Tembang Megatruh

SIPINTAR.NET – Dalam keberagaman tembang Jawa, setiap jenis tembang memiliki makna dan filosofi unik yang melingkupi nama mereka.

Salah satu tembang yang mengemban makna spiritual dan mendalam adalah “Tembang Megatruh.”

Mari kita gali lebih dalam untuk memahami pengertian, contoh dan signifikansi dari tembang yang memikat ini.

Pengertian Tembang Megatruh

Nama “Tembang Megatruh” berasal dari bahasa Jawa yang terdiri dari dua suku kata, yakni “megat” dan “ruh.” Dalam bahasa Indonesia, “megatruh” dapat diartikan sebagai melepas ruh atau roh seseorang. Dengan kata lain, tembang ini menciptakan gambaran tentang perpisahan roh dengan jasad manusia, menandakan saatnya kembali ke pangkuan ilahi.

Tembang Megatruh membawa nuansa spiritual yang mendalam. Ia mencerminkan konsep kehidupan dan kematian, serta perjalanan roh setelah meninggalkan dunia fisik. Tembang ini mengingatkan kita pada asal-usul kita sebagai makhluk spiritual, dan bahwa kehidupan ini hanya sementara.

Filosofi Tembang Macapat Megatruh

Filosofi Tembang Macapat Megatruh

Filosofi dari tembang megatruh ini ialah perjalanan hidup manusia yang sudah selesai di dunia sesuai masa yang sudah ditentukan oleh Tuhan.

Sifat manusia pada umumnya saat menghadapi keadaan seperti ini biasanya akan berduka dan bersedih.

Jenis tembang yang satu ini, mengingatkan kita pada salah satu firman Allah SWT dalam ajaran islam yang artinya :

“Setiap yang bernyawa pasti akan mati”

“Setiap manusia pasti akan binasa”

Maka dari itu, pesan yang diutarakan pada tembang Jawa ini biasanya berupa nasihat mengenai kematian.

Nasihat supaya kita selalu berbuat baik saat masih berada di dunia, agar nantinya tidak menyesal saat nyawa telah sampai di kerongkongan.

Ciri-ciri Tembang Megatruh

Berikut ini merupakan beberapa ciri-ciri yang ada pada tembang megatruh, antara lain :

  • Menggunakan standar lagu seperti guru bilangan, guru nyanyian, dan guru gatra.
  • Bisa berdiri sendiri tanpa diiringi gendang.
  • Menggunakan bahasa Jawa baru.

Paungeran (Aturan) Tembang Megatruh

Paungeran merupakan aturan dari semua jenis tembang. Aturan tembang yang satu dengan yang lain juga berbeda.

Berikut ini merupakan paungeran atau aturan dari tembang megatruh.

  • Guru Gatra : 5

Guru gatra merupakan jumlah baris pada setiap bait tembang.

  • Guru Wilangan : 12, 8, 8, 8

Guru wilangan merupakan jumlah suku kata pada baris sebuah tembang. Baris pertama tembang terdiri atas 12 suku kata, baris kedua terdiri dari 8 suku kata dan baris ketiga terdiri atas 8 suku kata, begitu juga seterusnya sampai baris ke lima.

  • Guru Lagu : u, i, u, i, o

Baris pertama berakhiran dengan huruf vokal u, baris kedua berakhiran dengan vokal i dan baris ketiga berakhiran dengan vokal u, begitu juga dengan seterusnya hingga baris ke lima.

Kumpulan Contoh Tembang Megatruh

Kumpulan Contoh Tembang Megatruh

Ada beberapa macam tema dalam contoh tembang macapat magatruh, seperti tema nasihat atau tema pendidikan.

Berikut ini simak contohnya:

Puluh puluh wus begjane awak ingsun,

Kudu pisah yayah wibi,

Tan langgeng den mong wong sepuh,

Baya wus karsaning Widhi,

Pinasthi dhewe wak ing ngong.”

Yen woh-wohan enak mentah iku timus,

Enak mateng iku kweni,

Manggis enak blibaripun,

Palem enak mateng ati,

Salah enak rada bosok.”

Dhuh Gusti ku Sri Rama kang hambeg sadu,

Patik bra hatur hudani,

Kalamun kusumaningrum,

Dyah Sinta sinaut wani,

Dening Ngalengka sang katong.”

Kangwas kitha mangsa kena kaliru,

Suwanda-suwanda yekti,

Sasra bau sasra bau,

Yen lagi kinarya silih,

Yekti lang sipating loro

Kacarita kyana patih dhendhabahu,

Pan sarwia teken encis,

Amenggang gesar wawulung,

Apindha jakir nagari,

Yen ka anggul janma menggok

Aywa kliru kang jeneng urip iku,

Ya kang gumelar neng bumi,

Sing bisa branahan iku,

Run tumurun ing salami,

Tetuwuhan kewan janma

Nora kena sinelak selak pineluk,

Mringkang ngadhang adhang sisip,

Yen lara anggepi reku,

Temah kether maring ngening,

Adoh kaelet tan adhoh.

Dhuh dhuh Dewa Bathara ingkang linuhung,

Mugi paringa aksami,

Mring dasih kang wlas ayun,

Kasangsaya gung prihatin,

Sru nalangsa jroning batos.”

Tembang Megatruh Tema Lingkungan

Sigra milir sang gethek si nangga bajul,

Kawan dasa kang njageni,

Ing ngarsamiwah ing pungkur,

Tanapi ing kanan kering,

Sang gethek lampahnya alon.”

Artinya:

Terlihat si kapal melintas diatas buaya,

Teman akrab yang menjaga,

Didepan serta dibelakang,

Dihadapan jalan yang sulit,

Si kapal berjalan perlahan.

Tambang Megatruh Tema Nasihat #1

Nalikane mripat iki wis ketutup,

Nana sing bisa nulungi,

Kajaba laku kang luhur,

Kang ditampi marang Gusti,

Aja ngibadah kang awon.”

Artinya:

Disaat mata ini sudah tertutup,

Tidak ada yang bisa menolong,

Selain amal kebaikan,

Yang diterima oleh Tuhan,

Jangan berbuat hal buruk

Tambang Megatruh Tema Nasihat #2

Kabeh iku mung manungsa kang pinujul,

Marga duwe lahir batin,

Jroning urip iku mau,

Isi ati klawan budi,

Iku pirantine ewong.”

Artinya:

Semua itu hanya manusia yang lebih unggul,

Karena memiliki lahir batin,

Didalam kehidupan itu,

Isi hati serta budi,

Itulah bekal kebaikan yang dimiliki manusia


Baca Juga: Contoh Tembang Kinanthi


Tambang Megatruh Tema Nasihat #3

Nuli clathu amit sadaya priyantun,

Kula parenga nyelaki,

Badhe tumut urun rembug,

Sukur saged anjampeni,

Wong-wong sing weruh malenggong.”

Artinya:

Kepada semua orang maaf saya ingin berbicara,

Perkenankan saya mendekat,

Ingin ikut berbicara,

Sukur dapat membantu,

Orang-orang yang melihat terbengong.

Tambang Megatruh Tema Nasihat #4

Kawulane kabeh nyedhak padha ngrubung,

Ngupakara marang Gusti,

Kocap ana uwong maju,

Amiyak para prajurit,

Bareng ketok uwong wedok.”

Artinya:

Semua umatnya mendekat dan menggerombol

Mengingatkan kepada Tuhan

Setelah ada orang yang maju

Diantara para prajurit,

Setelah terlihat seorang perempuan.

Tambang Megatruh Tema Nasihat #5

Jeng Pangeran dipikul ana ing tandhu,

Nanging pijer ora eling,

Sawise adoh lan mungsuh,

Lan wis ora nguwatiri,

Padha leren alon-alon.”

Artinya:

Seorang Raja dipikul diatas tandhu,

Namun tetap tidak ingat,

Setelah jauh dan musuh,

Dan sudah tidak mengkhawatirkan,

Semua istirahat perlahan-lahan.

Tambang Megatruh Tema Nasihat #6

Karo dhawuh sadalan-sadalan anempuh,

Omah-omah diobongi,

Uwonge padha kon teluk,

Yen lumuh njur dirampungi,

Kabehe uwis kalakon.”

Artinya:

Dengan perintah seiring perjalanan yang ditempuh,

Rumah-rumah dibakari,

Orangnya disuruh meminta ampun,

Bila perlu segera diselesaikan,

Semua sudah dilakukan.

Tambang Megatruh Tema Nasihat #7

Aja sipat tan pegat siyang myang dalu,

Amuwun ing ngarsa mami,

Nora pajar kang kinayun,

Lah mara sira den aglis,

Tutura mringjeneng ingong.

Artinya:

Jangan lekas memisahkan siang serta malam,

Menangis dihadapan aku,

Tidak cerah yang dikehendaki,

Segeralah tiba ia dengan lekas,

Berkatalah dengan nama aku.


Baca Juga: Contoh Tembang Asmaradana


Tambang Megatruh Tema Nasihat #8

Hawya pegat ngudiya ronging budyayu,

Margane suka basuki,

Dimen luwar kang kinayun,

Kalising panggawe sisip,

Ingkang taberi prihatos.

Artinya:

Jangan menyudahi selalu lah berbuat kebajikan,

Jalur buat kesenangan serta keselamatan,

Biar tercapai seluruh kemauan,

Bebas dari perbuatan yang bukan- bukan,

Yang tekun prihatin.

Tambang Megatruh Tema Nasihat #9

Ulatna kang nganti bisane kepangguh,

Galedhahen kang sayekti,

Talitinen awya kleru,

Larasen sajroning ati,

Tumanggap dimen tumanggon.

Artinya:

Simaklah hingga dapat ketemu,

Pandanglah dengan serius,

Telitilah jangan galat,

Endapkan di dalarn hati,

Supaya gampang menjawab seluruh suatu.

Tambang Megatruh Tema Nasihat #10

Pamanggone aneng pangesthi rahayu,

Angayomi ing tyas wening,

Eninging ati kang suwung,

Nanging sejatineng isi,

Isine cipta sayektos.

Artinya:

Tempatnya terletak di hati yang selamat,

Melindungi hati yang sepi,

Heningnya hati yang kosong,

Namun sejatinya berisi,

Isinya cipta yang baik.

Tambang Megatruh Tema Nasihat #11

Lakonana klawan sabaraning kalbu,

Lamun obah niniwasi,

Kasusupan setan gundhul,

Ambebidung nggawa kendhi,

Isine rupiah kethon.

Artinya:

Jalanilah dengan kesabaran hati,

Apabila bergerak dari kebajikan hadapi kehancuran,

Kesurupan setan gundul,

Menggoda dengan bawa kendi,

Berisi duit yang amat banyak.

Tambang Megatruh Tema Nasihat #12

Lamun nganti korup mring panggawe dudu,

Dadi panggonaning iblis,

Mlebu mring alam pakewuh,

Ewuh mring pananing ati,

Temah wuru kabesturon.

Artinya:

Apabila terbawa- bawa oleh perbuatan yang kurang baik,

Jadi tempatnya iblis,

Masuk di alam yang tidak mengasyikkan,

Malu pada kejernihan hati,

Kesimpulannya jadi mabuk kepayang.


Baca Juga: Tembang Macapat


Fungsi Tembang Megatruh

Fungsi Tembang Megatruh

Selain ciri-ciri, berikut ini diberikan juga beberapa fungsi tembang megatruh yang harus kamu ketahui.

  • Untuk mengubah atau menulis sastra Jawa.
  • Untuk menggali atau membawa atap.
  • Untuk lagu ketoprak atau ringgit.

Watak Tembang Megatruh

Watak Tembang Megatruh

Sama dengan jenis tembang yang lain, tembang megatruh juga mempunyai watak. Watak dalam tembang megatruh biasanya berhubungan dengan pengaruh emosi yang diberikan kepada pendengarnya. Jika pada sebuah film dikenal dengan istilah genre.

Karena pada tembang megatruh ini menceritakan seseorang yang jasadnya sudah dicabut atau meninggal. Hal paling menonjol dari watak tembang ini yaitu kesedihan.

Selain itu, berikut ini beberapa watak tembang megatruh :

  • Keputusasaan
  • Keterpurukan
  • Kedukaan
  • Kepedihan
  • Keprihatinan
  • Rasa penyesalan
  • Hilangnya harapan

Akhir Kata

Tembang Megatruh merupakan salah satu dari banyaknya jenis tembang khas dari Jawa atau juga Bali. Budaya Tembang seperti inilah yang harus selalu kita lestarikan sebagai warisan yang berguna bagi bangsa dan negara kita kedepannya.

Demikian penjelasan kami terkait dengan tembang megatruh, semoga berguna dan menambah wawasan kita semua terkait dengan kebudayaan tembang megatruh.

Killua Ibrahim
Killua Ibrahim

“Untuk menjadi seorang yang ahli, kau harus belajar lebih.”