Tembang merupakan jenis budaya khas Jawa yang perlu dilestarikan kebaradaannya. Ada banyak jenis tembang Jawa yang tersebar di masyarakat, salah satunya tembang macapat. Dalam tembang macapat juga dibagi lagi menjadi beberapa jenis, nah pada artikel ini kita akan bahas mengenai tembang megatruh.
Tembang megatruh ini merupakan salah satu jenis tembang yang terkenal di kalangan masyarakat Jawa. Ada banyak masyarakat Jawa yang menggunakan jenis tembang ini pada beberapa penampilan.
Berikut ini akan kita bahas beberapa hal yang berkaitan dengan tembang megatruh. Yuk Simak!
Pengertian Tembang Megatruh
Semua jenis tembang Jawa, memiliki makna dan arti tertentu dalam setiap namanya. Nama-nama tembang tersebut dibedakan berdasarkan pada maksud dan filosofi tembang itu sendiri.
Salah satu contohnya yaitu nama macapat megatruh yang berasal dari dua suku kata Jawa, yaitu pegat dan juga ruh. Jika diartikan kedalam bahasa Indonesia yaitu melepas ruh/roh. Bahasa sederhananya ialah seseorang yang sudah meninggal.
Makna dari tembang megatruh ini ialah gambaran roh seseorang yang telah dicabut. Sehingga telah terlepas dari jasadnya karena sudah waktunya kembali ke pangkuan ilahi.
Dalam serat purwaukara, tembang megatruh mempunyai awalan -am, pegat dan juga ruh yang artinya munculnya semua hal yang sifatnya buruk.
Filosofi Tembang Macapat Megatruh
Filosofi dari tembang megatruh ini ialah perjalanan hidup manusia yang sudah selesai di dunia sesuai masa yang sudah ditentukan oleh Tuhan.
Sifat manusia pada umumnya saat menghadapi keadaan seperti ini biasanya akan berduka dan bersedih.
Jenis tembang yang satu ini, mengingatkan kita pada salah satu firman Allah SWT dalam ajaran islam yang artinya :
“Setiap yang bernyawa pasti akan mati”
“Setiap manusia pasti akan binasa”
Maka dari itu, pesan yang diutarakan pada tembang Jawa ini biasanya berupa nasihat mengenai kematian.
Nasihat supaya kita selalu berbuat baik saat masih berada di dunia, agar nantinya tidak menyesal saat nyawa telah sampai di kerongkongan.
Ciri-ciri Tembang Megatruh
Berikut ini merupakan beberapa ciri-ciri yang ada pada tembang megatruh, antara lain :
- Menggunakan standar lagu seperti guru bilangan, guru nyanyian, dan guru gatra.
- Bisa berdiri sendiri tanpa diiringi gendang.
- Menggunakan bahasa Jawa baru.
Fungsi Tembang Megatruh
Selain ciri-ciri, berikut ini diberikan juga beberapa fungsi tembang megatruh yang harus kamu ketahui.
- Untuk mengubah atau menulis sastra Jawa.
- Untuk menggali atau membawa atap.
- Untuk lagu ketoprak atau ringgit.
Watak Tembang Megatruh
Sama dengan jenis tembang yang lain, tembang megatruh juga mempunyai watak. Watak dalam tembang megatruh biasanya berhubungan dengan pengaruh emosi yang diberikan kepada pendengarnya. Jika pada sebuah film dikenal dengan istilah genre.
Karena pada tembang megatruh ini menceritakan seseorang yang jasadnya sudah dicabut atau meninggal. Hal paling menonjol dari watak tembang ini yaitu kesedihan.
Selain itu, berikut ini beberapa watak tembang megatruh :
- Keputusasaan
- Keterpurukan
- Kedukaan
- Kepedihan
- Keprihatinan
- Rasa penyesalan
- Hilangnya harapan
Paungeran (Aturan) Tembang Megatruh
Paungeran merupakan aturan dari semua jenis tembang. Aturan tembang yang satu dengan yang lain juga berbeda.
Berikut ini merupakan paungeran atau aturan dari tembang megatruh.
-
Guru Gatra : 5
Guru gatra merupakan jumlah baris pada setiap bait tembang.
-
Guru Wilangan : 12, 8, 8, 8
Guru wilangan merupakan jumlah suku kata pada baris sebuah tembang. Baris pertama tembang terdiri atas 12 suku kata, baris kedua terdiri dari 8 suku kata dan baris ketiga terdiri atas 8 suku kata, begitu juga seterusnya sampai baris ke lima.
-
Guru Lagu : u, i, u, i, o
Baris pertama berakhiran dengan huruf vokal u, baris kedua berakhiran dengan vokal i dan baris ketiga berakhiran dengan vokal u, begitu juga dengan seterusnya hingga baris ke lima.
Kumpulan Contoh Tembang Megatruh
Ada beberapa macam tema dalam contoh tembang macapat magatruh, seperti tema nasihat atau tema pendidikan. Berikut ini simak contohnya:
[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Puluh puluh wus begjane awak ingsun,
Kudu pisah yayah wibi,
Tan langgeng den mong wong sepuh,
Baya wus karsaning Widhi,
Pinasthi dhewe wak ing ngong.”[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]
Yen woh-wohan enak mentah iku timus,
Enak mateng iku kweni,
Manggis enak blibaripun,
Palem enak mateng ati,
Salah enak rada bosok.”[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]
Dhuh Gusti ku Sri Rama kang hambeg sadu,
Patik bra hatur hudani,
Kalamun kusumaningrum,
Dyah Sinta sinaut wani,
Dening Ngalengka sang katong.”[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]
Kangwas kitha mangsa kena kaliru,
Suwanda-suwanda yekti,
Sasra bau sasra bau,
Yen lagi kinarya silih,
Yekti lang sipating loro[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]
Kacarita kyana patih dhendhabahu,
Pan sarwia teken encis,
Amenggang gesar wawulung,
Apindha jakir nagari,
Yen ka anggul janma menggok[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]
Aywa kliru kang jeneng urip iku,
Ya kang gumelar neng bumi,
Sing bisa branahan iku,
Run tumurun ing salami,
Tetuwuhan kewan janma[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]
Nora kena sinelak selak pineluk,
Mringkang ngadhang adhang sisip,
Yen lara anggepi reku,
Temah kether maring ngening,
Adoh kaelet tan adhoh.[/note] [note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]
Dhuh dhuh Dewa Bathara ingkang linuhung,
Mugi paringa aksami,
Mring dasih kang wlas ayun,
Kasangsaya gung prihatin,
Sru nalangsa jroning batos.”[/note]
Tembang Megatruh Tema Lingkungan
[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Sigra milir sang gethek si nangga bajul,
Kawan dasa kang njageni,
Ing ngarsamiwah ing pungkur,
Tanapi ing kanan kering,
Sang gethek lampahnya alon.”[/note]
Artinya:
[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Terlihat si kapal melintas diatas buaya,
Teman akrab yang menjaga,
Didepan serta dibelakang,
Dihadapan jalan yang sulit,
Si kapal berjalan perlahan.[/note]
Tambang Megatruh Tema Nasihat #1
[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Nalikane mripat iki wis ketutup,
Nana sing bisa nulungi,
Kajaba laku kang luhur,
Kang ditampi marang Gusti,
Aja ngibadah kang awon.”[/note]
Artinya:
[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Disaat mata ini sudah tertutup,
Tidak ada yang bisa menolong,
Selain amal kebaikan,
Yang diterima oleh Tuhan,
Jangan berbuat hal buruk[/note]
Tambang Megatruh Tema Nasihat #2
[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Kabeh iku mung manungsa kang pinujul,
Marga duwe lahir batin,
Jroning urip iku mau,
Isi ati klawan budi,
Iku pirantine ewong.”[/note]
Artinya:
[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Semua itu hanya manusia yang lebih unggul,
Karena memiliki lahir batin,
Didalam kehidupan itu,
Isi hati serta budi,
Itulah bekal kebaikan yang dimiliki manusia[/note]
Tambang Megatruh Tema Nasihat #3
[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Nuli clathu amit sadaya priyantun,
Kula parenga nyelaki,
Badhe tumut urun rembug,
Sukur saged anjampeni,
Wong-wong sing weruh malenggong.”[/note]
Artinya:
[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Kepada semua orang maaf saya ingin berbicara,
Perkenankan saya mendekat,
Ingin ikut berbicara,
Sukur dapat membantu,
Orang-orang yang melihat terbengong.[/note]
Tambang Megatruh Tema Nasihat #4
[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Kawulane kabeh nyedhak padha ngrubung,
Ngupakara marang Gusti,
Kocap ana uwong maju,
Amiyak para prajurit,
Bareng ketok uwong wedok.”[/note]
Artinya:
[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Semua umatnya mendekat dan menggerombol
Mengingatkan kepada Tuhan
Setelah ada orang yang maju
Diantara para prajurit,
Setelah terlihat seorang perempuan.[/note]
Tambang Megatruh Tema Nasihat #5
[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Jeng Pangeran dipikul ana ing tandhu,
Nanging pijer ora eling,
Sawise adoh lan mungsuh,
Lan wis ora nguwatiri,
Padha leren alon-alon.”[/note]
Artinya:
[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Seorang Raja dipikul diatas tandhu,
Namun tetap tidak ingat,
Setelah jauh dan musuh,
Dan sudah tidak mengkhawatirkan,
Semua istirahat perlahan-lahan.[/note]
Tambang Megatruh Tema Nasihat #6
[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Karo dhawuh sadalan-sadalan anempuh,
Omah-omah diobongi,
Uwonge padha kon teluk,
Yen lumuh njur dirampungi,
Kabehe uwis kalakon.”[/note]
Artinya:
[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Dengan perintah seiring perjalanan yang ditempuh,
Rumah-rumah dibakari,
Orangnya disuruh meminta ampun,
Bila perlu segera diselesaikan,
Semua sudah dilakukan.[/note]
Tambang Megatruh Tema Nasihat #7
[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Aja sipat tan pegat siyang myang dalu,
Amuwun ing ngarsa mami,
Nora pajar kang kinayun,
Lah mara sira den aglis,
Tutura mringjeneng ingong.[/note]
Artinya:
[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Jangan lekas memisahkan siang serta malam,
Menangis dihadapan aku,
Tidak cerah yang dikehendaki,
Segeralah tiba ia dengan lekas,
Berkatalah dengan nama aku.[/note]
Tambang Megatruh Tema Nasihat #8
[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Hawya pegat ngudiya ronging budyayu,
Margane suka basuki,
Dimen luwar kang kinayun,
Kalising panggawe sisip,
Ingkang taberi prihatos.[/note]
Artinya:
[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Jangan menyudahi selalu lah berbuat kebajikan,
Jalur buat kesenangan serta keselamatan,
Biar tercapai seluruh kemauan,
Bebas dari perbuatan yang bukan- bukan,
Yang tekun prihatin.[/note]
Tambang Megatruh Tema Nasihat #9
[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Ulatna kang nganti bisane kepangguh,
Galedhahen kang sayekti,
Talitinen awya kleru,
Larasen sajroning ati,
Tumanggap dimen tumanggon.[/note]
Artinya:
[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Simaklah hingga dapat ketemu,
Pandanglah dengan serius,
Telitilah jangan galat,
Endapkan di dalarn hati,
Supaya gampang menjawab seluruh suatu.[/note]
Tambang Megatruh Tema Nasihat #10
[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Pamanggone aneng pangesthi rahayu,
Angayomi ing tyas wening,
Eninging ati kang suwung,
Nanging sejatineng isi,
Isine cipta sayektos.[/note]
Artinya:
[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Tempatnya terletak di hati yang selamat,
Melindungi hati yang sepi,
Heningnya hati yang kosong,
Namun sejatinya berisi,
Isinya cipta yang baik.[/note]
Tambang Megatruh Tema Nasihat #11
[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Lakonana klawan sabaraning kalbu,
Lamun obah niniwasi,
Kasusupan setan gundhul,
Ambebidung nggawa kendhi,
Isine rupiah kethon.[/note]
Artinya:
[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Jalanilah dengan kesabaran hati,
Apabila bergerak dari kebajikan hadapi kehancuran,
Kesurupan setan gundul,
Menggoda dengan bawa kendi,
Berisi duit yang amat banyak.[/note]
Tambang Megatruh Tema Nasihat #12
[note note_color=”#EFEFEF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Lamun nganti korup mring panggawe dudu,
Dadi panggonaning iblis,
Mlebu mring alam pakewuh,
Ewuh mring pananing ati,
Temah wuru kabesturon.[/note]
Artinya:
[note note_color=”#FFFFFF” text_color=”#000000″ radius=”3″]Apabila terbawa- bawa oleh perbuatan yang kurang baik,
Jadi tempatnya iblis,
Masuk di alam yang tidak mengasyikkan,
Malu pada kejernihan hati,
Kesimpulannya jadi mabuk kepayang.[/note]
Akhir Kata
Tembang Megatruh merupakan salah satu dari banyaknya jenis tembang khas dari Jawa atau juga Bali. Budaya Tembang seperti inilah yang harus selalu kita lestarikan sebagai warisan yang berguna bagi bangsa dan negara kita kedepannya.
Demikian penjelasan kami terkait dengan tembang megatruh, semoga berguna dan menambah wawasan kita semua terkait dengan kebudayaan tembang megatruh.