nenek…

Saudara-saudaranya…

Kalau mengajari yang tidak baik…

Tidak pantas untuk ditiru…[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Apan kaya mengkono karepaneki…

Senadyan wong liya…

Kalamun watake becik…

Miwah tindake prayoga…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Memang seperti itulah yang diinginkannya…

Meskipun orang lain…

Namun kalau wataknya yang baik…

Serta perbuatan yang benar…[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Ojo sira niru tindak kang tan becik…

Senadyan wong liya…

Lamun pamuruke becik…

Miwah ing tidak prayoga…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Jangan kamu meniru perbuatan yang tidaklah baik…

Walaupun orang lain…

Tapi ajarannya baik…

Serta berkelakuan sepantasnya…[/note]

Contoh Tembang Maskumambang “Tata Krama”

[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Kelek-kelek biyung siro aneng ngendi…

Enggal tulungana…

Awakku kecemplung warih…

Gulagepan wus meh pejah…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Ibu kamu ada dimana…

Cepat tolonglah…

Tubuhku tercebur sungai…

Tidak bisa bernafas sampai hampir meninggal…[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Iku pantes yen siro tiwura kaki…

Miwah bapak ibu…

Amuruk watak kang becik…

Wajib kaki estokena…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Itu pantas kalau kamu tiru…

Juga bapak ibu…

Mengajari watak yang baik…

Wajib kamu perhatikan…[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Pramila rama ibu den ngebekteni…

Kinarya jalaran…

Anane badan puniki…

Kinawruhan padhange hawa…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Oleh karena itu kau harus berbakti kepada ayah dan ibu…

Yang menjadikan sebab…

Adanya tubuh ini…

Hadir di terangnya udara atau dunia…[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Dhuh anak mas siro wajib angurmati…

Marang yayah rena…

Aja pisan kumawani…

Anyenyamah ngawe susah…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Wahai anak mudah, kamu wajib menghargai…

Terhadap ayah kamu…

Janganlah sekali-kali melawannya…

Serta membantahnya, karena akan menyebabkan kesusahan…[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Maratani maring anak putu ing wuri…

Den padha prayitna…

Aja sira kumawani…

Maring biyang tanapi bapa…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Hingga ke anak cucunya kelak…

Hendaklah berhati-hati…

Janganlah sampai engkau berani…

Kepada ayah atau ibu…[/note]

Contoh Tembang Macapat Maskumambang “Teladan”

[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Apan kaya mengkono watekkaneki…

Senadyan wong tuwa…

Yen nduwe watek tan becik…

Miwah tindak tan prayoga…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Memang seperti itu seharusnya…

Walaupun orang tua…

Kalau punya watak tidak baik…

Dan perbuatan yang tidaklah pantas…[/note]

(Pakubuwono IV, Wulang Reh)

Contoh Tembang Macapat Maskumambang “Nasehat dari Orang Asing”

[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Ojo sira niru tindhak kang tan becik…

Senadyan wong liya…

Lamun pamuruke becik…

Miwah ing tidak prayoga…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Janganlah kamu meniru perbuatan yang tidaklah baik…

Walaupun orang lain…

Tapi jaraknya baik…

Serta berkelakuan pantas…[/note]

(Pakubuwono IV, Wulang Reh)

Contoh Tembang Macapat Maskumambang “Meniru Perbuatan Baik”

[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Iku pantes yen siro tiwura kaki…

Miwah bapak biyung…

Amuruk watak kang becik…

Wajib kaki estokena…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Itu pantas kalau kamu tiru…

Juga bapak dan ibu…

Mengajari watak yang baik…

Wajib kamu perhatikan…[/note]

(Pakubuwono IV, Wulang Reh)

Contoh Tembang Maskumambang “Menolong Orang”

[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Ibu sira aneng ngendi…

Enggal tulungana…

Awakku kecemplungan warih…

Gulagepan wes meh pejah…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Ibu kamu ada dimana…

Cepat tolonglah…

Tubuhku tercebur ke sungai…

Tidak bisa bernafas hingga hampir meninggal…[/note]

Contoh Tembang Maskumambang “Perintah Menghormati Ora Tua”

[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Pramila ram ibu den bekteni…

Kinarya jalaran…

Anane badan punika…

Kinawruhan padhange hawa…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Oleh karena itu kau harus berbakti kepada ayah serta ibu…

Yang menjadikan sebab…

Adanya tubuh ini…

Hadirnya di terang udara atau bumi…[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Dhuh anak mas siro wajib angurmati…

Marang yayah rena…

Aja pisan kumawani…

Anyenyamah ngawe susah…[/note]

Artinya :

[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]

Wahai anak mudah, kamu wajib untuk menghargai…

Terhadap ayah kamu…

Janganlah sekali-kali untuk melawan…

Serta juga membantah, karena bisa menyebabkan kesusahan…[/note]

Akhir Kata

Tembang maskumambang merupakan salah satu jenis tembang macapat yang mengandung banyak makna dan isi di setiap lirik tembangnya.

Demikian penjelasan kami terkait dengan tembang maskumambang, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua seputar dunia kebudayaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Tembang Sinom
BACA YUK

Tembang Sinom

Tembang merupakan salah satu kebudayaan Jawa yang masih eksis dan populer hingga sekarang. Kegunaannya disesuaikan dengan jenis tembang…
Tembang Durma
BACA YUK

Tembang Durma

Dalam masyarakat Jawa, biasanya mengenal sebuah budaya yang bernama tembang macapat. Tembang macapat sangat terkenal dan disukai masyarakat…